VII

20.5K 565 5
                                    

"OLIV!! Omg i miss you soo much,  baby" lelaki setengah perempuan itu memeluk Oliv kemudian mencium pipi Oliv.

"I miss you too, Andreas. Anyways, you look so great" ujar Oliv.

"Tentu saja. Sekarang aku sudah punya pacar" Andreas terkekeh melihat raut wajah Oliv terkejut.

"Benarkah!? Kenalkan aku dengan pacarmu" ujar Oliv.

"Itu dia" Oliv menengok kebelakang melihat seorang pria yang berjalan kearah mereka. Tubuhnya seperti Nick Bateman.

"He so freakin hot" bisik Oliv. Andreas terkekeh.

"Baby, ini sahabatku Oliv. Oliv ini Hans" Oliv dan Hans menjaba tangan. Akhirnya mereka berdua mengobrol ria.

Oliv kira Hans tipe orang yang cuek. Ternyata sama seperti Andreas yang ramah. Hanya saja Hans tidak gemulai seperti Andreas.

🌚🌚

Oliv meletakan barang belanjaan di sofa. Ia menghempaskan tubuhnya di single sofa.

"Dari mana saja" Oliv langsung berdiri saat mendengar suara Fabio.

"Dasar setan alas" gerutu wanita cantik itu.

"Apa Oliv?" Fabio mendekat kearah Oliv.

"Kamu bilang apa?" Lanjutnya.

"Belanja, aku bilang belanja" Oliv memutar bola mata malas.

"Sudah beli bra baru?" Oliv menganggukan kepalanya.

Ia malu karena Fabio melihatnya memakai bra yang lebih kecil dari payudaranya. Semenjak tinggal dengan Fabio selama satu bulan ini payudara Oliv bertambah besar.

"Jadi selama kamu pergi ke mall tidak memakai bra?" tanya Fabio. Oliv menganggukan kepalanya. Fabio terkekeh.

Pria itu melihat jam tangannya. Kemudian berkata "Aku ada pesta bersama teman-temanku. Mungkin tidak pulang. Jadi, jangan menungguku pulang" Oliv mengangguk.

Fabio mencium bibir Oliv sebentar. Lalu, pergi. Oliv menghela nafas. Mereka berdua buka sepasang kekasih. Hanya saling memuaskan saja. Akan tetapi Jantung Oliv selalu berdetak kencang saat bersama Fabio.

"Sial, jangan sampai aku jatuh cinta dengan Fabiola" gumam Oliv.

Fabio sampai di rumah temannya. Ia melihat sudah ramai. Pria itu memasuki rumah mewah itu.

"Fabio, thank you for coming" ujar sahabat Fabio yang bernama Kenneth.
"Selamat ulang tahun Ken, dimana yang lain?" tanya Fabio tidak melihat kedua sahabatnya.

"Thank you" Kemudian Ken menunjuk dua orang yang sedang bercumbu dengan seorang jalang.

"Kau mau bermain dengan para jalang?" tanya Ken.

"Tentu saja. Untuk apa aku datang jika tidak bermain dengan mereka" ujar Fabio terkekeh. Ken tersenyum. Ia mengajak Ken ke lantai dua.

Ia sudah menyiapkan tiga jalang terbaik. Fabio menatap ketiga jalang yang menatap nakal kearahnya.

"Aku pilih dia" Fabio menunjuk wanita bergaun merah. Dua orang yang tidak dipilih pergi dengan kecewa.

"Jangan sampai kau menghamili dia" Ken mengingatkan. Kemudian sahabat Fabio itu meninggalkan kedua nya pergi.

"Kunci pintunya dulu, canrik" Wanita itu tersipu. Lalu, mengunci pintunya. Setelah itu ia berjalan kearah Fabio yang sudah duduk di sofa.

"Siapa namamu" tanya Fabio.
"Gia, Tuan" ujar wanita itu.

"Panggil aku Fabio." Pria itu mendudukan Gia di pangkuannya. Gia memaju mundurkan pantatnya.

"Kau tidak memakai celana dalam?" Fabio terkejut saat meraba kewanitaan Gia. Wanita itu menggeleng-gelengkan kepala sambil menggigit bibir bawahnya.

Fabio terkekeh melihat wanita jalang di depannya ini. Fabio mereaih tengkuk Gia. Ia mencium bibir Gia. Dibalas oleh wanita itu.

Fabio menurunkan tali dress Gia. Ia membuka dress Gia. Ciuman Fabio turun ke payudara Gia. Ia memainkan puting payudara Gia.

"Ahh" Gia mendesah saat Fabio menyesap puting susunya. Fabio melepaskan bibrinya dari puting payudara Gia.

Lalu, ia membuat tanda diarea payudara Gia. Wanita itu membuka kemeja Fabio. Kemudian ia berjongkok dan membuka celana Fabio.

Gia menahan air liurnya menetes saat melihat besarnya kejantanan milik Fabio. Gia mengocok pelan milik Fabio. Kemudian ia memasukan milik Fabio kedalam mulutnya.

Fabio mendesah saat Gia menyesap miliknya. Wanita itu melirik Fabio yang menggeram keeenakan.

Gia menjilat milik Fabio seperti es krim. Setelah itu, Gia berdiri. Lalu, ia memasukan milik Fabio kedalam miliknya secara perlahan.

"Ahhkk" desah keduanya saat mereka berdua sudah menyatu. Gia mulai menggerakan tubuhnya naik turun.

Terkadang ia bergerak kekanan kiri. Fabio meremas pantat Gia. Sesekali memukulnya.

Gia menyodorkan payudaranya pada Fabil. Pria itu langsung melahap puting payudara Gia.

"Ahh Ahhh ahhh"  Gia mendesah, ia semakin cepat bergerak.

"Eumhhh" Fabio mendesah saat miliknya di cengkram oleh milik Gia.

"Ahkkk" desah Gia saat mendapatkan pelepasan. Tubuh wanita itu bergetar saat mendapat orgasme terhebatnya
.
Fabio menggendong Gia. Ia membawa Gia ke ranjang. Lalu, ia mulai masuki Gia.  Kedua kaki Gia dililitkan di pinggang Fabio. Membuat milik Gia semakin sempit. Fabio menggeram keenakan.

Wajah Fabio ditenggelamkan di leher Gia seraya bergerak. Wanita ia mencium leher Fabio.

"Ahhh ahh" Gia memeluk bahu Fabio. Ia semakin mendesah saat gerakan Fabio semakin cepat. Pelukan Gia semakin erat.

"Ahkkk" Gia mendesah saat mendapatkan pelepas kedua. Fabio mengeluarkan miliknya.

Ia menyampingkan tubuh Gia. Lalu, ia mengangkat salah satu kaki Gia. Dan di tempatkan di bahunya. Fabio mulai memasuki Gia lagi.

"Ahhh... Ohhh...yahh" Gia mendesah keenakan saat tangan Fabio bermain di klirotisnya.

"Ahh...bitch" geram Fabio. Ia bergerak semakin brutal.

"Ahhkkk Ahkkk ahkkk Fabiooo" Gia mendapatkan pelepasannya lagi. Fabio membalikan tubuh Gia. Ia mengagkat bokongnya. Membuat Gia bertumpu dengan lututnya. Doggy style, posisi kesukaan Fabio.

Fabio memukul pantat Gia. Kemudian ia memasuki lagi. Fabio mendongakan kepalanya saat merasakan nikmat tiada tara.

Pria itu sesekali memukul pantat Gia. Fabio menggerakan semakin cepat.
"Akhhh" Gia sudah mendapatkan pelepasan. Tapi Fabio masih menggerakan miliknya.

Hal itu membuat Gia keenakan.
Saat Fabio merasakan ia akan mendapatkan pelepasan. Pria itu mengeluarkan miliknya.

Gia yang tau, langsung memasukan kejantanan Fabio kedalam mulutnya. Dan memaju mundurkan kepalanya.

"Akhh akhh Gia" Fabio mendesah juga menjambak rambut Gia saat mendapatkan pelepasan. Wanita itu melepaskan milik Fabio.

Lalu, menyesap kepala kejantanan milik Fabio.
"Ronde kedua, baby" bisik Fabio. Gia tersenyum senang dan mengiyakan Fabio.

Sedangkan di lain tempat. Saat ini Oliv memuaskan dirinya sendiri dengan sextoys. Oliv menaik turunkan tubuhnya. Sextoys yang mirip seperti penis itu, di letakkan di tempat yang biasanya Oliv buang air kecil/besar.

Oliv semakin mempercepat gerakan naik turun.

"Akhhh akhh Fabioo" desah Oliv saat mendapatkan pelepasan.

🌚🌚🌚🌚

Maaf satu tahun gak update.
Terima kasih untuk kamu yang setia menunggu cerita ini update. 💞💖

TBC

Heartbreaks[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang