47

4K 181 7
                                    

Cinta akan menuntun mu pada orang yang tepat yaitu bukan Orang yang mencintaimu dengan syarat tetapi memperjuangkan mu dijalan Tuhan.

🍀🍀🍀🍀🍀

Siang terik yang sangat menyengat di kulit tidak membuat Adam berpindah tempat meskipun tempatnya dapat dijangkau sinar matahari yang melewati celah-celah dedaunan.

" Assalamu'alaikum, Mas Adam." Salam Aisyah.

Adam menoleh dan tidak mendapati siapapun sebelum akhirnya memutarkan tubuhnya kebelakang dan mendapati Aisyah yang juga tengah duduk membelakanginya.

" Wa'alaikumussalam, kenapa disini? Kamu masih perlu istirahat mari saya antar." Ujar Adam yang akan bangkit namun diurungkannya saat melihat Aisyah menggeleng tegas.

" Tidak, Aisyah sudah terlalu lama terlarut dalam kesedihan dan Aisyah akan berusaha memulainya semua dari awal Mas Adam." Ujar Aisyah.

" Saya mendukungmu. Lanjutkan kehidupanmu jangan terlalu larut pada kesedihan. Tidak semuanya tentang kesedihan, kebahagian juga akan kamu dapatkan" Tutur Adam.

" Mas Adam benar, dan aku siap melanjutkan hidupku. Mas Adam ingat? Tempat ini.....tempat ini adalah tempat dimana  Aisyah pernah meminta Mas Adam untuk mau menikah dengan ku." Ungkap Aisyah.

Tidak ada sahutan dari Adam. Tentu Adam sangat ingat bagaimana perjanjian yang tidak seharusnya dilakukan di dalam sebuah pernikahan yang sangat sakral.

"Dulu dengan ke egoisanku Aisyah meminta Mas Adam untuk menikahiku dan mempoligami Nayra. Nayra wanita tangguh yang pernah Aisyah kenal Mas, dia tegar meskipun harus merelakan suaminya bermalam dengan madunya. Nayra terlalu baik untuk disakiti." Jelas Aisyah yang semakin lama nada suaranya kian tercekat.

Adam masih setia menjadi pendengar, membiarkan Asiyah meneruskan perkataannya.

" Baru beberapa menit yang lalu Aisyah mengatakan akan memulai kembali kehidupan baru, dan itu berarti...........itu berarti hubungan kita juga akan berakhir." Ucap Aisyah tercekat dengan setetes air mata yang juga mulai ikut meluruh.

Adam terkejut kemudian menatap Aisyah dengan pandangan yang sulit diartikan. Dengan kasar Aisyah mengusap air matanya dengan punggung tangannya.

" Iya Mas, Lepaskan Aisyah, jadikan Nayra sebagai satu-satunya istrimu." Ucap Aisyah.

" Apa maksud dari perkataanmu?" Tanya Adam yang masih berusaha mencerna kembali perkataan Aisyah.

" Aisyah ingin bercerai dengan Mas Adam, Lepaskan hubungan yang mengikat kita Mas. Mas Adam pernah mengatakan kepada Mas Alvin, bahwa Mas Adam tidak akan pernah melepaskanku sebelum Aisyah yang memintanya sendiri." Tutur Aisyah.

" Dan sekarang, Aisyah ingin Mas Adam menalak ku dan melepaskanku dari ikatan ini. Aisyah ingin memperbaiki diri, mengubur semua masa lalu dan memulai kehidupan baru. Vino adalah satu-satunya hal berharga di masa lalu Aisyah. Mas Adam dan Nayra juga merupakan orang-orang yang begitu baik dan mau menerima kehadiran Aisyah. Aisyah sangat berterima kasih kepada kalian." Lanjut Aisyah.

" Apa yang akan kamu lakukan setelah ini." Ucap Adam karena tidak tahu lagi apa yang akan dirinya katakan.

Aisyah terdiam sejenak seolah menerawang apa yang akan dirinya lakukan setelah ini.

" Aisyah akan tetap disini. Menjaga pondok pesantren ini agar tetap berdiri seperti amanat dari kakek atau mungkin Aisyah akan membantu mengelolanya. Aisyah tau Mas, kakek telah memberikan tanggung jawab pondok pesantren ini kepada Mas Adam. Tetapi, Mas Adam bisa memantaunya dari jauh, mungkin sesekali Mas Adam berkunjung untuk memantaunya secara langsung. Bahkan semua ustadz dan Ustadzah disini siap membantu mengelola pondok pesantren ini, Aisyah sangat bahagia saat melihat dedikasi mereka yang mau mengajar tanpa imbalan Dunia. Semoga mereka mendapatkan imbalan di Ahirat nanti." Ujar Aisyah tulus.

DEFINISI [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang