49

4.2K 169 0
                                    

Jangan pernah putus asa! Mungkin saat ini kamu berada di titik kesedihanmu, tetapi kelak kamu akan berada di titik bahagiamu. Dunia ini terlalu luas jika kamu hanya berdiri di satu titik, kamu perlu berjelajah sayang :)

🍀🍀🍀🍀🍀

Beberapa bulan kemudian Adam dan Nayra menjalani kehidupannya selayaknya sepasang suami istri. Adam begitu bahagia saat keluarga kecilnya terlihat bahagia menyaksikan perkembangan Arkan dan juga Lena yang saat ini sudah dapat merangkak.

" Ayo Ra." Ajak Adam pada Nayra yang saat ini mendorong troli Si kembar untuk masuk kedalam area pondok pesantren.

Nayra sudah mengetahui bahwa Adam mendapatkan tanggung jawab pondok pesantren ini, setiap sebulan sekali Adam akan berkunjung dan untuk kunjungan bulan ini Nayra sangat ingin ikut bersama dengan Adam membawa ikut Arkan dan juga Lena.

Nayra teringat terakhir kali Nayra datang yaitu ketika pertama kalinya Nayra merasa hatinya sakit karena mendengarkan Sang suami mengucapkan kalimat sakral untuk menikahi Aisyah. Nayra tidak ingin membuat kejadian saat-saat itu menjadi trauma baginya, untuk itu kali ini Nayra datang bersama dengan Adam.

" Assalamu'alaikum Ustadz Faris." Salam seorang santri yang mencium punggung tangan Adam.

" Wa'alaikumussalam Raja, kamu sudah kembali? Bagaimana dengan lombanya?" Tanya Adam.

Santri yang menyapanya Adalah Raja, santri  yang sangat ingin menjadi dirinya. Raja memiliki dedikasi semangat yang tinggi meskipun dengan kekurangan yang dimilikinya terapi Raja tidak berputus asa.

" Alhamdulillah Raja menang ustadz." Ucap Raja dengan senyuman yang mengembang hingga terlihat deretan giginya.

" Alhamdulillah. Selamat ya." Ucap Adam sembari mengusap pundak Raja.

" Iya Ustadz, ini berkat Ustadz Faris juga. Jika Raja tidak memiliki cita-cita ingin menjadi seperti Ustadz Faris mungkin Raja akan terus sedih." Ujar Raja.

" Terus belajar yang rajin, bahkan kamu nanti akan menjadi lebih dari saya." Ucap Adam mengusap bahu Raja.

Raja mengangguk dengan tersenyum.

" Ini istri dan Anak Ustadz Faris?" Tanya Raja saat menatap berbinar Nayra bergantian dengan Arkan dan Lena.

" Assalamu'alaikum, nama kamu Raja ya." Salam Nayra tersenyum hangat.

Mendapat salam dari Nayra membuat Raja salah tingkah dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Wa'alaikumussalam." Jawab Raja canggung.

Nayra tersenyum tulus, Nayra tahu kecanggungan yang saat ini Raja rasakan.

" Kamu ingin berkenalan dengan mereka?" Tanya Nayra menunjuk kearah kedua anaknya.

Raja mengangguk canggung namun ada rasa antusias yang terlihat saat Raja memandang Arkan dan juga Lena bergantian.

" Yang bangun namanya Arkan, terus yang lagi tidur Namanya Lena." Ucap Nayra.

" Mereka kembar?" Ucap Raja dengan mata berbinar.

Nayra mengangguk sembari tersenyum hangat saat melihat mata binar Raja menatap kedua anaknya.

" Kamu ingin menyentuh pipi mereka?" Tawar Nayra.

Raja mendongak menatap Nayra dengan antusias.

" Bolehkah?" Seru Raja.

" Bahkan kamu bisa mencium pipi mereka." Ucap Nayra.

Raja hanya mengusap pipi Arkan dan Lena bergantian dengan mata yang masih berbinar senang.

DEFINISI [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang