17

10.1K 595 81
                                    

SELAMAT MEMBACA

😈🌚😈🌚

Isaac turun dari mobilnya, ia menutup pintu mobilnya dengan keras.

Pria itu berjalan dengan cepat dan mengabaikan Amanda, kekasihnya.

"ISAAC!" panggil Amanda sambil berlari kecil. Ia tidak bisa berlari dengan cepat karena Amanda memakai high heels.

"Isaac jangan cepat-cepat" rengek Amanda. Isaac berhenti berjalan ia membalikan badannya.

"DIAM!" bentak Isaac. Ia marah, ia tidak tau kemana seluruh keluarganya berada. Tiba-tiba menghilang. Bahkan Oliv ikut menghilang.

Pekerjaan para saudaranya jadi ia kerjakan. Lima hari ini ia hanya tidur satu jam. Belum lagi Amanda yang terus menerus merengek.

"Isaac kenapa kau membentakku" ujar Amanda sambil menangis.

Isaac menjambak rambutnya kasar.
Ia menangkup rahang Amanda "Kau diamlah pelacur. Aku pusing dengan pekerjaanku. Belum lagi rengekanmu yang membuatku semakin pusing" mata pria itu menatap tajam Amanda.

Amanda menangis. Tangisan wanita itu membuat Isaac semakin pusing.

"DIAM KAU!" sekali lagi Isaac membentak Amanda.

"Isaac aku salah apa" Amanda sesegukan ia menundukan kepalanya.

"Salahmu, kau terus mengikutiku setiap hari. Kau meminta ini itu. Pergi kesana kemari! Kau tidak tau pekerjaanku banyak! Belum lagi rengekanmu yang membuatku pusing" ujar Isaac.

"Pergi kau dari sini. Jangan pernah kembali kepadaku" Isaac memberi tatapan tajam pada Isaac.

Amanda menegakkan tubuhnya. Ia menatap nyalang Isaac.

"Oh, kau ingin kembali ke Oliv tersayangmu kan" ujar Amanda sinis.

"Kau tau aku bisa membunuhnya dalam sekejap mata" lanjut Amanda sambil terkekeh.

"Wanita gila" gumam Isaac.

"Bagaimana rasanya jika kau melihat Oliv diperkosa bergilir. Apakah kau akan bunuh diri atau menangis menyesal?" ejek Amanda.

"KAU WANITA GILA! HARUSNYA KAU MASUK RUMAH SAKIT JIWA! KAU HANYA WANITA MURAHAN YANG BERANI MENJUAL DIRIMU PADA ORANG KAYA!" Isaac tersulut emosinya.

"ISAAC!" Amanda menatap Isaac marah.

"Apa? Aku bisa membunuhmu sekarang juga jika aku mau" geram Isaac.

Amanda hendak melayangkan perkataan tapi ia urungkan karena anak buah Isaac datang.

"Mereka sedang liburan bersama" bisik orang kepercayaan Isaac yang bernama Corden.

"Sial! Siapkan kapal sekarang juga kita kesana" Ujar Isaac. Corden menatap tuannya takut-takut.

"Maaf tuan. Atas perintah tuan besar anda tidak bisa menggunakan akses lautan dan udara. Mereka tidak bisa membantah tuan besar." Isaac semakin marah. Kakeknya tidak menutup akses untuk dirinya.

Heartbreaks[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang