61. my lecturer my husband 9

848 72 14
                                    

pak jungsoo menghampiri heechul yang tengah merebahkan diri di ruang tv rumah mereka. wajah nya terlihat galau. pak jungsoo mencoba setenang mungkin untuk memulai obrolan.

"heechul.. boleh saya bicara?" ujar pak jungsoo yang berdiri tak jauh dari heechul

heechul melihat pak jungsoo, dia membenarkan posisi duduk nya dan menganggukkan kepala nya.

pak jungsoo berjalan mendekat dan mendudukkan diri nya disebelah heechul.

"eum.. sejujur nya saya bingung harus mulai darimana, tapi saya akan coba menjelaskan sama kamu."

"saya tau, dan saya ingat semua janji saya sama kamu. sejujur nya, saya sangat ingin menepati janji itu. tapi kalau sekarang itu saya lakukan, apa tidak terlalu cepat?"

pak jungsoo menarik nafas nya sebelum melanjutkan kalimatnya.

"saya.. saya takut mengecewakan hati orang tua kamu, hati orang tua saya. yang mereka tau, kita bahagia. yang mereka tau, kita bisa saling menerima. yang mereka tau, kita saling menjaga. saya hanya ga siap kalau mereka tau yang sebenarnya seperti apa.."

"s-saya sayang sama kamu," ucap pak jungsoo gugup

"tapi saya ga bisa maksa seseorang buat sayang juga sama saya. saya sadar akan hal itu."

sepanjang kalimat yang di jelaskan pak jungsoo, heechul hanya terdiam. tidak tau kenapa, ada rasa aneh di dada nya ketika pak jungsoo menyampaikan rasa sayang nya.

sejujur nya, heechul juga sudah merasakan hal yang tidak beres akhir akhir ini ketika dia melihat pak jungsoo. debar jantungnya akan terasa lebih kencang setiap kali pak jungsoo memperlakukan nya dengan manis. dan sejujur nya juga, rasa nya terhadap hangeng sudah mulai hambar. tapi dia hanya masih bingung. itu perasaannya yang sesungguhnya, atau hanya sesaat semata?

"heechul.. kalau memang kam-"

"mas.."

heechul memotong kalimat pak jungsoo.

"ya?" jawab pak jungsoo menaikkan kedua alis nya

"mas beneran mau melepaskan saya, atau mas mau sedikit berjuang lagi untuk meyakin kan saya?"

pak jungsoo mengerutkan dahi nya.

"maksudnya?"

"kalau mas mau berjuang untuk meyakinkan perasaan saya sama mas, saya bakal lepasin hangeng. ini cuma masalah waktu, mas.."

"heechul.. kamu..."

heechul tersenyum tipis.

"bagaimana pun, mas sudah menjadi suami sah saya. saya ga boleh egois. saya cuma butuh waktu buat menyampaikan semuanya dengan hangeng. mas bisa bersabar sedikit lagi?" pinta heechul

pak jungsoo terdiam. apakah ini artinya heechul sudah menerima dia sebagai suami nya?

"apa kamu akan baik-baik saja setelah melakukan ini? saya gamau nanti kamu menyesal. ini bukan masalah sepele, ini menyangkut masa depan kamu.." ujar pak jungsoo

heechul tersenyum.

"mas.. saya yakin semua yang terjadi sekarang sudah takdir. saya ketemu sama mas pun bukan kebetulan, tapi memang sudah Tuhan rencana kan. cuma memang saya sedikit kaget aja, soalnya dosen yang saya amit amitin dikampus bisa jadi suami saya sekarang," kata heechul

pak jungsoo menatap heechul tajam.

"amit amitin????? kamu kira saya apaan?? tuyul?" protes pak jungsoo

"hehehe.. ya abis nya kan mas tau saya benci banget sama mas dulu waktu awal awal mas ngajar di kampus saya sebagai dosen komunikasi. saya mau ngumpul makalah aja mas gamau ditemuin. saya keruangan mas, belum sempet jelasin apa apa udah disuruh keluar lagi. gimana saya ga kesel???" protes heechul balik

pak jungsoo terkekeh dan menggeleng gelengkan kepalanya.

"maafin saya kalo gitu.." imbuh pak jungsoo

"telat. udah basi maaf nya."

"yaudh nanti aja kalo gitu saya minta maaf lagi,"

"kapan?"

"pas lebaran.."

mereka berdua tertawa.

"mas.. boleh saya tanya sesuatu?" ucap heechul

"apa?"

"kenapa saya? kenapa mas mau di jodohin sama saya? padahal mas tau saya ini anak manja. ga akan bisa jadi istri yang baik buat mas. jadi mahasiswa mas aja saya ga sempurna, apalagi jadi istri mas. kenapa mas mau?" tanya heechul

pak jungsoo tersenyum tipis.

"saya ga akan kasih tau alasan sebenarnya apa sekarang, tapi nanti. yang jelas, cuma kamu yang bisa bikin saya jadi kaya gini. cuma kamu yang bisa bantah semua perkataan saya. cuma kamu yang bisa marah dan manja diwaktu yang bersamaan sama saya. inti nya cuma kamu yang bisa bikin saya bertahan sampe sekarang.."

heechul mematung beberapa detik. ternyata dosen killer dihadapan nya ini bisa manis juga.

"ihhhh. apa deh.. sok misteriuss!" celetuk heechul sambil melempar bantal ke muka pak jungsoo

"aduh! berdosa loh kamu lempar bantal sama suami," sahut pak jungsoo dengan memasang wajah seperti kesakitan

"bodo amaaat!"

mereka berdua kembali tertawa.

"boleh saya peluk kamu?" ucap pak jungsoo sesaat ketika tawa mereka reda

heechul tersenyum manis, dia menggeser duduk nya agar lebih dekat dengan pak jungsoo dan membiarkan tubuh nya tenggelam dalam pelukkan hangat suami nya itu.

"terimakasih sudah mau mencoba menerima saya," ucap pak jungsoo pelan

heechul semakin menyamankan kepala nya bersandar di dada pak jungsoo.

"sabar sedikit lagi ya, mas. aku cuma butuh waktu sedikit lagi.."

pak jungsoo menganggukkan kepalanya, lalu mencium pucuk kepala heechul.

gerimis di luar rumah mereka terdengar semakin deras, membuat pelukkan pak jungsoo dan heechul semakin erat. semoga hati yang keras itu bisa segera di luluhkan...






















aaaaakkk
sengaja pengen bikin dialog mereka berdua dulu, ga ada diganggu orang lain wkwkwkwkwk
aku yang ngetik, aku yang baper T-T
kangeenn merekaaaa

Oneshoot TeukchulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang