22

2.9K 181 0
                                    

Kunci ketentraman hidup. Saling Memaafkan dan Mengucap Terimakasih.

🍀🍀🍀🍀🍀

Alif melangkah menuju ruangan Sang Dokter untuk mengetahui kondisi Nayra lebih lanjut.

" Alif!" Panggil Umi yang datang berlari menghampiri Alif.

" Dimana Mba kamu lif?" Tanya Umi dengan nada cemasnya.

" Mba Naya ada didalam ruangan Umi, Alif ingin keruangan dokter untuk mengetahui kondisi Mba Naya." Jelas Alif.

" Umi ikut kamu." Ucap Umi.

Keduanya melangkah memasuki ruangan yang bertuliskan dr. Fani   sang pemilik ruangan.

" Bagaimana keadaan putri saya Dokter?" Tanya Umi dengan raut khawatirnya.

" Tolong Ibu bisa mengisikan biodata pasien terlebih dahulu sebelum saya menjelaskan lebih lanjut." Ucap Dokter Fani dengan menyerahkan selembar biodata pada umi dan dengan segera Umi mengisikannya.

Umi menyerahkan biodata itu setelah terisi semua kepada Dokter Fani.

" Begini Bu, Pasien saat ini Alhamdulillah baik-baik saja karena sudah saya tranfusi kan darahnya. Sepertinya Pasien memiliki riwayat Hipotensi yang menyebabkan tekanan darahnya sangat rendah. Bukan hanya berbahaya bagi ibu saja, darah rendah saat kehamilan juga akan membahayakan janin dalam kandungannya." Jelas Dokter Fani.

" Kehamilan? Putri saya sedang hamil dok?" Tanya Umi memastikan.

" Sepertinya kalian baru mengetahuinya, selamat Bu putri ibu sedang mengandung dan saat ini usia kandungannya sekitar 4 minggu." Ucap Dokter dengan senyum ramahnya.

Umi ikut tersenyum bahagia menyambut dirinya yang akan mempunyai seorang cucu.

" Tetapi Ada beberapa kendala yang sangat mengkhawatirkan yang harus saya sampaikan. Untuk yang pertama tadi saya bahwa putri ibu mengalami Hipotensi untuk itu pasien sebisa mungkin mengubah pola makannya dan memperbanyak makanan yang dapat membuat darahnya kembali normal. Dan yang kedua mengingat usia pasien yang masih sangat muda untuk mengandung, saya menyarankan untuk pasien agar istirahat secara total karena saya sangat mewanti-wanti jikalau pasien kelelahan akan berakibat fatal bagi janinnya." Urai Sang Dokter.

Umi mengangguk mengerti.

" Apa terakhir belakangan ini pasien mengeluhkan sesuatu?" Tanya dokter.

" Iya dok, tadi pagi Mba Naya muntah-muntah tetapi hanya memuntahkan air saja, dan Mba Naya juga mengeluh pusing." Ujar Alif.

" Itu mungkin Morning sickness yang dialami wanita yang sedang mengandung pada trimester pertama." Jelas Dokter Fani.

" Jika ada sesuatu yang ingin kalian tanyakan kembali lebih lanjut, kalian bisa menanyakannya  langsung atau memeriksakannya pada Dokter kandungan. Ini resep Vitamin penguat janin nya serta ada tablet tambah darah. Silahkan untuk ditebus." Lanjut Dokter Fani.

Umi dan Alif pamit undur diri, Alif meminta izin untuk menebus obat Nayra dan meminta Umi untuk masuk kedalam ruangan Nayra yang sudah di pindahkan dalam ruang rawat inap terlebih dahulu.

" Umi." Lirih Nayra dengan tangan kanannya digenggam erat oleh Bunda serta disampingnya terdapat Abi dan juga Ayah.

Umi berjalan menghampiri Nayra dengan senyum mengambang yang tidak pernah pudar. Saat tepat berdiri di samping Nayra, Umi mencium kening Nayra dan tidak terasa sebulir air mata jatuh tepat di pipi Nayra membuatnya mendongak memandang sang Umi.

" Umi..... Jangan menangis, Naya baik-baik saja." Lirih Nayra pelan.

" Tidak Naya, ini air mata bahagia. Kamu memang harus baik-baik saja untuk diri kamu dan juga janin di perut kamu." Ujar Umi.

DEFINISI [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang