Tuhan memiliki jalan terbaiknya untuk kita yang tidak tahu jalan yang akan kita lalui, meskipun banyak persimpangan yang akan kita temui.
🍁🌹🍁🌹🍁🌹🍁🌹🍁
Dimalam yang terang tepatnya dirumah Nayra semua keluarga berkumpul saling bercengkrama satu sama lain setelah melaksanakan sholat Isya. Adam yang sedang bermain catur dengan Sang Ayah mertua dengan Alif sebagai penontonnya. Umi yang sedang asik menonton siaran televisi bersama dengan Nayra yang memangku cemilan sembari memakannya.
" Mas Adam coba jalanin kudanya." Saran Alif.
Adam menjalankan kuda dalam catur dan berhasil memakan salah satu pion milik Abi.
" Kalian berdua membuat Abi berfikir keras." Ujar Abi.
" Abi, Adam ,Alif akhiri main kalian, hari sudah semakin larut bukan kah Adam dan Nayra akan pergi ke rumah Bunda dan Ayah?" Jelas Umi.
" Ya sudah, kita akhiri main caturnya." Ucap Abi.
" Abi gitu padahal Alif sama Mas Adam kan hampir menang." Ujar Alif.
Abi terkekeh pelan mendengar penuturan sang putra, lantas mengemasi papan catur.
" Abi tidak bisa menolak permintaan Umi lif, lebih baik kamu juga tidur." Ujar Abi beranjak dari duduknya.
" Umi duluan ya, kamu tidur besok kan kamu mau pergi ke rumah mertua kamu" Ujar Umi pada Nayra sebelum ikut beranjak menyusul Abi.
Adam menghampiri Nayra yang masih memakan camilan dipangkuannya.
" Mas mau?" Tawar Nayra menyodorkan camilannya pada Adam.
Dengan senang hati Adam menerimanya langsung melalui suapan tangan Nayra.
" Mas, Mba Alif tidur dulu ya." Pamit Adam.
Nayra dan Adam mengangguk. Setelah kepergian Alif, Adam mengambil toples camilan Nayra dari pangkuannya lantas menggantikan dengan kepalanya yang sudah berada dipangkuan Nayra.
" Tidur di kamar?" Tawar Nayra.
" Sebentar, Mas masih ingin dipangkuan kamu Ra." Jawab Adam.
" Mas bisa tidur dipangkuan Naya saat di kamar nanti. Punggung Mas akan sakit jika tertidur di sofa ini." Jelas Nayra.
Adam bangkit dari tidurnya begitupun dengan Nayra yang sudah mematikan saluran televisi. Keduanya berjalan beriringan menuju kamar mereka.
" Naya akan cuci muka dan gosok gigi sebentar." Ucap Nayra yang akan melangkah ke kamar mandi.
" Mas ikut, Mas juga akan bergosok gigi." Ujar Adam.
Nayra melepaskan jilbabnya sebelum masuk kedalam kamar mandi, Adam sedari tadi mengamati kegiatan sang Istri dengan senyuman yang tidak pudar dari sudut bibirnya.
" Mas, eummm......." Ucap pelan Nayra sembari menunduk kan kepalanya.
" Kita harus gosok gigi dan cuci muka." Ujar Adam menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Adam mendahului Nayra dan menggosok gigi didepan wastafel dengan Nayra berada di sampingnya. Sesekali Adam memperhatikan Nayra lewat pantulan kaca wastafel yang panjang. Saat Nayra berkumur rambut hitam panjang yang tergerai hendak menutupi wajah Nayra namun tertahan dengan tangan Adam yang menghalaunya. Keduanya sama-sama dilanda kecanggungan bahkan tidak ada suara yang memecah keheningan diantara keduanya.
" Mas sudah selesai?" Tanya Nayra.
Adam gelagapan dan mengangguk sebagai jawaban.
" Naya ingin buang air kecil eummm....." Ucap Naya tertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFINISI [ END ]
SpiritualBagaimana jika seorang gadis yang baru saja menamatkan dirinya di sekolah menengah atas di lamar oleh seorang pemuda yang selama lima tahun terakhir ini ia kagumi? Bukan pada parasnya melainkan suara merdu dari sang pemuda yang hanya dapat ia dengar...