Sesempurna apapun manusia, tetaplah Allah yang menciptakannya.
🍀🍀🍀🍀🍀
Di semilir angin malam yang bertiup, Adam duduk di taman hijau rumahnya dengan berpegang tasbih pada tangan kanannya.
Hari sudah larut tetapi Adam belum beranjak dari duduknya. Matanya terus menatap kearah langit yang saat ini terlihat kosong tidak ada hamparan bintang, namun hanya ada satu rembulan sebagai penerang nya.
" Mas Adam." Panggil seseorang membuat Adam menengok kearah panggilan.
" Mas Adam belum tidur?" Tanya Aisyah pelan sembari menghampiri Adam.
" Saya belum ingin tidur." Jawab Adam.
Keduanya kembali terdiam dalam kesunyian malam.
" Mba Naya meminta Vino agar menemaninya untuk tidur." Ucap Aisyah pelan.
Adam terdiam, Nayra selalu meminta Vino untuk menemaninya saat Adam tidak tidur dengan Nayra. Nayra lah yang selama ini mengatur waktu agar Adam dapat berbuat Adil. Meskipun begitu Nayra seolah menjauh darinya.
" Mas, lebih baik cukup sampai disini saja, Aisyah tau ini sangat berat untuk Mba Nayra, Aisyah tidak ingin semua ini justru berakibat pada Kandungan Mba Nayra." Ujar Aisyah dengan menunduk.
Adam dapat melihat rasa bersalah Aisyah yang begitu dalam.
" Biarkan seperti ini sampai kamu benar-benar yakin, Saya akan berusaha memperbaiki hubungan Saya dengan Naya." Ucap Adam mencoba untuk menghiburnya.
" Maaf dan Terima kasih, lebih baik Mba Nayra diberi tahu yang sebenarnya. Agar Mba Nayra dapat mengerti, Aisyah disini yang telah melibatkan Mas dan Mba Nayra kedalam masalah Pribadi Aisyah. Sungguh Aisyah malu dengan kenyataan itu." Ujar Aisyah dengan mata yang telah mengeluarkan airmata.
" Tidak ada yang menyukai dengan kata perpisahan, Bahkan Tuhan juga membenci kata perceraian." Ucap Adam.
" Mas Adam benar....." Lirih Aisyah pelan.
" Masuklah udara malam tidak baik untuk kesehatan. Dan.... berdoa Allah pasti menunjukkan setiap jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan kita." Ujar Adam.
" Aisyah pamit masuk terlebih dahulu." Ucap Aisyah melangkah masuk kedalam rumah meninggalkan Adam yang masih terdiam di kursinya.
Adam berfikir untuk mencari sebuah solusi atas permasalahannya saat ini. Adam tetaplah manusia yang tidak luput dari kesalahan karena Sesempurna apapun manusia tetap saja Allah lah yang menciptakan.
Waktu terus berjalan hingga lewat tengah malam tetapi Adam belum juga beranjak dari duduknya. Udara malam yang menusuk tidak membuat Adam masuk kedalam rumah hanya untuk sekedar menghangatkan tubuhnya. Meskipun hawa dingin mulai Adam rasakan.
Hingga Adam terkejut saat seseorang menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal. Adam dapat melihat tubuh Nayra yang berdiri saat Adam menengok kearah belakang.
" Mas belum tertidur? Ini sudah sangat larut dan.... Udara malam dapat membuat Mas sakit, sekarang masuklah akan Naya buatkan Jahe hangat untuk menghangatkan tubuh Mas. " Ujar Nayra berjalan kearah dapur.
Adam mengekor Nayra dari arah belakangnya. Adam dapat melihat Nayra yang terlihat berhati-hati saat berjalan karena perutnya yang juga kian membesar. Saat Nayra mengambil panci untuk membuatkannya Jahe hangat Adam mencegahnya dengan memegang pergelangan tangan Nayra.
" Kenapa? Apa Mas ingin meminum selain Jahe hangat? Mas menginginkan sesuatu ? Akan Naya buatkan." Ucap Nayra.
" Duduklah. Apa yang kamu inginkan saat ini?" Tanya Adam pada Nayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFINISI [ END ]
SpiritualBagaimana jika seorang gadis yang baru saja menamatkan dirinya di sekolah menengah atas di lamar oleh seorang pemuda yang selama lima tahun terakhir ini ia kagumi? Bukan pada parasnya melainkan suara merdu dari sang pemuda yang hanya dapat ia dengar...