PART 19

1K 121 121
                                    

Chika merebahkan tubuhnya di samping Christy yang sedang membaca buku seraya mendengarkan lagu favoritnya. Sesekali kepalanya ikut bergoyang mengikuti irama lagu yang ia dengarkan. Christy bahkan sepertinya tidak sadar jika sang Kakak sudah tidur di sampingnya, di rumah ini memang seperti hanya memiliki dua anak mengingat Chiko yang lebih banyak menghabiskann waktu di luar. Menjelajahi tempat-tempat yang memiliki nilai budaya tinggi untuk ia teliti.

"Buku apaan Dek?"

"Loh ada Kak Chika ternyata" Christy menurunkan buku yang ia pegang dan melepas earphone yang menyumbat telinganya.

"Astaga aku tiduran di sebelah kamu dari tadi ga sadar?" 

"Engga hahaha udah pulang kuliah Kak?"

"Udah, cuma bimbingan doang tadi"

"Oh iya skripsi ya? Udah selesai?"

"Ya belum lah, pusing aku males deh neliti-neliti gitu"

"Idih malesan, heran deh padahal kembarannya peneliti"

"Hahaha iya juga ya, minta bikinin Chiko aja kali ya"

"Dih enak banget, Abang sibuk tau jangan digangguin"

"Lewat Ci Shani aja, pasti mau"

"Dih memanfaatkan dasar, eh Kak Chika udah ga pernah ketemu Kak Ara kan?"

"Udah lama engga sih, kenapa?"

"Oh bagus lah, kenapa ga putus aja?"

"Kamu mau banget aku putus ya sama Ara?"

"Ya iya lah, ga terima ya aku liat kamu diperlakuin gitu terus sama Kak Ara. Jadi kapan putus?"

"Aku bingung mutusinnya gimana"

"Ya tinggal bilang Ara aku mau putus, selesai kan?"

"Ga segampang itu Dek"

"Kamunya aja yang mempersulit hidup Kak, aneh" Christy menyimpan buku di atas meja dengan cukup keras.

"Loh kok ngegas?" Chika langsung duduk dan menatap Christy.

"Sebel aku sama Kak Chika beneran deh, Kak ayolah" Christy kini menatap Chika dengan tajam, ia memang benar-benar kesal pada Chika saat ini.

"Hemmm iya, doain aku ya"

"Bener ya? Pasti aku doain Kak!!!!" Christy langsung memeluk Chika hingga Chika terjatuh ke kasur. 

"Aduh santai dong astaga Krisjon, dikira ini ring tinju apa" 

"Hahaha uuuuuuh sayang Kak Chika banget" Christy tak peduli Chika yang sudah mengomel, ia mengeratkan pelukannya pada Kakak perempuannya itu. Hubungan Chika dan Christy memang bisa dibilang sibling goals, mereka sama-sama saling menyayangi dan tak malu untuk menunjukan perasaan mereka. Christy, Chika dan Chiko memang sedari kecil diajarkan untuk bisa mengungkapkan perasaan mereka dengan baik. Mama dan Papa mereka sangat menghargai warna emosi setiap anaknya.

Orang tua mereka selalu meminta mereka untuk menghargai setiap emosi yang mereka miliki. Mereka tidak akan pernah rela saat anak-annaknya hanya dinilai sebagai sang maha lucu. Seakan hidup kamu selalu bahagia dan menyenangkan. Mereka tahu di suatu saat nanti ada tugas-tugas perkembangan seorang orang tua yang akan mereka gagal lakukan. Mereka sadar jika anak-ananknnya akan sedih karena itu. Maka Chiko, Chika maupun Christy harus jujur dengan kesedihannya. Orang tua mereka pernah bilang untuk tidak menutupi kesedihan dengan humor. Mereka tahu kadang orang paling sering tertawa, adalah orang yang paling sedih. 

"Chris, kalo nanti aku sedih setelah putus sama Ara gimana ya?"

"Ya gapapa Kak wajar, jangan disangkal juga kalo sedih ya sedih aja"

Adu RayuWhere stories live. Discover now