28

3.2K 175 2
                                    

Ada yang datang hanya sekedar menyapa luka lama,  Ada yang datang untuk menyembuhkan luka. Keduanya akan datang dan saling bersinggungan karena sebuah Takdir.

🍀🍀🍀🍀🍀

Di pagi hari ini semua di gemparkan dengan Nayra yang tidak kunjung keluar dari kamar, bahkan tidak ada sahutan apapun dari dalam kamar Nayra setiap Kali keluarganya memanggil.

" Naya keluarlah, ingat kandungan mu." Ujar Umi untuk kesekian kalinya.

" Umi apa Naya belum juga keluar?" Tanya Abi.

Umi menggeleng pelan, sembari menahan tangisnya.

" Belum, Umi khawatir pada Naya, dia tidak mau membukakan pintunya." Ungkap Umi.

Tidak lama kemudian Adam datang bersama dengan Ayah, Bunda serta Aisyah untuk mengetahui keadaan Nayra.

" Apa Nayra masih di dalam?" Tanya Adam dengan kabut khawatirnya.

" Iya, semalaman dia menguncikan dirinya." Jawab Umi.

" Ra! Buka pintunya!" Seru Adam.

" Ada apa ini?" Tanya seseorang yang baru saja tiba.

" Fadi, adik kamu menguncikan dirinya dikamar semalaman." Ucap Umi.

Fadi menurunkan tas ransel dipundaknya dan membiarkannya tergeletak begitu saja dilantai.

" Minggir." Ucap Fadi dengan nada tegasnya.

Semua tahu apa yang akan Fadi lakukan, yaitu mendobrak pintu kamar. Dengan bantuan Adam keduanya berhasil mendobrak pintu. Mereka mencari keberadaan Nayra di setiap sudut kamar dan menemukan Nayra yang sudah tergeletak di kamar mandi.

Adam yang khawatir lantas membopong tubuh Nayra, semua mengekor Adam yang membawa Nayra. Dengan kecepatan penuh Fadi membawa mobilnya yang tidak ingin jika terjadi sesuatu pada Sang Adik. Sedangkan keluarga lainya menyusul mengendarai mobil lainya. Tubuh Nayra dibawa ke dalam sebuah ruangan untuk segera di tangani. Adam menatap kedua tangannya yang gemetar saat tadi membawa tubuh Nayra.

Fadi melangkah mendekati Adam dan langsung melayangkan pukulannya di wajah Adam hingga tersungkur di dinginnya lantai. Keluarga lain yang baru saja tiba lantas berusaha memisahkan Fadi yang terus melayangkan pukulannya, Adam menerima pukulan Fadi tanpa berniat untuk membalas ataupun mengelak.

" Mas Fadi cukup!!!" Seru Alif yang kewalahan melerai Kakaknya, meskipun dengan bantuan Ayah serta Abi.

" Fadi Hentikan!!!" Tegas Abi membuat Fadi berhenti memukul Adam.

Adam bangun dengan tertatih meskipun luka lebam diwajahnya terlihat jelas dengan darah yang keluar dari sudut bibirnya.

" Itu ucapan Salam kenal dari Gue. Bonus lo yang udah buat Adek gue nangis." Ujar Fadi.

" Fadi hentikan, Nak Adam Obati luka mu terlebih dahulu." Ucap Umi saat melihat wajah Adam yang penuh dengan luka.

" Iya Bang, obati luka mu itu, Ayo." Ajak Bunda.

Adam masih tertahan di tempatnya dan menggeleng pelan, dirinya tidak ingin meninggalkan Nayra sendirian.

" Adam tidak pa-pa." Ucap Adam.

" Obati luka lo itu, gue gak mau adek gue yang jadi merasa bersalah. Dan..... Jangan harap gue mau minta maaf untuk karya gue di wajah lo itu." Ujar Fadi.

" Fadi." Tegur Umi.

" Obati luka mu Nak Adam, setelah itu kamu bisa menunggu Naya kembali nanti." Ujar Umi.

DEFINISI [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang