37

6.1K 534 44
                                    

Udah vote belum?

Kalau belum vote bentar yuk.

Btw, kalau kalian mau update tiap hari, boleh kok 😁

Tapi, kalian harus vote dan spam komen sebanyak-banyaknya kayak di part 33.

Oh ya, cerita nya Alex udah aku up. Silahkan dibaca ❤

Terima kasih 😘
&
Selamat membaca ❤

😈🌚😈🌚


Kini Oliv tengah menyuapi Isaac. Keduanya duduk diatas kasur.

Isaac tidak mau jauh dari Oliv.
Sudah dua minggu lebih pria itu tidak bertemu dengan Oliv.

"Sudah" Oliv mengusap bibir Isaac. Lalu, ia memberikan gelas berisikan air pada Isaac.

Setelah itu Oliv meletakan di nakas.
Isaac memeluk Oliv lagi. Wanita itu memeluk tubuh Isaac dari samping.

"Maafkan aku, gara-gara aku, kita kehilangan anak kita" ujar Isaac. Oliv mengerutkan dahinya.

"Memang aku bilang, kalau aku keguguran?".

"Enggak. Aku tau dari Emillio." bisik Isaac. Oliv terkekeh. Ia mengambil tangan Isaac, dan mengarahkan tangan Isaac ke perutnya.

"Baby nya masih disini. Dia kuat seperti daddynya" bisik Oliv. Mata Isaac membulat.

"Jadi aku di bohongi Emillio?" ucap Isaac dengan nada kesal.

Oliv tertawa melihat wajah kesal Isaac.

Wanita itu tidak bisa berkata lagi.
Tangan Isaac mengelus perut Oliv dengan lembut.

Perlahan mata Oliv memejam. Isaac yang melihat tersenyum. Ia mencium kening Oliv dan ikut menutup matanya.

Venzelo menatap daddynya dengan kesal. Sedangkan yang ditatap hanya diam santai.

"Kenapa daddy mempertemukan Oliv dengan Isaac?"tanya Venzelo kesal.

"Daddy tidak tega melihat Oliv." jawab Fernandez. Venzelo mendengus.

Lalu, mata pria itu tidak sengaja melihat wanita seksi berjalan kearah mereka.

Wanita itu duduk di sebelah Fernandez.

"Kapan daddy berhenti bermain jalang?" tanya Venzelo kesal.

"Ini yang terakhir" kata Fernandez.
"Daddy selalu bilang terakhir-terakhir. Tapi, besoknya pasti ada wanita jalang baru" ujar Venzelo.

Kemudian ia beranjak dan berjalan keluar.

Mata Isaac perlahan terbuka. Ia menoleh ke sampingnya. Tubuh pria itu langsung terduduk saat tidak mendapati Oliv.

Isaac buru-buru bangun dan berjalan keluar kamar.

Pria itu lega ketika melihat Oliv sedang memasak.

Isaac memeluk tubuh wanitanya dari belakang.

"Aku kira kau pergi" bisik Isaac. Oliv tersenyum mendengar bisikan Isaac.

"Tidak mungkin aku pergi" ujar Oliv sambil terkekeh. Ia mematikan pematik kompor.

Lalu, ia membalikan tubuhnya menghadapn kearah Isaac.

Oliv mengangkat tangannya dan mengelus pipi Isaac dengan lembut.

"Happy birthday" gumam Oliv lalu ia mencium bibir Isaac. Dan di balas oleh pria itu.

"Thank you. Aku bahkan lupa jika hari ini ulang tahunku" ujar Isaac dengan mata berkaca-kaca.

"Sebentar" Oliv berjalan kearah lemari pendingin. Ia mengeluarkan sebuah cake yang bertuliskan 'happy birthday papa'

Oliv memberi api di puncak lilin.
"Tiup lilinnya tiup lilinya sekarang juga. Sekarang juga." Isaac menutup matanya. Lalu, ia meniup lilin.

"Yeay!!" Oliv tersenyum girang. Lalu, wanita itu meletakan roti tart itu di meja.

"Di potong. Aku yang membuatnya sendiri" kata Oliv dengan senyum cerahnya.

"Benarkah?" Oliv mengangguk. Isaac mengambil pisau dan memotong sebagian roti.

Kemudian, ia menyuapi Oliv. Setelah itu Oliv menyuapi Isaac.

"Ini enak sekali! Roti red velvet terenak yang pernah aku makan" puji Isaac. Oliv tersenyum malu-malu.

"Terima kasih, sweetheart" Isaac mencium bibir Oliv.

"KEJUTAN!!" teriakan itu membuat Oliv dan Isaac melepaskan ciuman mereka. Oliv menundukan kepalanya malu.

"HAPPY BIRTHDAY ISAAC" suara terompet yang di hasil Emillio dan Fernandez terdengar.

Isaac berjalan kearah mereka dan memeluk satu-satu.

"Terima kasih" ucap Isaac.

"ENAK SEKALI!" pekik Emillio. Semua orang menatap Emillio yang tengah memakan cake buatan Oliv.

Mereka semua bergrombol mencicipi cake buatan Oliv.

Isaac berdecak kesal ketika melihat cake Oliv di habiskan mereka.

"Nanti aku buatin khusus buat kamu" ujar Oliv sambil mengusap bahu Isaac.

"Masakan buatan Oliv tidak pernah gagal" puji Alex. Mereka semua mengangguk.

"Terima kasih" Oliv menundukan kepalanya malu-malu.

Lalu, mereka berjalan kearah belakang rumah yang sudah ada barang-barang juga makanan untuk memanggang daging.

"Hari ini! Kita bersenang-senang" ujar Fernandez sambil mengangkat tangannya yang memegang gelas berisi wine.

Semuanya bersorak senang dan mulai pesta kecil-kecilan mereka.

😈🌚😈🌚

Maap ya pendek😭

Besok atau gak lusa aku up lagi.

Jangan lupa baca ceritanya Alex.


Terima kasih ❤💙💚

Heartbreaks[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang