12

12.9K 706 26
                                    

Tekan ⭐ dulu dong. Yang baca banyak tapi yang vote kok dikit 😭😭😔

Selamat membaca❤😚

                          😈🌚😈🌚

"Jangan menatap ruanganku terus. Aku tidak suka." Oliv sontak menoleh kearah Isaac.

Ia menatap pria itu dengan wajah terkejut.

"Maksudnya?" Isaac masih menatap Oliv, tubuh pria itu menggeser dan mendekat ke Oliv.

"P-pak?" Oliv berusaha menghindar tapi, terlambat tubuhnya di tahan oleh Isaac.

"Panggil namaku, dimana pun" bisik Isaac. Membuat Oliv menahan nafas nya.

Brak...

"Oh, maafkan aku. Maaf jika mengganggu adegan kissing kalian" ujar Emillio sambil terkekeh. Oliv menundukan wajahnya malu.

Sedangkan Isaac ia menatap tajam juga kesal pada Emillio.

"Ada apa?" tanya Isaac sambil berjalan menuju kursi kerja nya.

"Ah, perusahaan ECA membatalkan pertemuan hari ini. Mereka berkata jika ada urusan" ujar Emillio.
Isaac mengangguk.

"Urus saja sisanya. Terserah kapan untuk pertemuannya" Emillio mengangguk.

Kemudian saudara dari Isaac itu pergi keluar tanpa pamit pada sang kakak sepupu.

"Sampai jumpa saat makan siang Oliv" ujar Emillio sambil mengedipkan matanya.

Oliv mengangguk sambil tersenyum pada Emillio.

Oliv menatap Isaac.

"Jadi, Emillio disini bekerja sebagai apa?" tanya Oliv.

"Sekertarisku" Oliv menaikan sebelah alisnya.

"Lalu, kenapa aku ada disini?" tanya wanita itu.

"Kau akan menjadi sekertaris pribadiku" Oliv menganga.

"Oke, apa yang harus aku lakukan?."

"Duduk diam saja. Aku akan memanggilmu jika aku perlu."

"Bolehkan aku sesekali bermain di ruangan Emillio?."

Isaac mengalihkan pandangannya dari berkas miliknya dan menatap Oliv.

"Tidak boleh" lalu Isaac sibuk dengan berkasnya lagi. Oliv menghela nafas.

Kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan memainkannya.

"Bolehkah aku tiduran disini?" tanya Oliv. Isaac hanya mengangguk sebagai balasan.

Oliv mulai merebahkan tubuhnya disofa panjang dan besar itu.

Tangan Oliv mulai berselancar membuka aplikasi novel online. Ia sibuk membaca cerita hingga matanya sayup.

Oliv meletakan ponselnya lalu menutup matanya.

Isaac yang dari tadi sibuk dengan kertas-kertas. Mulai mengalihkan pandangannya sebentar.

Heartbreaks[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang