1. Saranghae

10.1K 295 25
                                    

Hari ini sudah 3 hari Leeteuk hanya berdiam di apartementnya. Ntahlah, semenjak putus dari kekasihnya dia lebih banyak mengurung diri. Bagaimana tidak, disaat Leeteuk sedang sayang-sayangnya dengan sang kekasih, yeoja itu malah menjalin hubungan dengan namja lain. Leeteuk sudah terlalu kecewa sehingga dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka, walaupun yeoja itu trus merengek meminta kesempatan kedua pada Leeteuk. Tapi Leeteuk tak memperdulikannya.

TING TONG

Bunyi bel yang cukup keras berhasil membuat namja cantik itu tersadar dari lamunannya. Dia melangkahkan kakinya dengan malas kearah pintu rumahnya..

Clek~

"Annyeong.. Teuki~"

Namja berkulit putih berdiri dihadapan Leeteuk dengan senyuman khasnya

"Pulanglah Heenim.. aku sedang malas bertemu dengan siapapun"

Yap, namja itu adalah Kim Heechul.
Leeteuk berjalan meninggalkan Heechul yang masih berdiri di depan pintu rumahnya. Heechul menghela nafas pelan, dia menutup pintu lalu berjalan mengikuti Leeteuk, kedua namja itu menjatuhkan bokong mereka ke sofa empuk berwarna hitam.

"Jungso-ah.. mau sampai kapan kau seperti ini?" Heechul menatap wajah sang Leader yang terlihat sangat lesu
"Molla~ aku hanya perlu waktu untuk kembali seperti semula"
"Waktu? Tapi sudah 3 hari kau seperti ini. Dan sudah 3 hari juga kau tidak makan dengan baik"
"Ah~ jangan perdulikan aku, Heenim. Aku bisa mengurus diriku sendiri"
"Yah!!!!" Heechul berdiri dari duduknya

Leeteuk tersentak. Baru kali ini dia melihat Heechul membentaknya seperti ini,

"Kau bilang kau bisa mengurus dirimu sendiri? Sekarang lihatlah dirimu, baru 3 hari saja kau sudah seperti orang yang tak terurus"
"Lihat wajahmu yang begitu terlihat lesu. Kantung matamu yang semakin besar karna kau kurang istirahat. Ini yang kau bilang bisa mengurus dirimu sendiri?" Lanjut Heechul
"Ah.. Chulie, tenanglah.. jangan seperti ini"

Leeteuk mencoba menenangkan Heechul dan menarik tangan Heechul untuk kembali duduk disampingnya

"Hyung.." Ucap Heechul pelan hampir tak terdengar,

Leeteuk menatap wajah Heechul yang memandang lurus kedepan. Heechul sangat jarang memanggilnya dengan sebutan 'hyung' karna menurut Heechul umur mereka hanya terpaut 9 hari saja, Leeteuk pun tak mempersalahkan hal itu. Tapi, jika namja berkulit putih itu sudah memanggilnya dengan 'hyung' artinya itu akan menjadi obrolan yang serius.
Heechul yang sedari tadi memandang lurus kearah depan, memalingkan wajahnya memandang Leeteuk. Sehingga membuat mata mereka bertemu;

"Hyung.. aku tau ini berat bagimu. Tapi aku mohon, bangkitlah.."
"Hidupmu tak hanya tergantung pada perempuan itu. Masih banyak orang orang yang perduli padamu, yang tak akan menyakitimu seperti yang dia lakukan padamu.."
"Dengan mengurung dirimu seperti ini tidak akan membuat keadaanmu lebih membaik. Kalau kau perlu tempat untuk bercerita atau meluapkan semua keluh kesahmu, kau bisa menceritakannya padaku. Kau tau kan kalau aku sangat menyayangimu?" Jelas Heechul panjang lebar

Leeteuk terdiam. Dia tidak menjawab ataupun membantah perkataan Heechul padanya. Wajahnya tertunduk. Leeteuk memejamkan matanya, membuat alisnya bertaut. Setidaknya perkataan Heechul tadi membuatnya berpikir..

"Jungso-ah.. kau tau? Ada seseorang yang hatinya terasa sangat sakit jika melihatmu seperti ini.."

Leeteuk mengangkat kepalanya, matanya menyipit dan memandang wajah Heechul;

"Nugu?" Tanya Leeteuk dengan nada penasaran
"Aku.."

Mata Leeteuk membulat, tak mengerti apa yang dikatakan oleh namja berambut ikal yang kini ada disampingnya,

"Maksudmu?"
 
Heechul menghembuskan nafasnya pelan,

"Teuk.. aku sudah lama ingin mengatakan ini. Tapi aku slalu tak menemukan waktu yang tepat. Aku rasa sekarang saatnya aku mengatakan semuanya. Aku tidak tau kau akan menganggapku apa setelah aku mengatakan semua ini, tapi aku pikir lebih baik aku mengatakannya sekarang daripada aku menyesal seumur hidupku nanti.."

Leeteuk makin bingung dengan ucapan panjang lebar Heechul, ditambah dengan nada dan wajah Heechul yang sangat serius ketika berbicara.

"Jungso-ah.. aku tidak tau sejak kapan rasa ini muncul. Tapi aku ingin kau tau kalau aku mencintaimu lebih dari sekedar hyung-ku. Aku tidak bisa melihatmu sedih seperti ini, terlalu menyakitkan untukku. Aku ingin melihat kau slalu tersenyum bahagia. Apalagi jika senyummu itu tercipta karna aku alasannya.."
"Jujur.. ketika pertama kali aku tau kau telah berkencan dengan seorang wanita, hatiku hancur. Tapi apa yang bisa aku perbuat? Aku lihat kau begitu bahagia jika bersama wanita itu. Aku marah ketika melihat dia bisa membuatmu tertawa. Yang aku mau,kau hanya boleh tertawa bersamaku bukan bersama wanita itu. Tapi aku tidak boleh egois, aku pikir mungkin wanita itu memang bisa membuatmu slalu bahagia. Tapi ternyata aku salah.."
"Aku sudah mencoba menghapus rasa yang aku miliki padamu, tapi semakin aku mencoba menghapusnya, rasa itu malah semakin tumbuh dihatiku.."
"Teuki.. tidak bisakah posisi dia yang ada dihatimu digantikan oleh orang lain?"

Leeteuk memandang wajah Heechul yang sudah panjang lebar menjelaskan perasaannya. Dia tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan. Semuanya....
Tapi ntah kenapa, disaat Heechul mencurahkan semua isi hatinya, perasaan Leeteuk menjadi tenang. Hatinya yang tadi terasa kosong, perlahan lahan seperti ada sesuatu yang membuatnya bahagia.

"Tidak bisa ya?"

Pertanyaan Heechul membuat Leeteuk sedikit tersentak, dia mengerjap ngerjapkan matanya. Tapi tidak menjawab pertanyaan Heechul..
Heechul tersenyum tipis,

"Yasudah.. mungkin memang dia tidak bisa digantikan dihatimu. Setidaknya aku lega aku sudah mengungkapkan semuanya padamu. Rasanya plongggg, tidak ada lagi yang harus aku simp---"

Perkataan Heechul terhenti, bukan karna dia sudah selesai bicara. Tapi karna bibir Leeteuk yang dengan cepat melumat bibirnya. Heechul terkejut. Matanya membulat tak percaya.
Leeteuk trus memperdalam ciumannya, melumat bibir tebal Heechul dengan lembut, Heechul yang sudah mulai terbawa suasanapun membalas ciuman yang Leeteuk berikan.
Hingga oksigen diantra mereka semakin menipis dan melepaskannya;

Keduanya terengah.. Leeteuk trus memandangi wajah Heechul dengan tatapan yang sulit diartikan, membuat Heechul tertunduk malu;

"K-kenapa menatapku seperti itu?" Tanya Heechul gugup

Leeteuk kembali mengecup lembut bibir Heechul

"Mianhe, Chullie..." ucap Leeteuk lembut,
"Harusnya aku menyadari semuanya dari awal. Maaf sudah membuatmu menunggu begitu lama dan membuatmu terluka. Aku tidak bermaksud untuk melalukannya" lanjut Leeteuk
"Sshhh..." Heechul menangkup wajah Leeteuk dengan kedua tangannya
"Sudah, jangan dilanjutkan. Setidaknya sekarang kau tau semuanya.."
"Teuki-ah.. aku janji, aku akan membuatmu slalu tersenyum dan bahagia ketika bersamaku. Aku pastikan tidak akan ada air mata yg jatuh dipipimu kecuali air mata bahagia. Aku akan slalu ada disampingmu, mendengarkan semua ceritamu. Semua keluh kesahmu. Aku tidak akan membuatmu merasa sendiri, aku tidak akan menyakitimu. Aku janji aku akan slalu membuatmu bahagia bersamaku.."

Leeteuk menggenggam kedua tangan Heechul, lalu tersenyum padanya.

"Benarkah begitu, Chulie?"
"Ne, Teuki.."

Leeteuk mendekatkan tubuhnya pada Heechul, kemudian dia berbisik pelan ditelinga namja putih itu;

"Kalau begitu, menginaplah disini untuk malam ini.  we're super junior, anniya? Jadi malam ini aku ingin melihat 'super junior' mu.."

Mata Heechul membulat, dia mendorong badan Leeteuk menjauh darinya;

"Yah!!! Dasar mesumm!!!"

Leeteuk terkekeh, dengan sigap dia berdiri dari duduknya dan langsung menggendong Heechul menuju kamarnya;

"Yah!! Turunkan akuuu!! Dasar mesum kau Park Jungsoo!!"

Heechul menepuk nepuk pundak Leeteuk, berharap agar namja berlesung pipi itu menurunkannya, tapi yang ada malah Leeteuk semakin bersemangat menggendong Heechul dan segera menaiki anak tangga menuju kamarnya

"SARANGHAEYO KIM HEECHHUULLLLLLLLLLL!!!!"

Teriak Leeteuk lalu menutup pintu kamarnya..

End~

Oneshoot TeukchulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang