38

3.5K 195 6
                                    

Takdir memberikan beberapa pilihan kepada kita, dan keputusan kitalah yang akan mempengaruhi takdir kita sendiri.

🍀🍀🍀🍀🍀

Sebulan sudah Nayra masih belum juga sadarkan diri, Sebulan itu juga Adam senantiasa berada di samping Nayra. Untuk perkembangan kedua anak nya saat ini perlahan mulai dalam kondisi stabil mereka.

Adam berjalan keluar dari Mushola rumah sakit setelah melaksanakan sholat Ashar. Di sepanjang koridor rumah sakit yang hampir sebulan ini Adam lalui, Adam melihat banyak sekali orang-orang yang juga sedang sakit. Ini adalah bentuk Allah menggugurkan dosa umatnya, bagaimana kita bisa bersabar, bertabah dan yang paling utama adalah untuk mengingat Allah. Di kesibukan dunia terkadang kita melalaikan-Nya, untuk itu Allah istirahatkan kita untuk kembali menyadarkan kita agar mengingat-Nya.

" Adam tunggu." Panggil seseorang membuat Adam memberhentikan langkah kakinya dan menengok kearah belakang.

" Assalamu'alaikum Dam." Ucapnya saat jaraknya sudah dekat dengan Adam.

" Wa'alaikumussalam." Jawab Adam.

" Dam, saya ingin membicarakan sesuatu denganmu." Ucap Orang itu yang tak lain adalah Alvin mantan suami Aisyah.

" Baiklah." Jawab Adam mengiyakan permintaan Alvin.

Alvin dan Adam mencari tempat yang sesuai untuk mereka mengobrol kan sesuatu hal.

" Dam.... Saya ingin Aisyah kembali kepada Saya." Ucap Alvin membuka suaranya.

Adam terdiam dari duduknya, menyimak dengan tenang ucapan Alvin saat ini.

" Saya sangat mencintai Aisyah." Lanjut Alvin dengan nada yakinnya.

Keduanya sama-sama terdiam cukup lama dengan fikiran mereka masing-masing.

" Aisyah adalah istri saya. Kamu tidak bisa mencintai istri orang lain." Ucap Adam dengan tegas namun tidak meninggalkan sisi ketenangannya.

" Untuk itu Lepaskan Aisyah, biarkan saya yang membahagiakannya. Saya tahu Istri pertama mu tidak menginginkan poligami, untuk itu ceraikan Aisyah. Vino sangat membutuhkan Aisyah." Ujar Alvin dengan nada penuh penekanan.

" Tidak, saya tidak akan melakukannya. Meskipun Nayra tidak menyukai poligami tetapi Aisyah saat ini adalah istri saya dan tanggung jawab saya. Saya tidak bisa melepaskannya begitu saja dengan mudah, kecuali......Aisyah sendiri yang memintanya." Jelas Adam dengan tenang.

Adam bangkit dari kursinya dan pamit pergi meninggalkan Alvin yang terdiam di tempatnya.

Adam masuk kedalam ruangan Nayra, dan menemukan Alif yang sedang menjaga dengan memangku laptop nya.

" Assalamu'alaikum." Salam Adam.

" Wa'alaikumussalam." Jawab Alif mendongak dari arah laptop untuk menjawab salam Adam.

" Mas sudah selesai Sholat. Terima kasih sudah berganti menjaga Nayra." Ucap Adam.

Alif mengangguk lantas kembali fokus pada layar laptopnya. Adam duduk di kursi samping brankar Nayra. Tempat sebulan Adam senantiasa menjaga Nayra.

Adam menggenggam erat tangan kanan Nayra sembari membacakan Surat Yasin di sampingnya. Inilah rutinitas yang sering Adam lakukan untuk berusaha agar Nayra terbangun, Adam sering membacakan ayat Suci Al-Qur'an dan terkadang melantunkan lagu Sholawat. Sudah terlalu lama Nayra belum juga sadarkan diri, bahkan tubuhnya sudah terlihat kurus karena hanya cairan nutrisi yang di salurkan melalui selang infus.

" Assalamu'alaikum." Salam Aisyah dan Vino yang sudah berlari kearah Adam.

Aisyah yang berdiri di belakang Vino menggeleng pelan dengan keantusiasan  Vino ingin bertemu dengan Nayra.

DEFINISI [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang