6.Reyna and the geng

1K 82 2
                                    

Tiba di kelas,semua makhluk yang ada di situ menatap keduanya cengo sekaligus bingung. Bagaimana mereka bisa berangkat bersama? Bergandengan pula.
Terutama para perempuan. Tiba-tiba menjerit histeris saat melihat Liora bergandengan dengan Adhit.

"Li. Lo berangkat sama Adhit?"

"Beneran Li? Kalian pacaran ya? Selama ini kan kalian selalu deket."

"Li jawab dong. Beneran lo pacaran sama Makhluk ini?"

Berbagai pertanyaan-pertanyaan yang tak ingin dia dengar,kini menganggu telinganya. Apa yang salah si cuma berangkat bareng doang juga.
Karna dirinya terus di introgasi dengan pertanyaan-pertanyaan sialan, dirinya memutuskan untuk pergi ke toilet saja mengabaikan teman-temannya.

Saat Liora keluar dari toilet, tiba-tiba dirinya dihadang oleh segerombol perempuan dengan raut wajah seperti benci.

"Jadi ini? Cewek centil yang berani deketin Adhit?" Tanya seorang gadis yang memimpin pasukannya. Yang tak lain dan bukan lain adalah Reyna,Cabe pasar dengan make up menor bak sinden yang siap tampil.

"Dih siapa yang deketin coba!" Ketus Liora tanpa takut.

"Terus ngapain lo berangkat bareng? Pake gandengan tangan segala lagi?!" Tanya Jihan,teman Reyna.mereka tidak sekelas.

"Ya mana gue tau, tiba-tiba dia gandeng tangan gue." Liora menggedikan bahunya acuh.

"Dan lo mau?! Lo tuh kek cewek murahan banget ya! Tahun lalu deketin ketua osis yang ganteng dan kaya raya! Terus sekarang Lo deketin Adhit yang lebih kaya? Cewek matre tau gak lo!!" Hina Reyna menatap Liora penuh kebencian.

Liora diam mengumpati gadis di depannya ini.

Kalimat itu terngiang-ngiang di telinga Liora. Matanya memanas,ucapan Reyna benar-benar pedas. Jika dia tidak memiliki kesabaran,mungkin sekarang dia akan mengeluarkan jurus yang Kakeknya pernah wariskan pada dirinya.

"Heh asal Lo tau ya! Gue gak pernah sesekali ngedeketin ketua osis ataupun Adhit! Kalo misal gue deketin mereka,apa urusan lo? Siapanya dia Lo!?" Balas Liora tak kalah tajam. Memang,kadang kala kita harus melawan pada seseorang yang menjatuhkan harga diri kita. Semakin kita berusaha melawan,semakin mengecil nyali lawan kita.

"Berani lo ya bantah gue hah?!" Teriak Reyna dengan mata di penuhi kilatan amarah.

"Ya kenapa gak berani? Lo tuh cemen tau gak. Cupu! Beraninya keroyokan! Lawan gue sendiri! Berani gak lo?!" Tantang Liora mendekatkan wajahnya ke Reyna.

Dengan sengaja,Reyna mendorong keras tubuh Liora hingga tersungkur dan bajunya basah mengenai air yang sengaja Jihan siramkan ke tubuh Liora.

Seragamnya basah kuyup,ia berusaha tetap tenang.

"Haha! Itu akibatnya kalo lo berani bantah gue! Cewek murahan! Gak punya harga diri! Dasar jalang!!"

Deg

Jantung Liora seakan sesak di maki seperti itu. Walaupun dia tidak takut,tapi siapapun akan terluka jika dirinya dihina. Ingin sekali Liora menendang wajah Reyna sekuat tenaga sepeeri dirinya yang terkena tendangan Kuda 5 tahun lalu. Tetapi niatnya itu ia urungkan. Ia berdiri menghadap Reyna dengan keadaan basah kuyup.

Adhitama [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang