Saat kamu putus Asa, jangan biarkan rasa itu menguasaimu, terus ber ikhtiar dan berdoa dengan di sertai sebuah usaha.
🍀🍀🍀🍀🍀
Di sebuah ruangan dengan banyaknya peralatan Operasi, Adam masuk menemui Nayra yang terbaring lemah diatas brankar.
" Mashh..... Na...Naya tidakk ku...att akhh" Ucap Nayra terengah.
Adam panik dengan keadaan Nayra yang terengah seperti menahan rasa sakitnya, saat Adam ingin memanggil Dokter, tangannya di tahan oleh Nayra yang menggeleng pelan.
" Tidak Ra! Kamu kuat, kamu belum melihat anak-anak kita Ra. Mereka membutuhkan mu." Ujar Adam tanpa sadar menitikkan air matanya. Dengan tangan yang menggenggam erat Nayra.
" Ra...wat....Mereka de...ngan baik Mashh..." Ucap Nayra terbata-bata.
Adam mengusap lembut Rambut lurus Nayra dengan sayang. Seolah berfikir untuk berusaha mengganti topik pembicaraan mereka.
" Kita yang akan merawat mereka dengan baik Ra, kita akan merawat mereka sama-sama." Ujar Adam menggenggam lembut tangan Nayra yang lemah tidak lupa menciumnya singkat.
Tangis Nayra tak terbendung, tubuhnya mulai bergetar namun dengan sebisa mungkin Nayra menahannya agar Adam tidak mengkhawatirkannya.
" Na....Naya ingin mendengarkan suara Mas."Ucap Nayra lirih.
Adam mengusap sudut Air matanya, kemudian tersenyum hangat pada Nayra. Adam bersholawat dengan nada yang terdengar bergetar. Dengan gerakan tangan kirinya yang mengusap Rambut Nayra dan tangan kanannya yang menggenggam tangan Nayra seolah tidak akan terlepaskan.
Nayra memejamkan kedua matanya dengan seulas senyuman yang menghiasi wajahnya. Adam yang melihat Nayra menutup matanya seolah ada perasaan gelisah melingkupinya.
" Ra." Panggil Adam untuk memastikan sesuatu saat merasakan tangan Nayra yang mulai mendingin.
" Ra..." Ucap Adam dengan suara bergetarnya saat tangannya mengecek dan mendapati tidak adanya tanda Nayra bernafas.
Air mata Adam luruh saat itu juga. Menatap sendu tubuh Nayra yang mulai mendingin. Adam membingkai wajah Nayra, mengecup kening perempuan yang dirinya cintai dengan perasaan kasih sayang.
" Dam, bangun Dam." Ucap Fadi mengguncang tubuh Adam.
Adam terbangun dari tidurnya dengan wajah yang penuh dengan keringat, bahkan wajahnya juga sudah basah oleh air matanya.
" Lo Gak papa Dam? Tadi lo manggil-manggil Nama Naya, makanya gue bangunin lo." Ucap Fadi.
Dengan Cepat Adam menoleh pada Brankar dan melihat Tubuh Nayra yang masih terbaring lemah diatasnya dengan suara layar monitor yang masih bergerak menunjukan masih adanya tanda kehidupan. Adam menghampiri Nayra dan menggenggam erat tangan lemah Nayra dengan singkat Adam mencium kening Nayra.
" Ada apa Dam?" Tanya Fadi yang terheran ditempatnya.
" Hanya bermimpi buruk." Jawab Adam.
" Tentang Naya?." Tebak Fadi.
Adam terdiam, matanya kembali terfokus pada Nayra yang terlihat tidur dengan damainya.
" Naya akan segera sembuh Dam, mungkin mimpinya terlalu indah, lo harus berusaha membujuk Naya untuk bangun." Ujar Fadi yang juga menatap dalam Nayra.
Adam mengangguk berharap agar Nayra cepat sadar dan juga pulih.
" Dam gue pamit pulang sekarang." Lanjut Fadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFINISI [ END ]
SpiritualBagaimana jika seorang gadis yang baru saja menamatkan dirinya di sekolah menengah atas di lamar oleh seorang pemuda yang selama lima tahun terakhir ini ia kagumi? Bukan pada parasnya melainkan suara merdu dari sang pemuda yang hanya dapat ia dengar...