40

6K 464 20
                                    

maap yeorobun, akikah baru up. Maap ya. Minggu kemarin gak mood.

Dibaca sampai akhir ya karena ada SPOILER untuk kelanjutan cerita ini.

Aslinya gak mau update hari ini. Gak tau mau up kapan. Akhirnya aku paksa buat up biar kalian gak nunggu lama 😭

Maap ya cerita ini lama kelamaan bosenin😭

Selamat membaca ❤

😈🌚😈🌚

Oliv menatap dirinya di cermin. Ia tersenyum sambil mengelus perutnya yang lebih besar.

Usia kandungannya sudah empat bulan. Oliv tidak sabar menanti kelahiran sang anak.

Sepasang tangan melingakar di perut Oliv. Isaac mengecup pelipis Oliv.

"Cantik sekal. Mau kemana?" tanya Isaac.

"Mau main sama Andro" jawab Oliv.

"Ikut"

"Kamu kan kerja. Jangan ikut terus" kata Oliv lalu bibir wanita itu cemberut.

"Kenapa gak boleh ikut?"

"Kan aku udah bilang kamu kerja. Dan aku bosen liat kamu terus"

Isaac mendengus. Ia mengecup leher Oliv dengan gemas.

"Kok bisa bosen sih" ujar Isaac dengan nada rajuk.

"Ya, gatau. Pokoknya aku bosen. Sana pergi kerja." usir Oliv sambil mendorong pelan Isaac agar menjauh dari tubuhnya.

Isaac mau tak mau akhirnya keluar kamar. Ia berjalan dengan lesu. Saat membuka pintu rumah, Isaac terkejut dengan kedatangan Ashton.

"Kenapa kau kemari?" tanya Isaac. Ia bingung kenapa Ashton menginjakan kaki disini tanpa disuruh.

Sebentar suruh? Tidak mungkin kakeknya hanya memanggil Ashton.

Pria itu tidak akan mau berkunjung di rumah besar jika tidak bersama para sepupunya.

"Oliv mencariku. Dia rindu padaku" ujar Asthon. Lalu, pria itu masuk kedalam rumah.

Isaac mendecak kesal. Ia mengikuti Ashton.

"Ashton!" sapa Oliv yang baru saja turun dari tangga. Wanita itu berlari kecil menuju Ashton. Dan memeluk tubuh pria itu.

"Oliv!" Isaac berucap setengah berteriak. Ia cemburu.

"Sebentar, aku ingin memeluk Ashton" ucap Oliv. Wanita itu memeluk tubuh Ashton dengan erat.

"Bolehkah aku menciumu" ujar Oliv sambil mendongakkan kepalanya. Isaac geram. Ia menarik tubuh Oliv dari rangkulan Ashton.

Sontak Oliv menangis dengan keras.

"Gak mau" Oliv berusaha melepaskan rangkulan Isaac. Ia menangis.

"Huek" Isaac panik. Oliv
menunjukkan ekspresi mutah. Tapi, tidak mengeluarkan apapun.

Ashton hanya diam. Ia menikmati drama yang jarang ia lihat.

"Kenapa kenapa?" tanya Isaac panik.

"Bau huek" ujar Oliv lalu ia kembali menangis.

"Bau apa?"

"Bau kamu" Isaac menghela nafas. Ia melepaskan pelukannya. Sedangkan Oliv, ia langsung memeluk tubuh Ashton sambil sesegukan.

"Kamu boleh peluk Ashton. Tapi, tidak dengan cium-ciuman" ujar Isaac. Oliv menganggukan kepalanya.

Heartbreaks[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang