45.Balikan Yuk!!

803 51 35
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM,NGAB?!

GIMANA NIH PUASANYA? LANCAR LANCAR AJA YAKAN?

DAH,GUE GAK MAU BASA BASI LAGI.

JANGAN LUPA VOTE AND KOMENT YA. GUE SUKA KALO KLEAN KOMEN!!

"Hai Adhit" sapa suara di sebrang telfon.

"Tunggu..ini? Devan?" Ucap Adhit terkejut membuat Ghea dan Liora refleks menoleh ke arahnya.

"Iya. Ini nomer gue yang baru. Kenapa Lo yang angkat? Kan gue nelponnya ke Liora. Ahaaa..jangan-jangan kalian lagi kencan ya?" Tebak Devan dari sebrang sana sembari cengengesan.

"Nggak!"

Setelah itu,Adhit langsung memutuskan panggilannya secara sepihak. Ia mengembalikan ponselnya pada Liora dengan wajah kesal. Liora menerimanya dengan menatap heran.

"Tadi siapa? Devan?" Tanya Liora lirih.

Adhit mengangguk singkat kemudian dia melanjutkan jalannya menuju rumah Reno. Saat dia hendak menjalankan mobilnya,dia lupa akan sesuatu. Lalu pria bertindik hitam di telinganya itu membuka kacanya lebar dan menoleh ke belakang.

"Gue gak tau rumah Reno dimana. Jadi,Lo harus ikut gue!" Nada Perintah dari Adhit sontak membuat Liora dan Ghea terkejut.

"Lo mau kerumah Reno?! Ngapain?!" Pekik Liora melotot.

"Banyak bacot lo. Cepetan!" Sentak Adhit. Mau tak mau Liora menuruti perintahnya. Dia berjalan mendekati mobil Adhit. Sebelum masuk,dia menoleh kesamping dan tidak mendapatkan Ghea. Dia mengalihkan pandangannya dan ternyata Ghea masih berdiri di teras rumah.

"Ghea. Ayo dong ikut!" Teriak Liora melambaikan tangannya.

Ghea menunjuk dirinya sendiri bingung.
"Aku?"

"Iya! Adhit,Ghea ikut kan?" Tanya Liora pada Adhit. Adhit mengangguk malas.

"Iya! Buruan!" Liora langsung pindah kebelakang agar dapat duduk berdua dengan Ghea. Namun salah,Ghea justru duduk di sebelah Adhit. Senyum miris terbit di bibir manisnya. Ia lupa,kalau Ghea mungkin sedang dekat dengan Adhit. Harusnya tadi dia yang duduk di sebelah Adhit. Eh?!

"Dimana?" Tanya Adhit sebelum menjalankan mobilnya. Namun dia tidak mendapat jawaban. Dia melihat sekilas dari sepion atas,seketika matanya menatap gadis di belakangnya itu heran. Liora tampak menatap ke depan dengan tatapan kosong sembari tersenyum miris.

"Lo nggak kesurupan kan?" Tanya Adhit memastikan.

Liora mengerjapkan matanya bingung. Apa dia tadi melamun? Gadis berambut hitam lurus itu menatap Adhit dan Ghea yang kini sedang menatapnya. Bedanya,Adhit melalui kaca.

"Aaa itu..jalan..apa ya..anjay gue lupa." Gadis itu meletakkan jarinya di dagu seolah sedang berfikir. Hal itu membuat Adhit menggeram kesal.

"Oh iya. Jalan Anggrek. Deket kampus!" Ucap Liora yakin. Dia ingat saat dia bertemu anak kecil di jalan tersebut. Dan itu ternyata adik Reno. Sebenarnya ia heran,sejak kapan Reno mempunyai adik? Dari dulu dia dan dirinya berteman,ia tak pernah tau kalau Reno memiliki Adik. Ah,mungkin Ayahnya menikah lagi? Ia tau kalau Ayah Reno sangat gemar gonta-ganti istri. Namun entah kenapa Reno nampak biasa saja. Ia masih belum tau alasannya.

Lama melamun hingga ia tak sadar kalau dia sudah berada di sekitar Jalan Anggrek. Cepat juga ternyata. Ini masih pukul 14.55. Jadi dia tidak terlalu takut jika benar pelakunya masih ada disana. Coba saja kalau jam 9 atau jam 10 malam? Dia pasti akan menghubungi polisi untuk berjaga-jaga.

"Dimana?" Tanya Adhit dengan wajah datarnya.

"Masuk Gang. Kayaknya mobil Lo gak akan bisa masuk deh." jawab Liora melihat sekeliling memastikan Gang nya tidak kelewatan.

Adhitama [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang