PART 25

1.2K 122 138
                                    

Vino tersenyum ketika melihat Chika berlari menuju mobilnya, tingkahnya benar-benar seperti bocah yang baru saja dijemput oleh Ayahnya. Dengan es krim di tangannya, ia terlihat begitu ceria ketika memasuki mobil Vino. Menjelang hari-hari terakhir Chika di Jakarta, intensitas pertemuan mereka memang semakin meningkat. Vino bahkan hari ini rela untuk meninggalkan pekerjaannya hanya untuk menemani Chika berbelanja.

"Udah selesai pamitannya?"

"Udah dong, akhirnya selesai juga"

"Sorry, belepotan banget kamu kalo makan es krim" Vino langsung menyeka bibir Chika yang memang belepotan karena es krim.

"Hahaha kaya bocah ya? Makasih Ka Vino. Kita ke Senayan City dulu ya sekarang?"

"Boleh, nanti malem aku anterin kamu ke resto tempat kamu sama keluarga kamu dinner berarti ya?"

"Ka Vino temenin aku lah, jangan cuma nganter!"

"Eh loh kok? Ga usah deh Chik"

"Please Kaaaaa! Kemarin aku udah nganterin Ka Vino loh buat ke acara nikahan"

"Dih anaknya pamrih yaaa"

"Emang, wajib ikut pokoknya ya!!!"

"Hadeeeeeh"

"Kenapa? Takut ketemu mantannya? Hahah"

"Maksud kamu?"

"Aku udah tau Ka, mantan Ka Vino itu Ci Shani kan? Pacarnya saudara kembar aku"

"Eh? Kamu tau darimana?"

"Dari cara Ka Vino natap dia kemarin, dan dari foto Ci Shani yang ternyata masih disimpen di kamar Ka Vino" Mendengar jawaban Chika, Vino bener-benar merasa ditampar dengan sangat keras. Ia tak menyangka jika Chika ternyata mengetahui rahasia itu.

"Maaf ya Chik aku ga maksud masih ganggu hubungan Shani sama Chiko"

"Its ok, Ka Vino ga perlu minta maaf sama aku karena ga ada salah sama aku. Jadi, Ci Shani yang bikin Ka Vino ga bisa move on sampai sekarang?"

"Aku move on kok Chik"

"No, Ka Vino masih stuck di tempat yang sama. Tapi ga masalah kok, aku tau Ci Shani perempuan hebat makanya susah buat Ka Vino lupain"

"Aku lagi berusaha lupain kok Chik"

"Ga perlu lupa kok, Ka Vino ga perlu maksa buat lupa karena ga akan pernah bisa"

"Ya tapi kan sekarang posisinya udah beda Chik, Shani udah milik orang lain. Kakak kamu sendiri loh pacarnya" Vino menghela nafas seraya memutar stir mobilnya.

Chika terdiam dan memperhatikan Vino dengan wajah sedihnya. Melihat Vino benar-benar patah hati seperti sekarang ternyata membuat Chika miris sendiri.

"Kak, look at me" Chika menarik wajah Vino sesaat sebelum Vino melajukan mobilnya.

"Hemm? Kenapa?"

"You deserve to be happy, Kak! With or without Ci Shani, kamu harus tetep bahagia"

"Emang kamu ngerasa aku ga happy sekarang?"

"Iya! Kamu mungkin berusaha buat keliatan bahagi, tapi sama sekali ga bisa nutupin perasaan Ka Vino yang sebenernya"

"Hemmm udah lah Chik, aku baik-baik aja kok"

"Ya memang seharusnya gitu Kak, kalo Ci Shani ga bisa bahagiain kamu. Biar aku yang bahagiain kamu" ucap Chika seraya mengangkat alisnya dan sontak membuat Vino menoleh ke arahnya. Vino menatap Chika dengan kedua alisnya yang bertemu.

Adu RayuWhere stories live. Discover now