PART 20

1K 119 116
                                    

Tangan Chika gemetar, tubuhnya mendadak lemas, pikirannya kalut. Ia berusaha menghalangi Badrun dari pukulan sang Papa yang membabi buta. Tapi tangan sang Mama langsung menarik Chika dan memeluk erat tubuh Chika, membuat Chika hanya bisa berteriak dan menangis melihat Badrun yang terus dipukuli secara membabi buta.

"Pah udah, Badrun ga salah apa-apa" teriak Chika.

"Diam kamu Nak! Laki-laki kurang ajar ini udah hampir ngerusak kamu dan masih kamu belain!"

"Pah ngerusak apa? Badrun ga kaya gitu!" Chika kembali berteriak.

"Kurang ajar kamu, kamu apakan anak saya sampai dia terus bela kamu? Berani kamu ya bawa pergi anak saya!" Satu pukulan kembali mendarat di wajah Badrun, kali ini Badrun hanya terdiam pasrah. Ia memilih untuk tidak memberikan perlawanan apapun pada Papa Chika.

"Flooooo! Gitaaaaa! Tolong" Chika berteriak hingga akhirnya Flo dan Gita keluar kamar, mereka langsung masuk ke kamar Badrun dan mencoba memisahkan Papa Chika dari Badrun.

"Om tenang Om" ucap Gita seraya menahan pukulan Papa Chika, sementara Flo kini langsung menarik tubuh Badrun dan membawanya duduk di kursi.

"Diam! Kalian tidak tau bagaimana rasanya seorang Ayah melihat anak perempuannya hampir dirusak oleh laki-laki brengsek macam dia!" Papa Chika menunjuk Badrun yang kini menunduk di kursi seraya menahan emosinya.

"Pah, kenapa Papa nuduh dia? Dia ga ngapa-ngapain aku!"

"Nak bilang sama Papa, dia ngapain kamu? Bilang!" Papa Chika menangkupkan tangannya di wajah Chika dan menatap tajam mata coklat anaknya itu.

"Ga diapa-apain Pah, Badrun ga macem-macem sama aku"

"Nak, kamu diancam apa sama dia sampai kamu ga mau bilang?"

"Siapa yang diancem sih Pah, ga ada yang ngancem aku"

"Papa punya buktinya! Ini apa?" Sang Papa mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto Badrun sedang berdiri di dekat sofa dimana kejadian mengerikan malam itu terjadi. Sang Papa juga menunjukan foto dimana Badrun membantu Chika mengenakan hoodienya saat baju Chika terbuka.

"Ini apa Chika? Hah?!"

"Pah kejadiannya ga gitu Pah"

"Iya, kamu nutupin kesalahan dia dan nuduh Ara yang justru selamatin kamu saat itu! Kamu biarin dia pukulin Ara sampai Ara sekarang masuk Rumah Sakit!"

"Pah, justru Badrun yang selamatin aku!" Chika masih berusaha membela Badrun.

"Drun ayo kamu bela diri kamu jangan diem aja" Chika berteriak pada Badrun yang kini hanya bisa menunduk.

Badrun masih terdiam tak merespon apapun, ia tau diri jika memang dirinya seringkali lepas kendali saat emosi. Dia tidak ingin melakukan hal bodoh pada orang tua seperti ini.

"Lihat Chika, dia diam karena dia sadar dia salah. Mama bawa Chika ke mobil sekarang!"

"Ayo Nak kita ke mobil"

"Engga Mah, Papa harus tau dulu kejadian sebenernya gimana"

"Chika ke mobil sekarang!" Untuk pertama kali sang Papa membentak Chika seperti itu, membuat air mata Chika semakin pecah. Sang Mama akhirnya membawa Chika ke mobil dengan paksa.

Papa Chika berjalan mendekat pada Badrun dan menarik kerah baju Badrun dengan sangat kuat. Ia membungkukan tubuhnya dan menatap Badrun dengan tajam dan penuh ancaman. Gertakan giginya terdengar begitu jelas, tangannya mengepal dengan kuat.

"Jangan pernah berani dekati anak saya lagi, sampai kamu menyentuh dia lagi saya bunuh kamu!" Kalimat dan suara Papa Chika terdengar penuh ancaman.

Adu RayuWhere stories live. Discover now