Memaafkan itu mudah, tetapi melupakan kesalahan itu sulit.
🍀🍀🍀🍀🍀
Pagi yang cerah telah tiba, bagi sebagian orang mungkin pagi ini adalah pagi yang tepat untuk bermalas-malasan karena hari ini semua orang dibebaskan dari belenggu kesibukan dunia.
Terkecuali bagi Hazel dan juga Nayra yang saat ini sedang berada di taman yang tak jauh dari rumah. Mereka tidak berolahraga seperti tujuan orang-orang datang kesana, melainkan untuk memenuhi keinginan Nayra yang sudah sedari malam menginginkan Bubur Ayam.
" Nay perut lo masih muat?" Tanya Hazel menatap mangkuk-mangkuk yang sudah tak berisi lagi.
Karena mulutnya yang penuh, Nayra hanya menganggukkan kepalanya. Hazel menatap tak percayanya pada Nayra yang sedang memakan Bubur Ayam ke-4 nya dengan lahap.
" Habis ini pulang ya Nay, gue malu dilihatin orang-orang mulu." Gerutu Hazel.
Nayra hanya bergumam singkat melanjutkan makannya. Bukan tanpa sebab Hazel ingin segera pulang, karena saat ini Hazel maupun Nayra keduanya sama-sama menggunakan baju tidur panjang mereka bermotif kartun kotak kuning yang hidup di dasar laut dengan dipadukan menggunakan kerudung instan mereka.
" Aku udah selesai Hazel." Ucap Nayra.
Hazel menghela nafas nya bersyukur, keduanya membayar makanan mereka dan bergegas untuk segera pulang, hanya Hazel yang ingin segera pulang tapi tidak dengan Nayra yang saat ini menatap penjual Pempek dengan mata berbinarnya.
" Gak deh Nay perut lo nan....ti penuh." Ucap Hazel dengan di kata akhir prlan karena Nayra sudah berjalan untuk membeli makanan khas Palembang itu.
Hazel menghampiri Nayra yang sudah mendapatkan pempek di kedua tangannya dengan raut tertekuknya.
" Nay, perut lo ga kenyang apa segitu banyaknya lo makan." Ujar Hazel.
Nayra menggeleng sembari memakan makanannya dengan lahap dikursi pinggir taman.
" Hazel kamu mau?" Tawar Nayra.
" Mau, nanggung biarin deh semua lihat kita yang udah kayak Orang gak waras." Gerutu Hazel.
" Kenapa?" Tanya Nayra heran.
" Lo gak lihat nih pakaian kita sekarang?" Ujar Hazel menatap pakaian nya juga pakaian yang di kenakan Nayra.
" Eh....kita masih pakai pakaian tidur?" Ucap Nayra yang baru menyadari pakaiannya.
" Iya! Gue udah nahan malu tau waktu tadi makan bubur, dengan santainya lo makan, terus ini nih pakai segala beli pempek lagi....udah kepalang tanggung Nay, bodo amatlah dengan mereka." Gerutu Hazel.
" Maaf Hazel, dari semalam aku ingin banget makan Bubur Ayam makanya tadi pagi aku langsung tarik kamu ikut buat beli." Ujar Nayra dengan rasa bersalahnya.
" Gapapa deh demi dua bocil, gue rela Nay." Ucap Hazel.
Ucapan Hazel membuat Nayra tersenyum hangat. Keduanya sama-sama menikmati pem pek itu dengan santai meskipun pandangan aneh orang yang melintas mereka dapati, tetapi kedua sahabat itu menghiraukan mereka.
" Hazel Kamu gak pulang?" Tanya Nayra.
" Nanti." Jawab Hazel acuh.
Nayra mengerti sekarang ini perasaan Hazel sangatlah sakit, tetapi semalam orang tua Hazel sudah meminta Hazel untuk pulang pagi karena Kakaknya yang akan melangsungkan pertunangan Hari ini.
" Mau aku temani?" Tawar Nayra.
" Lo baik tapi sayang gue nya yang Males pulang. Hidup gue udah banyak diatur keluarga gue Nay, kapan gue bisa hidup dengan pilihan gue sendiri Nay." Ujar Hazel menerawang tanpa sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFINISI [ END ]
SpiritualBagaimana jika seorang gadis yang baru saja menamatkan dirinya di sekolah menengah atas di lamar oleh seorang pemuda yang selama lima tahun terakhir ini ia kagumi? Bukan pada parasnya melainkan suara merdu dari sang pemuda yang hanya dapat ia dengar...