Maaf ya kalau di part ini feel nya gak dapet hikss 😭😭
Selamat membaca ❤
😈🌚😈🌚
Di ruangan nuansa putih, terlihat seorag wanita terbaring diatas kasur besar.
Mata wanita itu perlahan terbuka. Ia menatap sekelilingnya. Tiba-tiba matanya mengeluarkan air mata.
Isakan tangis wanita itu terdengar.
"Oliv, hei. Mommy disini" bisik Georgia. Tangis Oliv semakin pecah.
Ia memeluk Oliv, mata wanita paruh baya itu juga berkaca-kaca.
"Sudah, tidak usah di pikir lagi. Nanti anak kamu kenapa-kenapa." kata Georgia sambil mengusap air mata Oliv.
"Mommy" gumam Oliv sambil sesegukan.
"Iya, kenapa sayang?"
"Di-dimana Isaac?" Georgia menghembuskan nafasnya.
"Tidak usah memikirkan Isaac dulu. Oliv makan ya, pikir baby nya dulu. Nanti, masalah Isaac biar mommy yang hadapin oke"
Oliv mengangguk. Lalu, mata wanita itu melihat Georgia mengambil makanan.
Georgia menyuapi Oliv. Sedangkan, Oliv hanya diam dan menerima suapan Georgia.
Pintu ruangan Oliv dibuka. Masuklah Fernandez dan Emillio.
"Hai, Oliv!" sapa Emillio dengan senyuman. Oliv tersenyum sambil mengangguk sebagai balasan.
"Bagimana keadaanmu? Oh, ya aku dengar dari kakek, kau berfoto dengan Henry Cavill ya!?" tanya Emillio.
Mata Oliv yang tadi meredup karena kesedihan, kini berubah menjadi terlihat senang.
"Iya, dia duduk disebelahku" gumam Oliv sambil menundukan kepalanya. Semua nya tersenyum melihat tingkah Oliv.
Georgia menatap Emillio dan menggerakan bibirnya mengucapkan terima kasih, tanpa suara. Emillio mengangguk.
"Sebentar-sebentar." kata Emillio. Pria itu berjalan keluar. Tak lama kemudian ia kembali masuk.
"Oliv ada yang ingin berbicara denganmu" kata Emillio. Pria itu menggeser tubuhnya.
Dan dibelakang Emillio terdapat pria yang ingin Oliv ajak berbincang.
"Hai, Oliv kita bertemu lagi" Oliv menutup mulutnya saking terkejutnya. Ia memekik bahagia.
Dilain tempat Venzelo bersama saudara-saudaranya juga keponakannya.
"Bagaimana tentang Fabio?" tanya Joshua. Ashton terlihat memainkan laptopnya.
"Fabio terlihat datang ke after party Victoria Secret. Tapi, dia tidak datang ke Fashion Shownya." jawab Ashton.
"Apakah dia terlihat mengirim sesuatu?" tanya Venzelo.
Gerald juga Alex terlihat memainkan laptopnya. Sedangkan Bastian tengah menelfon seseorang.
"Ya, aku melihat dia mengirim sesuatu. Fabio menyuruh asistennya" kata Alex.
Bastian berjalan mendekat kearah mereka, kemudian ia duduk di sebelah Ashton.
"Fabio, kemarin datang ke acara hanya sebentar" ujar Bastian.
"Bagaimana dengan jalang itu. Dia disuruh siapa?" tanya Mason. Pria itu tidak percaya bahwa keponakan yang paling benar itu berbuat onar seperti ini.
"Aku sudah bertanya padanya tapi dia tidak mau menjawab. Sepertinya dia di bayar mahal" kata Alvorez.
"Ya, siapa lagi jika bukan Fabio yang membayarnya. Dia kan punya uang banyak" kata Gariel sambil tersenyum tipis.
Vadez menghela nafas. "Cari bukti yang akurat. Jika benar-benar Fabio pelakunya. Kita datani dia terlebih dahulu" kata Vadez.
"Dia tidak akan mengaku dad" kata Alex.
"Lalu, bagaimana Isaac. Kita kurung dia sampai kapan?" tanya Bastian. Semuanya diam.
"Tunggu sampai dia benar-benar menyesal. Aku tidak menyangka jika Isaac bisa sebodoh itu" ujar Venzelo sambil berdecih.
"Dan lebih baik Oliv jangan bertemu dengan Isaac terlebih dahulu" ucap Ashton. Semuanya kini menatap pria itu.
"Demi kebaikan bayi yang dikandung Oliv." lanjut Ashton.
"Ya, itu biar Oliv tinggal bersama kami" ujar Venzelo. Semuanya mengangguk dan mencari bukti yang valid.
.
Georgia beranjak dari tempat duduknya.
"Oliv mau di suapi Henry kan?" goda Georgia. Oliv mengangguk malu-malu. Henry tersenyum melihat tingkah Oliv.
"Bagaimana?" Emillio kembali bersuara.
"Terima kasih Emillio" bisik Oliv. Mulut wanita itu menerima suapan Henry dengan malu-malu.
"Sehat terus baby nya" kata Henry dengan suara tegasnya. Jantung Oliv berdetak kencang ketika mendengar suara Henry.
Oh, ayolah siapa yang tidak gugup ketika bertemu dengan idolanya.
"Iya, terima kasih" kata Oliv sambil mengelus perutnya. Henry mulai bertanya-tanya pada Oliv.Dan berhasil membuat wanita itu menjawab dengan nada bahagia.
Oliv dan Henry saling bertukar cerita.
Georgia, Fernandez dan Emillio melihat mereka berdua dengan senyuman.Georgia mengusap air matanya yang hendak keluar.
Beruntung Emillio mempunyai nomer manager Henry Cavill.
"Henry kau jangan seperti kakek ya. Kakek itu Playboy. Jangan sampai kau mau diajari kakek" kata Oliv dengan nada kesal.
"Kakek gak playboy, mereka aja yang deketin kakek. Kan kakek memang tampan, jadi mereka melemparkan tubuhnya ke kakek. Itu namanya rejeki Oliv, kita tidak bisa menolaknya" kata Fernandez.
Semuanya terkekeh mendengar ucapan Fernandez sedangkan Oliv mendengus kesal.
"Lihat, kakek sudah tua harusnya berdiam diri dirumah renungi dosa kakek dan minta maaf pada tuhan. Tapi, malah main sama wanita-wanita seksi" kata Oliv.
"Kakek butuh mereka, dan mereka butuh kakek"
"Yaudah terserah kakek. Yang penting Henry tidak akan meniru kakek"
"Nanti hubungi saya saja kalau mau tau cara memikat wanita seksi" kata Fernandez pada Henry.
"Kakek!!" semuanya tertawa melihat bibir Oliv cemberut.
Dua jam kemudian Henry berpamitan pulang. Oliv dan Henry saling menukar nomer ponsel.
Senyum Oliv terpacar sejak datangnya Henry.
Lima belas menit setelah Henry pulang. Para sepupu Emillio datang.
Ruangan Oliv menjadi ramai. Wanita itu tersenyum dan tertawa ketika melihat tingkah Emillio dan Bastian.
Seketika Oliv melupakan Isaac. Oliv sibuk tertawa-tawa bersama cucu-cucu Fernandez kecuali Isaac.
😈🌚😈🌚
Gak lama lagi cerita ini selesai 😭
Dan target vote yang aku inginkan gak tercapai.
Pingin sekali dari part prolog sampai selesai yang vote 1k. Tapi, gak tercapai 😭
Hikss padahal yang baca banyak.
Yaudah ya.
Oh ya, aku usahain besok up cerita nya Alex.
Jangan lupa di baca.
Terima kasih ❤💙💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaks[END]
RomanceCerita lika-liku tentang Olivia Clark yang berada di negri orang. Di New York Oliv merasakan patah hati juga bahagia secara bersamaan. Ia juga bertemu dengan jodohnya di New York. --------------------- KALAU CARI CERITA YANG MASALAHNYA RINGAN, YA...