PART 23

1.2K 130 229
                                    

Chika terlihat celingukan di depan sebuah bangunan yang merupakan kantor aristektur itu. Ia sedari tadi menunggu balasan chat namun tak kunjungan masuk ke ponselnya. Lima belas menit Chika menunggu disana namun tak kunjung ada balasan dari Vino. Lelaki itu jika sedang bekerja memang sulit untuk membalas pesan-pesan yang masuk ke ponselnya. Maka hari ini Chika menjadi korbannya karena harus menunggu Vino sekian lama di depan kantor itu. Tapi Chika sendiri juga enggan untuk menemui Vino dengan cara langsung masuk ke ruangannya.

"Mau cari siapa  Mbak?" Tanya satpam yang ada disana.

"Mau ketemu Kak Vino Pak"

"Udah janjian sebelumnya?"

"Belum sih Pak"

"Wah mohon maaf Mbak, kalo mau ketemu Pak Vino harus ada janji dulu"

"Pak tolong deh coba Bapak bilangin ke Pak Vino, pasti saya dibolehin"

"Ya tapi Mbak belum ada janji, Pak Vino ga mau nemuin orang sebelum ada janji"

"Yah elah, ini aku telponin ga bisa lagi Kak Vinonya"

"Ada apa Pak Ibnu?" Dyo yang baru saja tiba langsung menghampiri Chika dan juga security yang sedari tadi menahannya untuk bertemu Vino.

"Ini Pak Dyo, ada yang mau ketemu Pak Vino tapi belum ada janji katanya. Kan Pak Vino ga mau pasti kalo belum ada janji"

"Loh kamu yang waktu itu di Mall kan?" Tanya Gracia yang saat itu kebetulan baru kembali dari makan siang bersama Dyo.

"Eh hai Ka Gracia kan ya? Iya Ka aku yang di Mall waktu itu"

"Mau ketemu Vino? Yaudah yok" ucap Dyo.

"Eh tapi belum tau loh Vinonya, dia suka bad mood kalo masukin tamu tanpa persetujuan dia"

"Ya masuk aja dulu, di luar panas gini. Nanti biar gue bilang sama Vino deh" ucap Dyo.

"Tapi kan Vino tadi lagi meeting, sibuk" Gracia masih berusaha untuk menahan agar Chika tidak masuk dan bertemu Vino.

"Yaelah meeting sama si Pak Eric doang, udah kelar pasti. Yuk siapa tadi namanya?"

"Chika Kak"

"Iya Chika masuk ayo" Dyo langsung mengajak Chika masuk ke kantornya, tujuan Dyo saat ini sesungguhnya adalah untuk menggoda Vino dengan menghadirikan perempuan yang sudah bisa Dyo prediksi jauh lebih muda dari Vino.

Sementara di belakang mereka Gracia terlihat lebih lesu dari sebelumnya. Tak ada lagi senyum di wajahnya meskipun sudah ia paksakan sedemikian rupa, tapi tetap saja ia tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya akan kehadiran Chika. Entah kenapa Gracia merasa kehadiran Chika di hidup Vino sekarang adalah salah satu ancaman baginya yang selama ini sudah menunggu saat-saat Vino tak memiliki pasangan seperti ini.

"Bapak Vino, masih sibuk ga?" Dyo dengan wajah tengilnya langsung mengetuk pintu ruangan Vino.

"Sibuk" jawab Vino singkat, matanya masih fokus pada layar komputernya.

"Oh sibuk ya, yah Dek, Kakak Vinonya sibuk katanya" Dyo menoleh pada Chika yang berdiri di belakangnya.

"Ngobrol sama siapa lu?" Tanya Vino, tapi mata lelaki itu masih fokus pada layar komputer di depannya.

"Ini loh kasian ada yang nunggu Kakak Vino bales chatnya, pantes ga dibales lagi sibuk ternyata"

"Hah?" Vino akhirnya mengangkat wajah dan mengerutkan dahinya. Ia cepat-cepat meraih ponselnya dan melihat beberapa panggilan masuk tak terjawab olehnya, juga deretan chat dari Chika yang belum ia baca.

Adu RayuWhere stories live. Discover now