6

4.7K 342 1
                                    

Kamu adalah ciptaan-Nya yang mampu membuat pipiku bersemu dan hatiku berdebar cepat.

🍁🌹🍁🌹🍁🌹🍁

Sesampainya dikamar, Nayra melepaskan aksesoris yang melekat pada tubuhnya dan bergegas untuk mandi karena badannya yang sudah tidak nyaman akibat keringat.

Satu jam Nayra berada dikamar mandi, tak menyadari kehadiran Adam yang sedari tadi duduk mengamati sang istri yang sedang menyisir rambutnya. Saat Nayra menatap cermin, pantulan Adam terlihat jelas sedang menatap kearahnya, dengan spontan Nayra berbalik dan terkejut.

" Mas, sejak kapan Mas Adam duduk....disana." tanya Nayra gugup.

Adam menghampiri Nayra yang sudah sah menjadi istrinya beberapa jam lalu. Adam memegang bahu Nayra dan memegang dagu Nayra hingga membuatnya menatap tepat netra mata Adam.

" Indah, mas suka rambut indah kamu." Ucap Adam sebelum berbalik dan masuk ke kamar mandi.

Jantung Nayra kembali berdegup kencang bahkan Nayra memegang Nakas sebagai penyangga nya agar tidak terjatuh akibat ucapan sang suami yang terlampau manis baginya.

Nayra menunggu Adam selesai mandi di tepian ranjang. Saat Adam keluar dari kamar mandi. Nayra membuang mukanya asal ketika mendapat tontonan Adam yang sedang bertelanjang dada.

" Kenapa Mas tidak memakai baju?" Tanya Nayra dengan wajah bersemunya.

" Pakaian Mas ada dikoper, mas lupa membawanya." Jawab Adam.

Dirasa Adam sudah memakai bajunya, Nayra mengambil alih handuk yang sudah digunakan Adam untuk mengeringkan rambutnya.

" Biar Naya yang kembalikan handuknya. " ujar Nayra membuat Adam tersenyum pada Nayra.

Seusai mengembalikan handuk, Nayra dilanda kegugupan jikalau Adam meminta haknya sekarang. Nayra tentu belum siap untuk itu.

" Kemarilah. Mas tidak akan meminta hak mas untuk saat ini, Mas ingin kamu dan Mas mendalami satu sama lain. Sekarang kemarilah dan berbaring di samping Mas." Ujar mas Adam yang terlebih dahulu merebahkan dirinya diatas ranjang.

Nayra kalut dilanda kegugupan, jantungnya kembali berdetak tak karuan, dalam perutnya seolah ada kupu- kupu berterbangan. Nayra mengambil posisi yang Adam perintahkan yaitu tidur di sebelahnya.

" Mas ingin kita terbuka satu sama lain Ra."

" Ra?" Ucap Nayra membeo.

" Iya, mas akan memanggil mu 'Ra' Nayra."

" Ceritakan tentang Mas Adam terlebih dahulu." Ucap Nayra memiringkan posisinya menghadap Adam yang terlihat gerogi.

" Nama Mas, Muhammad Adam Faris. Mas berusia 22 tahun. Mas memiliki Cafe yang sudah kamu tahu salah satu nya dan Mas juga membuka 3 cabang lain. Ibu Mas sudah lama meninggal sedangkan bunda Aisyah adalah ibu sambung Mas. Eumm.....Mas bingung harus bercerita seperti apa, lebih baik kamu yang bertanya Ra." Jelas Adam.

" Naya baru tahu jika usia kita terpaut 4 tahun Mas. Dan Naya terkejut kalau Bunda Aisyah ternyata ibu sambung Mas, kalau boleh jujur Bunda Aisyah sangat tau ketika kita butuh ketenangan dan Bunda Aisyah lah yang menyalurkan ketenangan itu."

" Kamu benar Ra. Bunda selalu tau cara menenangkan seseorang." Ucap tulus Adam menerawang sosok Bunda Aisyah yang selama ini telah memberikannya sosok ibu bagi Adam.

" Mas bolehkah Naya bertanya sesuatu?" Tanya Nayra.

" Tanyakan semua yang ingin kamu tanyakan tentang Mas, Ra"

" Sebelum Naya bertanya, Naya ingin membuat sebuah pengakuan pada Mas, Mas boleh marah pada Naya." Ujar Naya.

Adam mengernyitkan dahinya bingung, lantas mengubah posisinya ikut memiringkan tubuhnya hingga saat ini Nayra dan juga Adam saling berhadapan satu sama lain.

DEFINISI [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang