41

5.5K 440 10
                                    

Udah vote belum. Vote bentar yuk 😁

Udah?

Terima kasih ya ❤😚
&
Selamat membaca ❤

😈🌚😈🌚

"Selamat pagi" sapa Oliv pada
Fernandez yang tengah duduk di kursi meja makan.

"Selamat pagi juga, cantik" balas Fernandez sambil mengedipkan matanya.

Oliv duduk di hadapan Fernandez ia mengambil roti dan mengolesinya dengan selai coklat.

Isaac sedang dalam perjalanan bisnis di luar kota. Tadinya Oliv diajak tapi wanita itu tidak mau ikut, alasanya malas pergi keluar kota.

"Hari ini ada jadwal apa?" tanya Fernandez.

"Jam sembilan nanti pergi ke super market. Kakek ikut?" tanya Oliv. Fernandez menggeleng.

"Maaf, nanti kakek ada janji. Biasa" ucap Fernandez. Oliv terkekeh. Ia mengerti maksud Fernandez.

"Oh, ya jangan lupa bawa tiga atau lima bodyguard" ujar Fernandez. Oliv mengangguk.

"Iya"

Kini Oliv tengah berbelanja di super market. Ia membawa tiga bodyguard.

Dua di antaranya membawa stroli.
Oh, jangan lupa Oliv juga membawa dua maid.

Sebenarnya ini bukan tugas Oliv. Tapi, wanita hamil itu ingin berbelanja.

Saat memilih-milih sayuran. Oliv tidak sengaja melihat orang yang menatap dirinya.

Oliv menatap balik wanita yang tengah menatapnya di ujung lorong.
Salah satu bodyguard Oliv menyadarinya.

Saat, Oliv hendak menghampiri wanita itu. Dia malah berjalan pergi.

"Tidak usah Gleen" ujar Oliv mencegah bodyguard nya yang hendak mengejar wanita itu.

"Jangan ada yang bilang pada siapapun tentang kejadian hari ini" ujar Oliv.

Dua maid dan tiga bodyguard yang Oliv bawa mengangguk patuh.

Lalu, mereka melanjutkan acara berbelanja.

Selesai berbelanja mereka langsung pulang.

Ketika mobil yang di tumpangi Oliv berjalan keluar dari area parkir supermarket Oliv tidak sengaja melihat wanita tadi.

Wanita itu menyeringai kearah Oliv.
Dan berhasil membuatnya merinding.
Oliv mengelus perutnya lembut. Ia menghela nafas.

'Siapa lagi sekarang' batin Oliv. Lalu, ia menutup matanya.

.

"Nona, maaf ada paket untuk anda" ujar salah satu pelayannya. Oliv mengambil paket kotak yang di pegang maid itu.

"Terima kasih"

"Sama-sama"

Oliv membawa paket itu kedalam kamarnya. Setelah sampai di kamarnya ia perlahan membuka paket berbentuk kotak itu.

"Oh my god" reflek Oliv membuang kotak itu.

Tangan wanita itu bergetar. Lalu, ia mengelus perut buncitnya.

Di kotak itu tertulis 'Bayimu akan mati'.

Mata Oliv berkaca-kaca. Perlahan Oliv bangkit ia mengambil kotak itu.

Setelah itu ia berjalan keluar kamar. Dan membuang kotak itu di belakang rumah.

"Tidak, aku tidak boleh takut. Itu hanya kiriman dari orang jahil. Dia hanya mengancam" gumam Oliv. Ia berusaha tidak terpengaruh dengan tulisan itu.

Wanita itu berjalan masuk ke dalam rumah.

"Oh, syukurlah. Aku kira kamu kemana" ujar Isaac sat sudah menemukan Oliv.

"Cepat sekali perjalanan bisnisnya" ucap Oliv.

"Aku tidak tahan lama-lama di Kanada. Lagipula semuanya sudah selesai" ujar Isaac sambil menciumi seluruh wajah Oliv.

"Oh, maka dari itu kamu tidak mengabariku?" Isaac tersenyum.

"Iya, maaf ya" lalu Isaac memeluk tubuh Oliv.

"Tidak apa. Aku juga rindu kamu" ujar Oliv. Wajahnya ia tenggelamkan di dada bidang Isaac.

Oliv terkekeh ketika merasakan debaran jantung Isaac.

"Oliv, sweetheart"

Wanita itu mendongak menatap Isaac.

"Apa?"

"Aku ingin memberi tahu. Satu minggu kedepan aku akan sibuk. Maafkan aku jika aku tidak pulang" ujar Isaac.

"Tapi, sempatkan pulang ya. Aku takut rindu" ucap Oliv dengan nada sedih.

"Iya. Kalau, aku tidak pulang kamu boleh menyusulku kesana"

Oliv mengangguk. Isaac sedikit menunduk.

Ia menggendong tubuh Oliv.

"Lebih baik kita menghabiskan waktu bersama" ujar Isaac. Oliv terkekeh.

"I love you" bisik Oliv sambil mengusap rahang Isaac.

"I love you too, pretty" balas Isaac sambil tersenyum. Dan berhasil membuat jantung Oliv berdetak kencang.

Wanita itu memeluk Isaac. Dan menyembunyikan wajahnya yang merona.

Isaac membawa Oliv kekamar.
"Isaac! Oliv! Tidak ingin bermain dengan kakek?" tanya Fernandez.

"Tidak untuk hari kek. Kami sibuk" jawab Isaac sedangkan Oliv ia hanya tertawa.

"Yasudah. Padahal kakek mau memperkenalkan nenek baru untuk kalian" ucap Fernandez.

Sontak Isaac berhenti berjalan.
"Kakek jangan bercanda" lalu ia menghampiri Fernandez.

"Tidak. Kakek tidak bercanda" ujar Fernandez.

"Sekarang mana nenek baru nya?" tanya Oliv. Fernandez menoleh kearah wanita yang terlihat sangat jauh umurnya dari Fernandez.

"DIA!?" tanya Oliv dan Isaac bebarenga.

"Iya" jawab Fernandez santai. Lalu, pria tua itu duduk di sebelah wanita berambut pirang itu.

"Kakek yang benar saja!" ujar Isaac sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

Oliv menatap wanita berambut pirang itu. Dan Oliv menangkap wajah kemenangan dari wanita itu.

😈🌚😈🌚

Yuk main tebak-tebakan.

Siapa yang bener tebakannya nanti author kasih yupi satu pabrik xixi.

Update lagi kapan?

Vote komen jangan lupa.

Terima kasih ❤💙💚

Heartbreaks[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang