310 vote langsung update. Yuk, yang sider vote yuk.
Vote aja gak narik pulsa kok gaes. 😚😚
Terima kasih ❤
&
Selamat membaca ❤😈🌚😈🌚
"Isaac, makan dulu. Kau belum makan sejak kemarin" Georgia mengusap lembut bahu anak lelakinya.
"Nanti saja mom. Aku tunggu Oliv bangun" ujar Isaac. Sejak kejadian dimana Oliv pingsan. Isaac langsung membawa Oliv ke rumah sakit.
Seluruh keluarga Wellace bahagia ketika mendengar ucapan sang dokter jika Oliv tengah mengandung.
Tadi Oliv sempat bangun ia hanya membuka matanya satu menit lalu ia memejamkan mata lagi.
Keluarga Wellace termasuk Oliv sudah ada di New York sejak kemarin. Isaac sendiri yang memintanya.
Pria itu juga sempat marah karena Oliv tidak terbangun-bangun. Dokter hanya mengatakan jika Oliv kelelahan.
Mata Isaac terus menatap wajah Oliv. Pria itu sontak berdiri ketika melihat kelopak mata Oliv terbuka.
Isaac memencet tombol merah untuk memanggil dokter.
Tak lama kemudian seorang dokter dan suster datang. Ia tengah memeriksa Oliv.
"Pasien sudah lebih membaik. Lusa boleh pulang" lalu dokter menjelaskan apa saja yang tidak boleh di lakukan oleh Oliv.
Isaac mengangguk mengerti ia berucap terima kasih. Kemudian dokter dan suster itu pergi setelah berkata "Cepat sembuh" pada Oliv.
Isaac berjalan mendekat kearah Oliv, ia mencium kening Oliv.
"I love you so much" bisik Isaac. Oliv tersenyum kecil. Isaac mengambil air putih, ia membantu Oliv minum.
Setelah itu ia meletakan gelas kosong itu pada meja kecil di sebelah ranjang Oliv.
Tangan Isaac menyentuh pipi Oliv. Ia mengusap pipi itu dengan lembut.
"Kita akan menjadi orangtua" kata Isaac, pria itu tidak menyembunyikan nada bahagianya tak lupa dengan senyum manis pria itu.
Mata Oliv membelak ketika mendengarnya.
"Benarkah?" tanya Oliv, mata wanita itu berkaca-kaca. Isaac menangguk.
Lalu, ia memeluk tubuh Oliv. Isaac tangis bahagia Oliv terdengar.
"Kamu akan menjadi ibu yang hebat" bisik Isaac, ia juga mencium pipi wanita itu.
"Dan kamu juga akan menjadi ayah yang hebat" bisik Oliv dengan nada bergetar.
Oliv melepas pelukannya. Tangan wanita itu sibuk mengusap air matanya.
"Sudah berapa minggu?" tanya Oliv sambil sesegukan.
"Empat minggu" jawab Isaac. Kening wanita itu mengkerut.
"Bukankah minggu kemarin aku meminum wine?" ucap Oliv sambil menundukan kepalanya.
Isaac tersenyum ia mengusap kepala Oliv.
"Ya, dan beruntungnya kita. Bayi kecil kita baik-baik saja" ujar Isaac. Oliv tersenyum mendengarnya.
Keduanya berpelukan lagi.
Hingga suara ketukan pintu membuat mereka melepas pelukan.Oliv dan Isaac mengalihkan pandangannya kearah pintu.
Mereka berdua terkejut saat melihat wajah Emillio yang menempel di kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaks[END]
RomanceCerita lika-liku tentang Olivia Clark yang berada di negri orang. Di New York Oliv merasakan patah hati juga bahagia secara bersamaan. Ia juga bertemu dengan jodohnya di New York. --------------------- KALAU CARI CERITA YANG MASALAHNYA RINGAN, YA...