Maap gaes, maap aku telat up 😭. Maunya kemarin malam up, tapi gara-gara mataku sakit. Gak jadi deh.😭
Makasih buat kalian yang udah mau nunggu ❤❤
Jangan lupa vote dan komen ❤💙
Terima kasih
&
Selamat membaca ❤😈🌚😈🌚
Seluruh anggota keluarga Wellace tengah menunggu operasi yang di lakukan Oliv.
Isaac menyenderkan tubuhnya di dinding. Mata pria itu memerah.
Tak lama kemudian lampu ruang operasi mati. Terbukalah pintu itu dan seorang suster keluar.
"Bagaimana keadaan Oliv?" tanya Georgia.
"Maaf nyonya. Anda bisa menunggu sebentar. Dokter yang menjelaskan keadaan nona Clark" ujar Suster wanita itu. Lalu, ia berjalan meninggalkan mereka.
Pintu ruang operasi terbuka lagi. Dan menampakan seorang dokter lelaki yang berambut putih.
"Keluarga nona Clark?" tanya Dokter Aidan.
"Ya, kami" ujar Fernandez.
"Baik, sebelumnya saya minta maaf karena kondisi nona Oliv sedang kritis. Dan untuk bayinya baik untuk saat ini. Jika nona Oliv belum sadar dalam waktu tiga hari. Mohon maaf, kami harus mengangkat bayi nona Oliv, demi keselamataan pasien" ujar dokter Aidan.
Georgia seketika lemas. Beruntung Venzelo menangkap tubuh sang istri.
Tepat saat itu juga empat perawat mendorong ranjang yang berisi Oliv. Di hidung Oliv terdapat ventilator (bantuan pernapasan).
Di kepala Oliv terdapat kain putih yang menutupi lukanya.
Dan kaki kiri Oliv terangkat dan di lapisi kain putih juga.
"Bagian kaki nona Oliv terhimpit ketika terjadi kecelakaan. Dan membutuhkan waktu sekitar tiga bulan paling cepat" jelas sang dokter.
Para menantu dan cucu perempuan Fernandez menahan isak tangis mereka.
"Nona Oliv di pindahkan di ruangan VVIP satu lantai lima. Jika tidak ada yang ditanyakan lagi. Saya mohon undur diri. Satu jam lagi saya akan memeriksa nona Oliv. Permisi" ucap dokter Aidan.
Semuanya meluruhkan bahunya. Isaac menggeram marah. Ia berjalan menuju lift.
"Isaac mau kemana kau?" tanya Venzelo.
"Menghabisi orang yang telah menyakiti Oliv" jawab Isaac.
"AKU IKUT!" ujar Emillio, Bastian dan Gerald secara bersamaan.
.
Tibalah mereka di tempat tujuan Isaac.
Para cucu lelaki Fernandez tampak berjalan dengan gagah.
Salah satu bodyguard yang menjaga pintu memberi informasi yang belum Isaac ketahui.
Hingga bodyguard itu membuka pintu kayu yang ada di depannya.
"Yang lelaki mantan Nona Olivia, dia bernama Dave. Dan di sebelahnya dia Nisa sahabat nona Olivia dahulu. Dave menyelingkuhi nona Olivia, dengan Nisa" jelas bodyguard itu.
"Untuk wanita yang di sebelah Nisa. Belum kami ketahui. Ia tidak mau menjawab kecuali anda yang bertanya" sambung sang bodyguard.
Isaac hanya menggangguk mengerti. Bodyguard berbada besar itu mendur dan berdiri tepat di depan pintu.
"Jadi, siapa kau nona misterius?" tanya Isaac dengan nada dingin. Wanita itu tiba-tiba tertawa.
"Bagaimana keadaan Olivia? Apakah dia sudah mati?" wanita itu mengalihkan pembicaraan.
"Oh, sayang sekali. Oliv hidup. Saat ini ia sedang makan soup" jawaban Emillio membuat wanita gila itu menggeram marah.
"Sekali lagi. Siapa kau?" tanya Isaac sambil menjambak rambut pirang wanita itu.
"Orang yang telah kau sakiti. Kau menyakitiku demi Oliv! Kau membuatku merubah wajahku!" teriaknya.
"Katakan dengan jelas, bitch" desis Isaac.
"Aku Amanda" ujarnya sambil tersenyum miring.
Semuanya terkejut. Isaac semakin menajamkan matanya.
Bugh.
Amanda meringis. Rahangnya di pukul Isaac.
"Jika, tidak ada Harry aku akan mati" ujar Amanda sambil tertawa keras.
Isaac semakin meradang."Panggil Harry sekarang! Seret dia dalam keadaan apapun itu!" ujar Isaac. Harry, ia asisten ketiga Isaacm
"Puas kau?" tanya Bastian.
"Belum. Aku tidak akan mati sebelum Oliv mati!" teriak Amanda.
Mata Isaac beralih kearah Dave dan Nisa yang menundukan kepalanya.
"Jadi, kau di janjikan untuk pulang ke Indonesia oleh wanita gila ini?" tanya Isaac pada Nisa. Wanita itu menganggukan kepalanya.
"Dan kau? Apa yang kau percayakan pada wanita gila ini?" tanya Isaac pada Dave. Pria itu tidak menjawab.
"Aku minta maaf. Tolong lepaskan aku. Aku berjanji aku tidak akan mengusik Oliv lagi" ujar Nisa sambil sesegukan.
"Tidak bisa. Jika kau tidak mengikuti wanita gila ini. Aku bisa memulangkanmu ke negara mu. Ah, aku akan memulangkanmu ke neraka bersama mantan pacar sahabatmu juga wanita gila ini" ujar Isaac. Nisa semakin menangis mendengar perkataan Isaac.
Pintu di buka dengan kasar. Munculah dua bodyguardnya membawa Harry yang hanya mengenakan handuk untuk menutupi area bawahnya.
"Tidak kusangka. Asistenku yang paling cakap dan rajin ini menusukku dari belakang. Apa yang kau dapatkan dari wanita gila itu?" Isaac mencengkram rahang Harry.
"Ci-cinta" ucap Harry terbata-bata.
Isaac tertawa diikuti para sepupunya."Bodoh. Kau mempercayai wanita gila sepertinya? Bahkan kau tau jika dia pernah memasuki rumah sakit jiwa" ujar Gerald.
"Sebentar. Jangan bilang kau yang mengeluarkan Amanda dari rumah sakit jiwa?" Ashton membuka suara.
Harry tidak menjawab.Bugh.
Bugh.
Dua kali Isaac melayangkan pukulan pada wajah Harry.
"Buka ruang merah" ujar Isaac. Beberapa bodyguard masuk untuk menggeret Amanda, Nisa dan Dave.
Tubuh Harry, Dave, Nisa dan Amanda di lemparkan ke dalam ruang merah. Tidak ada tempat untuk melarikan diri.
"Ini ruangan kalian tinggali. Tidak ada makanan dan minuman. Silahkan menikmati hari kalian" ujar Isaac. Lalu, pintu besi itu tertutup.
Rantai besi mengelilingi gagang pintu.
Bodyguard Isaac memberikan kunci padanya."Awasi mereka. Ingat jangan beri makan atau minuman. Dan jangan sampai tergoda oleh wanita gila itu" ujar Isaac.
Lalu, ia pergi meninggalkan tempat bersama sepupu-sepupunya.
😈🌚😈🌚
Maap ya kalau ada kata yang gak kalian ketahui.
Maap juga kalau typo.
Spam next ➡
Terima kasih ❤💙💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaks[END]
RomanceCerita lika-liku tentang Olivia Clark yang berada di negri orang. Di New York Oliv merasakan patah hati juga bahagia secara bersamaan. Ia juga bertemu dengan jodohnya di New York. --------------------- KALAU CARI CERITA YANG MASALAHNYA RINGAN, YA...