PART 22

1.1K 123 74
                                    

Chika terlihat celingukan di depan lobby apartemen yang ia sewa bersama teman-temannya selama mereka berada di Jakarta. Matanya sedari tadi mencari mobil yang sudah pernah ia tumpangi sebelumnya, tangannya sesekali mengecek ponsel yang ia genggam. Matanya berbinar ketika mobil Range Rover berwarna putih itu berhenti di depannya. Seorang lelaki langsung membuka jendela mobil dan menyapa Chika dengan senyuman manisnya.

"Lama ya? Maaf tadi muternya jauh ternyata"

"Gapapa Ka santai aja" Chika langsung membuka pintu mobil dan duduk di samping Vino yang kini terlihat tampan dengan mengenakan kemeja biru muda. Ia terlihat lebih muda dari biasanya karena kemarin Vino memangkas habis kumis serta jambangnya, juga memangkas rapi rambutnya dengan gaya potongan baru.

"Belum makan kan Chika?"

"Belum Ka, kenapa?"

"Kita makan all you can eat mau ga? Udah lama nih ga makan beef"

"Boleh boleh, mauuuuu!!! Dimana Ka?" Chika terlihat begitu bersemangat, matanya benar-benar berbinar hingga membuat Vino ikut tersenyum.

"Ada di Dharmawangsa, Yakinikuya, enak itu" jawab Vino seraya melajukan mobilnya menuju daerah Dharmawangsa.

"Ka Vino ini lagu apaan sih?"

"Bon Iver, kenapa?"

"Bikin ngantuk hahaha"

"Yaudah pindah aja pindah lagunya, pilih sendiri nih" Vino memberikan ponselnya pada Chika dan tanpa canggung Chika langsung meraih ponsel itu. Kening Chika langsung berkerut ketika melihat sebuah foto yang ada di layar ponsel Vino.

"Ka Vino udah tunangan ya?"

"Hah? Ko nanya gitu?"

"Ini ada foto tangan pakai cincin" Chika menunjukan layar ponsel Vino dan langsung membuat Vino tersenyum getir. Ia bahkan memilih untuk tetap menggunakan foto tangan Shani saat ia baru saja menyematkan cincin ke tangan Shani.

"Oh haha itu mantan saya" jawab Vino singkat dan terdengar begitu miris, bagaimana tidak miris ia masih memasang foto mantan di layar ponselnya.

"Whaaaat?!!!! Mantan?"

"Iya, we broke up" Vino mengangguk dan berusaha tetap fokus pada jalanan di depannya.

"Tapi kalian udah tunangan kan?"

"Saya udah sempet ngajak dia nikah, tapi belum sempet kita resmi tunangan hubungannya terlanjur selesai"

"Ka Vino pacaran berapa lama?"

"Delapan tahun" Vino kembali tersenyum getir.

"Ya ampun Ka Vino, ko aku ngilu banget ya Ka dengernya"

Chika terlihat meringis sendiri, ia saja merasa sakit saat Badrun tiba-tiba menghindar darinya. Bagaimana Vino yang harus tetap tegar ketika hubungannya yang telah dibangun bertahun-tahun harus selesai. Vino berusaha tetap tersenyum sepanjang jalan hingga mobilnya itu berhenti di area parkir Dharmawangsa Square. Vino langsung memberi kode pada Chika bahwa mereka sudah sampai dan Chika cepat-cepat turun dari mobil untuk menyusul Vino. Kini Chika sadar jika Vino bukan laki-laki romantis karena Vino berjalan begitu saja meninggalkan Chika.

"Ka Vino, yang mutusin siapa?"

"Ya ampun masih dibahas hahaha"

"Seriusan Ka, yang mutusin siapa?" Chika mempercepat langkahnya untuk mengimbangi langkah Vino.

"Mas, buat dua orang ya" ucap Vino pada pelayan yang langsung menunjukan meja untuk Vino dan juga Chika.

"Ka Vino, siapa yang mutusin?" Chika kembali bertanya setelah ia duduk di hadapan Vino.

Adu RayuWhere stories live. Discover now