Terkadang kita selalu melihat apa yang orang lain lakukan, tanpa tahu APAKAH itu akan membuat bahagia untuk diri kita sendiri. Bahagia lah dengan sederhana menurut Definisi Bahagiamu.
🍀🍀🍀🍀🍀
Dimalam dengan udara yang sangat dingin akibat hujan deras yang mengguyur bumi, Adam dan Nayra saling berpelukan untuk menghangatkan diri mereka seusai melaksanakan sholat Isya'.
" Kamu demam Ra?" Ujar Adam terkejut saat merasakan suhu Nayra yang mulai memanas.
" Naya tidak apa-apa Mas." Jawab Nayra sembari memejamkan kedua matanya dan memeluk tubuh sang suami untuk mencari kenyamanannya.
" Mas ambilkan obat ya." Ucap Adam saat ingin beranjak namun tertahan oleh tangan Nayra.
" Naya tidak apa-apa Mas, Naya mungkin hanya kelelahan." Ujar Nayra.
Adam kembali dalam posisi duduknya sembari mengusap surai Sang istri agar tidur dengan nyaman.
" Istirahatlah." Ucap Adam lembut.
Karena terlalu lama mengamati Nayra, Adam ikut terlelap dari tidurnya.
Saat tengah malam tiba Adam terbangun karena Nayra yang mulai menggigil dengan keringat yang bercucuran. Suhu tubuhnya bahkan memanas saat tangan Adam menyentuh dahi Nayra. Dengan sigap Adam berlari mengambil sebaskom air serta kain untuk mengompres Nayra.
" Ra, jangan membuat Mas khawatir." Cemas Adam yang masih dengan telaten merawat Nayra.
Merasa Nayra sudah kembali tenang dalam tidurnya, Adam menatap jam pada kamarnya yang menunjukkan pukul 2 pagi. Lantas mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat Tahajud. Selesai sholat Adam melanjutkannya dengan membaca Al-Quran.
Dalam tidurnya Nayra mulai terjaga saat mendengarkan lantunan Ayat suci Al-qur'an. Nayra perlahan duduk dan mengambil kain yang masih tertempel pada Dahinya. Dengan senyum manisnya Nayra menatap Adam yang masih membaca Al-Qur'an. Suara Adam begitu merdu saat telinga Nayra mendengarkannya. Suara yang sama saat 5 tahun lalu dirinya mengagumi.
" Ra, kamu terbangun?" Tanya Adam mengemasi kembali sajadah serta mengembalikan Al-Qur'an di tempatnya semula.
Nayra membuka kelopak matanya karena baru menyadari Adam yang ternyata sudah selesai. Adam menghampiri Nayra lantas memegang dahinya.
" Kamu masih Demam Ra. Ma ambilkan obat ya." Ucap Adam.
Nayra kembali menahan lengan Adam saat ingin beranjak.
" Naya.....Naya tidak suka obat." Cicit Nayra pelan.
" Kenapa?" Tanya Adam pelan.
" Pahit." Cicit Nayra dengan menundukkan kepalanya.
Adam tersenyum simpul lantas mengelus surai Nayra, sekarang dirinya faham mengapa sejak Awal Nayra menahannya untuk tidak mengambilkan obat.
" Mas tau caranya agar kamu tidak merasakan pahitnya obat. Kamu tunggu disini sebentar." Adam pergi meninggalkan Nayra.
Tidak lama kemudian, Adam datang dengan obat, air putih dan juga buah pisang di tangannya.
" Mas Adam sedang apa?" Tanya Nayra saat Adam memasukan obat berbentuk pil kedalam buah pisang yang dibawanya.
" Kamu makan Buah pisang yang sudah Mas kasih obat didalamnya ya, usahakan obatnya ditengah saat kamu memakannya." Jelas Adam.
Nayra menatap ragu pada raut Adam yang berusaha meyakinkannya.
" Tidak akan pahit Ra, percayalah." Ucap Adam tersenyum menawan saat mengetahui arti tatapan Nayra.
Nayra mengikuti instruksi Adam dan mulai memakan Buah yang terdapat obatnya didalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFINISI [ END ]
EspiritualBagaimana jika seorang gadis yang baru saja menamatkan dirinya di sekolah menengah atas di lamar oleh seorang pemuda yang selama lima tahun terakhir ini ia kagumi? Bukan pada parasnya melainkan suara merdu dari sang pemuda yang hanya dapat ia dengar...