PART 1

4.2K 197 160
                                    

Perempuan cantik bertubuh tinggi itu terlihat cepat-cepat melepas jas dokternya, tanganya juga begitu gesit membereskan barang-barang miliknya ke dalam tas. Sedetik ia luangkan waktu untuk melirik jam tangannya dan setelahnya justru membuat dirinya langsung menghela nafas panjang seolah ia akan menghadapi sesuatu yang sangat berat.

"Ok lo telat dan bikin dia nunggu setengah jam, mati lah lu kali ini" ucap perempuan itu pada dirinya sendiri, ia seolah tengah merapalkan skrip yang akan terjadi dalam scene selanjutnya.

Tanpa menunggu lama dan membuang waktunya lagi, perempuan itu langsung berjalan meninggalkan ruang praktiknya dan cepat-cepat menuju area parkir. Tapi di tengah situasi seperti itu, ia masih sempat untuk merapikan rambutnya sebelum benar-benar tiba ke depan mobil SUV keluaran volkswagen itu. Bahkan perempuan itu sengaja menghentikan langkahnya sejenak lalu menghela nafas sebelum tangannya membuka pintu mobil itu. Ia memang harus mempersiapkan diri mendapatkan omelan dari lelaki yang sudah ia buat menunggu selama setengah jam itu. Jangankan setengah jam, diminta menunggu lima menit saja biasanya ia akan berkomentar panjang lebar.

"Sayang, maaf banget tadi aku....."

"Iya-iya gapapa" Lelaki itu berbisik seraya mengelus kepala perempuan itu dengan lembut.

"Haaaaah pantes ga marah, orang lagi sibuk ngurusin kerjaan" ucap perempuan itu di dalam hatinya, memang hanya pekerjaan yang mampu mengalihkan perhatian kekasihnya itu.

Sepuluh menit berlalu, lelaki itu akhirnya memutuskan panggilannya. Ia juga melepaskan airpods yang menempel di telinganya.

"Pantes tadi ga marah ya, orang lagi sibuk hahaha"

"Hah? Maksudnya?"

"Iya tadi aku telat kan, tumben banget ga marah. Padahal tadi aku sepanjang jalan udah siapin jawaban paling keren dan logis loh, eh ga ditanya"

"Nah serba salah kan, ga dimarahin malah pengen dimarahin"

"Ya bukan pengen sih, tapi kan biasanya gitu jadi aku prepare dong"

"Emang menurut kamu aku gampang marah ya?"

"Ga gampang marah sih, cuman perfectionist aja gitu. Kalo sesuatu ga sesuai sama rencana kamu tuh pasti mood kamu langsung berantakan"

"Ya gimana orang udah cape-cape planning terus berubah gitu kan bete"

"Ya tapi kan ga semua hal itu berjalan sesuai dengan rencana kamu loh, kamu harus siap..."

"Dengan segala kemungkinan yang terjadi sekalipun itu ga sesuai dengan rencana kamu" lelaki itu langsung melanjutkan kalimat yang sudah ia hafal betul bahkan sampai ke intonasinya.

Perempuan itu langsung melirik kekasihnya seraya memicingkan matanya. Ia kesel jika lelaki itu sudah mulai memotong nasehatnya seperti itu.

"Kenapa sih sayang? Ngeliatinnya serem banget"

"Kebiasaan kamu tuh ya kalo aku kasih tau selalu kaya gitu Ka"

"Ya bener kan kamu mau ngomong gitu?"

"Ya iya sih, tapi biarin aku ngomong sendiri lah"

"Yaudah sama aja kan sama-sama sampai ke aku"

"Terserah deh ah males debat sama kamu ga akan pernah menang"

"Loh emangnya kita lagi kompetisi apa sampai harus ada menang dan kalah?"

Hening, tak ada lagi yanng mendebat diantara keduanya. Mereka membiarkan lagu Adu Rayu yang dinyanyikan 3 penyanyi luar biasa itu mengalun di dalam mobil, beradu dengan suara hujan yang turun di luar.

Adu RayuWhere stories live. Discover now