PART 48

1.2K 129 112
                                    

3 Tahun Kemudian...

"Claire, ya Tuhan" Vino terkejut sendiri melihat Claire yang tengah mengacaukan ruangan dengan es krimnya Salah Vino memang menyisakan es krim yang ia makan dan ia simpan di atas meja yang sangat mudah dijangkau oleh anaknya.

"Aduuuh Shani pulang mati lah gue" Vino menepuk keningnnya sendiri ketika melihat rambut dan wajah Clai berlumuran es krim coklat, sementara anaknya itu hanya tertawa melihat wajah panik Vino.

Gayung bersambut, tak lama ponsel Vino berdering dan nama Shani muncul di layar. Ia sudah tahu jika begini Shani biasanya akan meminta untuk melakukan video call dan melihat apa yang tengah dilakukan oleh anaknya. Vino akhirnya panik sendiri dan menjawab telpon itu dengan gugup.

"Hai Mas, lagi ngapain? Kamu udah makan belum? Aku bawain makanan ya ini"

"Iya Sayang, belum kok belum makan. Kamu dimana memangnya?"

"Ini aku udah jalan pulang"

"Seriusan? Kamu udah menuju rumah?"

"Iya, kenapa sih? Kok kamu panik gitu?"

"Ga panik, sekarang udah dimana?"

"Ini paling sepuluh menitan lagi aku sampai Mas"

"Oh gitu, yaudah matiin dulu telponnya kamu jangan telponan sambil nyetir ah"

"Idih haha yaudah aku nyetir dulu ya Sayang, see you"

"See you Sayang" Vino cepat-cepat mematikan telponnya dan menyimpan ponselnya di atas meja.

"Ok Clai, kita mandi sekarang" Vino dengan sigap membawa Clai ke kamar mandi, membuka seluruh pakaian kotor yang dikenakan Clai. Ia harus menghilangkan jejak secepat mungkin agar Shani tak melihat kekacuan yang terjadi tadi.

"Ayayayah"

"Iya Sayang kita mandi ya"

"Nooo, engga mandi"

"Loh kok engga? Mandi Nak biar bersih"

"No Ayah no!" Clair yang sudah berada di kamar mandi kini kembali berlari ke luar dan naik ke atas tempat tidur Vino dan Shani.

"Clai Clai ya ampun Nak" Vino semakin pusing ketika melihat Claire naik ke tempat tidur dan menyisakan noda di atas bed cover. Kini pupus sudah niat Vino untuk meninggalkan jejak noda es krim di rumah ini, noda itu sudah membekas di bed cover berwarna putih dan Shani pasti akan langsung menyadarinya.

Proses tawar menawar Claire untuk mandi berlangsung sangat alot, hingga akhirnya suara klakson mobil Shani terdengar. Vino yang berdiri di tepian tempat tidur hanya bisa pasrah seraya menghela nafasnya, Claire benar-benar tak bisa diajak kerjasama olehnya saat ini. Bahkan setelah mendengar suara mobil Bundanya, anak itu langsung turun dari tempat tidur dan berlari ke luar kamar untuk menyambut sang Bunda yang baru saja pulang bekerja. Shani dan Vino memang bisa mengatur jadwal bekerja mereka berdua dengan sangat baik, kebetulan hari ini Vino bisa bekerja di rumah maka Shani bisa lebih leluasa praktik di Rumah Sakit tanpa harus khawatir akan Claire.

"Bundaaaaaa" Claire berlari menyambut Shani yang baru saja tiba, ia memeluk Shani dengan erat. Wajahnya yang masih belepotan es krim kini menempel di jas putih yang masih dipegang oleh Shani.

"Hai Sayang, kok kamu belepotan banget Nak?" Shani tak marah saat jas Dokternya kotor, ia hanya heran kenapa Claire benar-benar belepotan saat ini.

"Ini es klim"

"Makan es krim lagi?" Shani melirik tajam pada Vino, jika sudah begini Vino hanya bisa menyeringai dan memasang wajah memelas.

"Kok Clei makan es lagi? Kan kemarin udah Nak"

Adu RayuWhere stories live. Discover now