Selamat membaca ❤
😈🌚😈🌚
"Kau sangat cantik hari ini" puji Bastian melihat Oliv yang tengah memakai dress berwarna peach.
"Terima kasih" Oliv menunduk malu-malu. Lalu, terdengar bel berbunyi.
"Semoga lancar. Jika Isaac menyakitimu bilang padaku oke" Oliv mengangguk. Ia melambaikan tangannya pada Bastian.
Pria itu menatap punggung Oliv yang menjauhinya.
'Semoga mereka tidak mendapatkan gangguan' batin Bastian.
Oliv membuka pintu, ia menatap pria yang ada di hadapannya yang membawa buket bunga mawar putih.
Isaac memberikan buket bunga itu pada Oliv dengan gugup. Wanita itu tersenyum dan menerimanya.
"Terima kasih" Oliv menaruh bunga itu pada meja kecil yang tak jauh dari pintu.
Kemudian mereka berdua berjalan menuju lift bersamaan, Isaac melingkarkan tangannya dipinggang Oliv.
Oliv dan Isaac kini sudah berada di mobil lebih tepatnya perjalanan menuju restoran yang diinginkan Isaac.
Entah, Oliv tidak tau kenapa Isaac mengajaknya makan malam. Tadi, siang tiba-tiba Isaac memberika paperbag yang berisikan dress yang dipakai Oliv saat ini.
Lima belas menit kemudian mereka sampai di restoran yang terkenal mahal di kota ini.
Bahkan saat keliar dari mobil Oliv dibukakan pintunya oleh Isaac.
Wanita mana yang tidak terbawa perasaan karena tingkah laku Isaac yang semakin hari semakin manis.
Tanpa ditanya oleh pelayan, Isaac langsung masuk diikuti dua pelayan yang membawa buku menu.
Oliv duduk dihadapan Isaac. Keduanya tengah memilih menu makanan.
Oliv menatap Isaac bingung. Pria itu tersenyum. Lalu, ia memesankan makanan yang sama.
Setelah itu kedua pelayan itu pergi.
Isaac menyentuh kedua tangan Oliv. Keduanya bertatapan.Tiba-tiba ada sepasang tangan yang menutup mata Isaac.
Tentu saja Isaac dan Oliv terkejut.
Oliv menatap wanita yang tengah menutup mata Isaac dengan kedua tangannya.Isaac melepaskan kedua tangan itu dari matanya. Lalu, ia menoleh kebelakang.
Isaac langsung berdiri dan memeluk wanita itu.
Oliv terdiam melihat drama didepannya. Memang wanita didepannya ini sangat cantik.
"I miss you so much" gumam Isaac yang masih bisa didengar Oliv.
Pikiran Oliv masih positif. Ia berpikir jika wanita itu saudara Isaac.
Tapi, pikiran positif itu langsung hilang ketika melihat adegan ciuman. Oliv menutup mulutnya dengan tangannya saking terkejutnya.
Matanya menyiratkan sakit dan terlihat berkaca-kaca.
Keduanya melepaskan pungutan. Wanita itu menatap Oliv.
"Siapa dia?" tanya wanita itu.
Seakan tersadar Isaac menjawab "Oh, dia temanku. Kami merencanakan untuk mengeprank Bastian. Dia pacar Bastian"
Isaac berbohong.
"Oliv, kau bawa pulang saja makanannya. Aku akan membayarnya. Oh, kau pulanglah naik taksi" setelah berkata seperti itu Isaac dan wanita itu berjalan meninggalkan Oliv.
Oliv masih menatap keduanya dengan pandangan yang aneh. Oliv melihat Isaac yang tengah berbicara dengan pelayan.
Lalu, pria itu menunjuk Oliv. Pelayan itu mengangguk. Isaac pergi meninggalkannya dengan wanita lain.
Air mata Oliv keluar. Ia tidak tau maksud Isaac apa selama ini.Tiba-tiba menjadi manis. Bertingkah manja. Lalu, sekarang pria itu meninggalkannya.
Tak lama kemudian dua orang pelayan membawa makanan yang telah dibungkus.
Oliv berterima kasih. Ia beranjak keluar. Beruntungnya didepan restoran sudah ada taksi.
Wanita itu memasuki taksi, dan memberi tau alamat apartemennya.
Oliv mengeluarkan ponselnya. Dan menelfon Bastian."Sepuluh menit lagi keluarlah dari apartemen. Tunggu di depan Lobby. Bawa uang yang cukup" Oliv langsung menutup sambungannya tanpa mendengarkan jawaban Bastian.
Wanita itu menghela nafas. Ia berpikir untuk pulang ke negri asalnya. Untuk apa ia disini. Fabio sudah tidak ada.
Isaac apalagi. Sejujurnya Oliv hendak pulang ke Indonesia saat ia dan Fabio renggang. Tapi, ia dan Isaac bertemu.
Jadilah, Oliv bertahan karena Isaac.
Memasuki jalan menuju depan Lobby. Oliv melihat Bastian yang wajahnya merengut.Oliv turun dari taksi dan mengambil uang dari Bastian. Lalu, ia berikan pada supir taksi.
"Kenapa kau pulang naik taksi?" tanya Bastian. Oliv tersenyum kecil.
"Tanyakan pada saudaramu saja" ujar Oliv malas menjelaskan.
Didalam lift Oliv terdiam.
"Kenapa kau tidak mengatakan padaku jika Isaac mempunyai pacar" Oliv membuka suara ia sudah tidak tahan untuk memberi tau.
"Pacar? Setahuku dia tidak mempunyai pacar" ucap Bastian.
Keduanya keluar dari lift. Bastian berhenti berjalan.
"Tunggu. Hanya satu mantan pacar Isaac. Apakah dia berambut pirang!?" tanya Bastian. Oliv mengangguk.
Bastian terkejut."Dia gila Oliv!" ujar Bastian. Oliv menatap Bastian dengan bingung.
"Maksudmu?"
"Ma-maksudku, dia gila karena cinta. Iya dia gila karena cinta" ujar Bastian tidak menyambung. Oliv memutar bola matanya malas.
Ia membuka kunci apartemenya lalu masuk.
"Aku ingin sendiri" Oliv menutup pintu. Bastian menghela nafas.
Pria itu berdecak lalu berlari kearah kamarnya.
😈🌚😈🌚
MAU UPDATE KAPAN? KOMEN DISINI 👉
TERIMA KASIH SUDAH
VOTE💙
KOMEN ❤
DAN BACA 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaks[END]
RomanceCerita lika-liku tentang Olivia Clark yang berada di negri orang. Di New York Oliv merasakan patah hati juga bahagia secara bersamaan. Ia juga bertemu dengan jodohnya di New York. --------------------- KALAU CARI CERITA YANG MASALAHNYA RINGAN, YA...