IX

14.1K 566 11
                                    

Selamat membaca ❤

Maaf kalau ada typo.

😈🌚

Hari ini Oliv tampak sangat cantik. Ia menggunakan dress bunga-bunga, wajahnya terlihat lebih segar. Ia juga nampak anggun.

Ting tong...

Oliv menghembuskan nafasnya sejenak kemudian ia membuka pintu.
Wanita itu tersenyum gugup.

Meskipun ini sudah pertemuan sekian kalinya. Oliv tetap malu-malu saat bertemu dengan Bastian.

"Kamu sangat cantik" ujar Bastian. Pria itu menatap Oliv kagum.

"Makasih" Oliv tersenyum lalu menunduk malu.

"Ayo" Bastian mengulurkan tangannya. Oliv menyambutnya lalu menggenggam tangan itu.

Keduanya berjalan seiringan sambil bergandengan tangan layaknya pasangan.

Oliv tidak tau kemana tujuan mereka. Karena Bastian merahasiakannya.

Sesampainya di tempat tujuan Oliv turun dari mobil setelah Bastian membukakan pintu mobil untuknya.

"Terima kasih" Bastian tersenyum sambil mengangguk. Keduanya bergandengan tangan dan berjalan memasuki restoran.

Bastian membawanya ke ruangan VIP.
Saat membuka pintu VIP itu nafas Oliv tercekat. Ia meremas tangan Bastian gugup. Disana empat pria tampan dari keluarga Wellace.

"Oh! Lihat Bastian kita membawa wanita!" seru salah satu dari mereka yang bernama Emillio Vander Wellace, pewaris keenam.

"Hai sepupu. Kenalkan dia Olivia Clark. Kalian bisa memanggilnya Oliv" Bastian memperkenalkan Oliv pada mereka. Dan para pria tampan itu menyambut Oliv dengan senang.

Kemudian Oliv bersama Bastian duduk di antara mereka. Di samping kanan Oliv ada Isaac Wellace, pewaris kedua.

"Apakah dia pacarmu" tanya Asthon Wellace, pewaris ketiga.

"Dia sahabatku" ujar Bastian sambil tersenyum. Oliv merasa terharu ia dijadikan sahabat oleh Bastian.

Padahal mereka baru bertemu satu minggu yang lalu.

"Wah bernarkah? Jadi aku boleh mendekatinya?"celetuk Gerald Wellace, pewaris keempat.

"Woah, santai. Aku tidak jadi mendekatinya" lanjut Gerald saat mendapatkan tatapan tajam dari Isaac.

"Anyways. Kau bekerja dimana?" tanya Emillio.

"Aku bekerja di GR corp." jawab Oliv berusaha menghilangkan rasa gugupnya.

"Oh, Rouvas?" ujar Gerald. Oliv mengangguk kecil.

"Bagaimana kabar Evan?" Asthon.

"Pak Evan sedang cuti untuk menemani istrinya yang sedang hamil. Saat ini di gantikan oleh pak Fabio untuk sementara" ujar Oliv. Kelima pria itu mengangguk.

"Si bajingan itu bisa mengurus perusahaan?" ujar Gerald sambil menyeringai. Ia tidak menyukai Fabio karena pernah merebut pacarnya dulu.

Oliv hanya tersenyum canggung, tidak tau harus menjawab apa.

"Kau tidak di apa-apakan dengan si bajingan itu kan?" tanya Emillio. Mereka semua sudah tau tabiat Fabio seperti apa.

Oliv menundukan kepalanya tidak berani menjawab.

"Sialan!" gumam Bastian.

"Apa yang dia lakukan?" tanya Bastian. Oliv ragu untuk menjawab.

"Katakan" ujar Isaac tiba-tiba. Oliv menatap Bastian. Pria itu menganggukan kepalanya berusaha meyakinkan Oliv.

Heartbreaks[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang