45

11.6K 495 16
                                    

Selamat membaca ❤

Maaf kalau ada typo.

🌚😈🌚😈

Isaac menahan air matanya keluar. Ia tengah menatap gundukan tanah yang ada di depannya.

Suara isak tangis Georgia terdengar.
"Isaac ayo kita kembali" ujar Georgia pelan.

"Mommy duluan saja" Georgia mau tidak mau meninggalkan Isaac sendirian. Tak lama kemudian suara isakan tangis terdengar.

Isaac menangis. Wajah pria itu tertunduk.

Anak yang ia tunggu telah di ambil oleh tuhan.

Lima menit kemudian Isaac beranjak. Ia mengucapkan selamat tinggal sebelum pergi dari pemakaman.

Pria itu kembali ke rumah sakit. Dimana istrinya yang tengah berjuang tetap hidup.

Berbulan-bulan sudah terlewati. Oliv masih tetap dengan keadaan koma.
Isaac setia menunggu Oliv.

Kini, Isaac sedang mengetik sesuatu di laptopnya. Hingga tidak menyadari ada sepesang mata yang melihatnya.

"Isaac" suara pelan itu membuat jari Isaac berhenti bergerak. Kepala pria it mendongak dan menatap lurus kearah Oliv.

Dengan gerak cepat Isaac menghampiri Oliv. Ia menekan bel merah yang tak jauh dari jangkauannya.

"Oh god. Thank you" gumam Isaac sambil mencium kening Oliv. Tak lama kemudian dokter dan suster datang.

Mereka mengecek kondisi Oliv. Dan alat-alat bantuan pernafasan Oliv di lepas. Hanya infus yang tidak dilepas.

"Untuk saat ini nona Oliv jangan bergerak banyak dulu ya. Kalau mau buang air kecil bisa panggil suster. Dan melihat kondisi nona Oliv paling lama satu minggu lagi bisa pulang." jelas sang Dokter.

Isaac mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

"Saya permisi"

Setelah dokter dan suster itu pergi Isaac mendekat kearah Oliv.

Mata Oliv menatap perutnya yang rata.

Bibir Oliv bergetar.

"Isaac, bayiku?" Oliv menatap Isaac dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf" bisik Isaac sambil memeluk Oliv. Tangisan Oliv terdengar.

"Bayiku" teriak Oliv sambil menangis. Isaac mengelus kepala Oliv dengan lembut.

"Maafkan aku Isaac. Aku tidak bisa menjaganya" ujar Oliv sambil sesegukan. Isaac menggeleng sambil mengecup pipi Oliv.

"Ini bukan salahmu. Tuhan sayang dengan anak kita, dan Tuhan mengambilnya demi kebaikan kita" ujar Isaac lembut. Ia mengusap air mata Oliv.

Isakan Oliv masih terdengar. Mata Isaac memerah. Ia menahan air matanya agar tidak turun.

Satu minggu kemudian. Setelah masa penyembuhan. Akhirnya Oliv bisa keluar dari rumah sakit.

Di rumah besar. Oliv di sambut Andro yang umurnya sudah sebelas bulan. Dua minggu lagi bayi imutitu akan berumur satu tahun.

Dan untuk wanita yang mengaku hamil anak Fernandez telah di usir karena ternyata wanita itu hanya ingin mengambil harta Fernandez.

Ruang keluarga rumah besar ramai dengan celotehan Andro. Meski Andro tidak di sambut oleh nenek dan kakeknya.

Oliv tersenyum melihat Andro yang merangkak kearahnya.

Dengan bantuan Isaac, Andro akhirnya duduk di pangkuan Oliv.

"Hello, boy. Kau sudah besar terakhir kali bersamamu kamu terlihat kecil" bisik Oliv sambil mengusap air matanya yang keluar.

Andro hanya menatap Oliv sambil tersenyum.

Wanita itu juga tersenyum kearah Andro. Lalu, ia memeluk tubuh kecil Andro dengan sayang.

Acara keluarga akhirnya selesai pukul sembilan malam. Seluruh anak dan menantu Fernandez menginap di rumah besar. Begitu juga cucu-cucu Fernandez.

Pria tua itu senang bukan main saat rumahnya ramai. Jarang sekali anak, menantu dan cucu-cucunya menginap.

Di kamar Isaac dan Oliv. Pasangan itu tengah tertidur sambil memeluk satu sama lain.

"Aku tidak menyangka jika aku berakhir denganmu" gumam Oliv. Isaac tersenyum kecil.

"Lalu, kamu mengira kamu akan berakhir dengan siapa?" tanya Isaac.

"Fabio" jawab Oliv. Isaac tersenyum. Ia mengusap rambut Oliv.

"Dan takdirmu denganku bukan dengannya" ujar Isaac. Oliv mengangguk. Ia menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Isaac.

"Isaac" Oliv mendongak menatap wajah Isaac.

"Hmm"

Tanpa aba-aba Oliv langsung mencium bibir Isaac. Pria itu membalas ciuman Oliv.

Hingga wanita itu terlebih dahulu melepas ciuman mereka.
Oliv tersenyum.

Ia mengusap seluruh wajah Isaac.
"Terima kasih sudah hadir di dalam hidupku" bisik Oliv sambil tersenyum. Isaac juga tersenyum kearah Oliv.

Keduanya berpelukan dan menutup mata.

Disinilah perjalan cinta Oliv berakhir. Dia jatuh kepada Isaac Wellace.

Tidak disangka ia bisa jatuh hati kepada pria itu. Mungkin, Oliv akan berterima kasih pada Dave dan Fabio karena telah menghianti cintanya.

Oliv tersenyum dalam tidurnya.

Oliv tidak nenyesal merasakan patah hati berkali-kali.

'Terima kasih, Isaac. Terima kasih telah memberiku rasa sakit, sayang, cinta dan keluarga secara bersamaan. Terima kasih.' Batin Oliv.

🌚😈TAMAT😈🌚

AKHIRNYAA 😩👍🎉🎉🎉🎉

SETELAH ENTAH BERAPA TAHUN AKHIRNYA SELESAI 😭😭

TERIMA KASIH BANYAK BUAT KALIAN YANG SETIA MENUNGGU CERITA INI.

TERIMA KASIH JUGA BUAT KALIAN YANG SETIA KOMEN DAN VOTE CERITA INI.

TERIMA KASIH JUGA BUAT PEMBACA HEARTBREAKS.

TERIMA KASIH BANYAK SEMUANYA ❤❤❤

SAMPAI JUMPA DI CERITA LILYFJAMES YANG LAIN YAA.

CERITA ALEX JUDULNYA "THE HOT PLAYBOY"

BYE. ❤❤❤❤❤

Heartbreaks[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang