39

3.4K 192 1
                                    

Keelokan rupa adalah keindahan fisik. Sedangkan pola fikir yang baik adalah cermin keindahan batin seseorang.

🍀🍀🍀🍀🍀

Seperti biasanya Adam membersihkan tubuh Nayra dengan kain basah, agar Nayra merasa nyaman meskipun hingga saat ini Nayra belum juga sadarkan diri. Kedua anak mereka yaitu Arkan dan Lena sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumah. Dengan Bunda dan juga Umi yang berjasa besar untuk merawat kedua putra putri Adam saat ini.

" Apa disana jauh lebih indah ra hingga kamu belum juga ingin bangun? Bangunlah Ra, Mas, Arkan dan Lena membutuhkan mu, mereka sudah di perbolehkan untuk pulang kemarin, apa kamu tidak ingin melihat mereka? Cepat lah bangun." Ujar Adam tersenyum dan mengecup puncak kepala Nayra.

Adam bangkit untuk mengambil Air wudhu melaksanakan kewajibannya yaitu sholat Dzuhur.

Tanpa Adam sadari Nayra telah membuka matanya perlahan, atap ruangan putih yang menyambutnya pertama kali. Dengan suara lirihan pelan, Nayra menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku.

Nayra melirik arah sampingnya dan menemukan Adam yang sedang sholat di samping brankar yang Nayra tempati, tidak ingin jika mengganggu Adam, Nayra menatap langit-langit ruangan, karena tubuhnya yang terasa lemah.

" Ra." Panggil Adam saat melipat sajadahnya dan berniat mengembalikan nya di tempat semula.

Adam tersenyum senang melihat Nayra yang telah sadarkan diri, segera mungkin Adam menghampiri Nayra dan memencet tombol untuk memanggil Dokter.

" Alhamdulillah, pasien akan menjalani tahap pemulihannya kembali." Ucap Sang dokter sembari menjelaskan mengenai kondisi Nayra saat ini.

Adam tersenyum hangat menyambut Nayra yang menatapnya sayu.

" Mas senang akhirnya kamu sudah sadar Ra." Ungkap Adam mencium pucuk kepala Nayra.

Dengan tangannya yang masih lemah Nayra berusaha menggerakkannya karena mengingat terakhir kali Nayra sedang mengandung dan sekarang baru Nayra menyadari perutnya yang sudah rata.

" Pe...rut Naya." Ucap Nayra meraba perutnya dengan cemas.

" Tenang Ra, mereka sudah terlahir kedunia. Terima kasih telah melahirkan mereka." Ucap Adam menahan jemari Nayra dan menggenggamnya.

Dengan mata berkacanya, Nayra tidak sanggup menahan gejolak kebahagiaannya. Saat matanya menatap Adam yang tersenyum hangat, sudut bibir Nayra bergetar karena tak kuasa membendung rasa bahagianya.

" Dimana? Dimana mereka Mas?" Tanya Nayra Antusias.

" Mereka sudah di perbolehkan untuk pulang kemarin. Mereka dirawat dengan baik oleh Bunda serta Umi setelah pemulihan mereka selesai." Jelas Adam.

"Pemulihan? Berapa lama Naya tidak sadarkan diri Mas?" Tanya Nayra dengan raut bertanya.

Karena Nayra merasakan tubuhnya yang  terasa kaku saat di gerakkan.

" Dua bulan, dua bulan ini kamu tidak sadarkan diri selesai melahirkan Ra." Jawab Adam.

" Selama itu?" Ucap Nayra dengan nada terkejutnya.

Adam hanya tersenyum menanggapi keterkejutan Nayra, bahkan rasa senang serta bersyukurnya saat melihat Nayra telah sadarkan diri mampu membuat Adam terdiam dan berterima kasih kepada sang Pencipta yang telah membuat Nayra sadar kembali.

" Naya ingin sekali melihat mereka." Lirih Nayra pelan.

" Kamu akan melihat mereka Ra setelah kondisimu benar-benar pulih kembali." Ujar Adam.

DEFINISI [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang