25

3.5K 195 2
                                    

Dalam cinta tidak mengenal syarat maupun penyesalan. Cinta adalah bagian dari kehidupan.

🍀🍀🍀🍀🍀

Nayra terdiam terpaku di tempatnya, bayang- bayang kebahagiaan saat Adam melihatnya seolah hanyalah angan semata. Suara yang bertahun-tahun Nayra selalu kagumi justru sekarang mengucapkan Kata-kata sakral untuk perempuan lain.

Tidak ada kata yang mampu keluar, hanya air mata yang mulai meluruh sembari menatap Suaminya yang sedang bersanding dalam pelaminan dengan wanita lain. Nayra mencintai Adam tetapi kenapa Adam suaminya melakukan tindakan yang sedari awal Nayra benci? Itulah pertanyaan yang tiba-tiba menghantam Nayra. Sakit, Sangat menyakitkan.

Saat netra mata Adam bertemu dengannya, Nayra berjalan mundur dengan tangisnya, kemudian berbalik dengan langkah lunglainya dan terus menatap kearah depan dengan pandangan kosongnya.

" Naya!!" Seru Adam.

Adam berdiri lantas berlari menghampiri Nayra dan langsung  memeluk tubuh Nayra saat itu juga di depan semua pasang mata yang memandangnya.

"Maaf. Maaf." Gumam Adam berkali-kali dengan rasa penyesalan terdalamnya.

Adam telah melukai perasaan Nayra, tetapi Nayra belum mampu mencerna semua nya yang terjadi semua ini. Fikiran Nayra berusaha memberontak pada tubuh dan juga hatinya, Nafasnya kian menyempit dan memburu. Mata Nayra buram hingga tak melihat apapun karena air mata yang sudah menumpuk pada kelopak matanya.

Isakan pun tertahan meskipun Nayra ingin mengeluarkannya. Begitu Dahsyat Adam melukai perasaan Nayra, dan itu dapat Adam rasakan dengan jelas saat memeluk tubuh Nayra. Perminta maafan Adam seolah menulikan indra pendengarannya.

Saat Netra mata Nayra bertemu dengan Aisyah, wanita yang bersanding dengan suaminya barulah Nayra tersadar dan seolah menjadi tamparan keras bagi Nayra.

"Lepas." Lirih Nayra.

Adam menghiraukan permintaan Nayra dan terus mendekapnya dalam pelukan.

" Lepas hikss......lepas...." Ucap Nayra memberontak melepaskan diri hingga berhasil mendorong Adam mundur beberapa langkah.

Tanpa satu kata pun yang terucap Nayra berlari dengan kencang meninggalkan Adam yang terpukul, saat ingin mengejar Nayra seruan Alif membuat Adam terhenti, Adam merasakan dunianya menikamnya di titik terdalam saat itu juga.

" Mas Adam kejar Mba Naya!!!! Dia sedang Hamil!!!!." Teriak Alif keras saat melihat Nayra yang tengah berlari.

Adam dengan bantuan beberapa santri serta teman-teman Adam berusaha mencari keberadaan Nayra yang berlari menghilangkan jejak.

" Dam, gue udah telusuri bagian utara tapi belum menemukan Istri lo." Ucap Arya begitupun  lainnya yang tak menemukan keberadaan Nayra.

Bahkan hingga menjelang malam hari Nayra belum diketemukan, Alif sedari tadi hanya terdiam dan terus berdoa mengingat kondisi Nayra dan juga calon keponakannya. Alif mengetahui Adam akan melangsungkan pernikahannya saat mengetahuinya dari pengurus yang ia tanyakan, dan Alif menyesal telah meninggalkan Nayra sendiri. Dan ketika Alif kembali, dirinya tak menemukan keberadaan Nayra. Dengan cepat Alif mencari Nayra namun sudah terlambat saat melihat Nayra berlari kencang.

" Hari sudah malam, Mba Naya belum juga ditemukan." Ujar Alif dengan raut khawatirnya.

" Kamu tenang kita semua akan berusaha mencari Nayra." Ucap Hafidz menenangkan.

Adam merasakan terlukanya perasaan Nayra yang mulai membayanginya. Adam terus mencari keberadaan Nayra yang sedang mengandung Anaknya. Begitupun dengan yang lainnya ikut membantu Adam mencari keberadaan Nayra.

DEFINISI [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang