39

6.2K 547 51
                                    

MOHON DI BACA PELAN-PELAN HINGGA AKHIR.

KARENA DIAKHIR CERITA ADA AUTHOR NOTE.

AKU HARAP KALIAN BACA AUTHOR NOTENYA. BIAR GAK SALPAM OKE.

VOTE BENTAR YOOKK. BIAR ATHORNYA SEMANGAT!

TERIMA KASIH 😘
&
SELAMAT MEMBACA ❤

😈🌚😈🌚

Semua orang kini berkumpul di rumah besar.

Para lelaki sebagian menelfon mencari informasi atas kecelakaan pesawat yang ditumpangi Oliv.

Sebagian lagi ada yang menonton berita di televisi maupun ponsel.

Sedangkan, para wanita. Mereka menenangkan Georgia yang terus menangis.

Selena menyodorkan mimuman pada Georgia. Wanita itu menerimanya meskipun tangannya bergetar.

"Kita hanya bisa berdoa semoga Oliv selamat" ujar Venzelo. Isaac terus mengusap wajahnya dengan kasar.
Mata pria itu memerah.

Sudah dua jam mereka mendapatkan berita tapi belum ada konfirmasi tentang keselamatan para penumpang.

Suara pecahan gelas membuat mereka semua menatap kearah suara itu.

Selena menutup mulutnya terkejut. Begitu juga dengan semua orang. Mereka langsung beranjak dari tempat duduknya.

Di sana Oliv berdiri dengan air mata yang mengalir.

"OLIV!" semua orang mendekat kearahnya. Tangis Oliv pecah. Ia memeluk semua orang satu persatu.

Terakhir Isaac memeluknya erat hingga pria itu tidak mau melepaskannya.

"Oh god. Thank you" bisik Isaac dengan nada seraknya.

Isaac menuntun Oliv berjalan, dan mendudukan Oliv di pangkuannya.
Selena memberikan minuman untuk Oliv. Dan dihabiskan oleh Oliv sekali teguk.

"Oliv ini benar kau kan?" tanya Bastian. Ia masih tidak percaya apa yang di lihatnya.

Oliv tersenyum sambil mengangguk.
"Bagimana bisa? Di daftar list ada namamu" gumam Emillio.

Oliv menghela nafas. Kemudian ia mulai bercerita.

Flashback on...

Oliv memasuki pesawat ia mencari nomer tempat duduknya. Setelah mendapatkannya. Ia menaruh tasnya di bagasi.

Setelah itu Oliv duduk. Di sebelahnya ada balita perempuan berumur satu tahunan.

Balita itu tersenyum kearah Oliv.
Oliv melambaikan tangannya sambil berkata halo.

"Mau menggendongnya?" ujar ibu dari sang anak.

"Bolehkah?" wanita itu mengangguk. Oliv menggendong bayi itu.

Baru satu menit Oliv gendong. Bayi itu memutahkan isi yang makanan yang ada diperutnya. Sontak Oliv dan ibu dari balita itu terkejut.

Oliv dan wanita itu segera membawa sang balita keluar dari pesawat. Oliv tidak memperdulikan pakaiannya.

Ia dan wanita itu tak lupa membawa barang-barangnya.

Mereka menuju rumah sakit.
"Maafkan aku" ujar ibu dari bayi itu yang bernama Aurora.

"Tidak, tidak masalah. Sebentar aku ingin berganti pakaian dulu" ujar Oliv. Lima belas menit kemudian Oliv kembali.

"Oliv, bisakah kau menemaniku disini?" tanya Aurora. Oliv mengangguk sambil tersenyum.

Heartbreaks[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang