III

21.5K 1K 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oliv berdecak kagum saat memasuki ballrom pesta ulangtahun perusahaan  Wellace Corp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oliv berdecak kagum saat memasuki ballrom pesta ulangtahun perusahaan Wellace Corp. Meja dan kursi tampak tertata rapi.

Oliv membelakan matanya saat disalah satu meja khusus keluarga Wellace. Disana ada enam pangeran Wellace. Tetapi Oliv tidak mengetahui perempuan yang duduk disebelah Alexander Wellace.

Saat Oliv hendak menuju makanan yang ada didekat keluarga Wellace. Tangannya sudah dicekal oleh Fabio. Oliv berdecak kesal.

"Mau kemana?" Fabio menatapnya dengan tajam.

"Aku mau ambil makanan" jawab Oliv sambil memutar bola matanya malas.

"Aku tau kamu mau cari perhatian di keluarga Wellace kan? Gak usah berharap" ucapan Fabio membuat hati Oliv sakit. Ia merasa disindir dengan sengaja oleh Fabio, jika ia tidak pantas bersanding dengan keluarga Wellace.

Oliv mengurungkan niatnya untuk mengambil makanan di dekat keluarga Wellace. Ia kembali duduk dan diam.

Oliv terus melamun hingga ia sadar saat Alexander Wellace melamar perempuan yang bernama Ashlyn Pyper Smith. Kepala Oliv tertunduk. Dan membenarkan ucapan Fabio jika ia tidak pantas bersanding dengan keluarga Wellace.

Oliv tau sekarang siapa perempuan yang duduk disebelah Alexander Wellace. Dan juga baru ingat jika perempuan itu pernah dekat dengan Bernardo Guirao Denver, Millionair terkenal.

Oliv menghembuskan nafas kesalnya. Ia yakin jodohnya sama sepertinya. Hanya karyawan biasa. Dan menikah dengan keluarga kaya itu hanya mimpi.

"Ayo mau berdansa?" tanya Fabio sambil mengulurkan tangannya kearah Oliv. Tanpa kata, Oliv menyambutnya. Dan mereka berdua larut berdasa bersama pasangan lainnya.

"Kamu cantik malam ini" bisik Fabio di telinga Oliv. Sukses membuat pipi Oliv memerah karena malu. Tidak mau dilihat Oliv meletakan kepalanya di dada Fabio.

Oliv dapat merasakan jantung Fabio yang berdetak seperti seorang lelaki sedang jatuh cinta.

"Habis ini pulang saja ya pak. Saya lelah" ujar Oliv. Ia sudah tidak tahan disini. Ia takut jika dirinya jatuh cinta dengan Fabio.

"Baiklah" jawab Fabio. Tak lama kemudia lagu yang diputar tadi sudah selesai. Kemudian mereka berhamburan untuk mengambil makanan ada juga yang memilih duduk dikursi mereka tadi.

**

Paginya Oliv terbangun pukul 8.30 ia gelagapan karena takut terlambat. Karena kalau mandi dia menghabiskan waktu selama 15 menit. Belum memakai baju. Dan macet.

Oliv berpikir jika ia meminta ijin sakit ia akan terkana potong gaji 100 dollar (sekitar 1 juta) ,jika telat akan dihitung berapa menit kita terlambat. Jika terlambat 1 menit akan terkena potong gaji 100 dollar. Dan jika 30 menit!? Kalian bisa bayangkan saja.

Akhirnya setelah berpikir selama lima menit. Oliv kembali ke ranjangnya dan menelfon pak Evan. Karena ia tidak punya nomer telfon Fabio.

"Halo" Oliv menyerakan suaranya dan berpura-pura batuk.

"Iya Oliv ada apa?"

"Maaf pak saya ijin tidak masuk. Saya sakit. Maaf mengganggu dan menelfon bapak. Karena saya tidak punya nomer pribadi Pak Fabio"

"Tidak apa-apa. Saya akan memberitahu Fabio. Cepat sembuh Oliv"

"Terima kasih pak"

Tut.

Oliv menghela nafas lega dan melanjutkan tidurnya yang tertunda.

Tidur Oliv terusik karena suara nada dering telfon masuk kemudian meraba-raba mencari ponselnya. Setelah menemukannya. Ia menjawab telfon masuk.

"Halo"

"saya ijinkan kamu tidak masuk selama satu hari tidak lebih"

"iya"

Tut.

Oliv melanjutkan tidurnya lagi. Tak lama kemudian ponselnya berbunyi lagi. Oliv mengabaikannya. Hingga ponselnya terus berbunyi.

Oliv menjerit kesal. Dan menjawab penelfon itu tanpa melihat orang yang menelfonnya.

"Saya lagi tidur. Capek. Tolong jangan ganggu saya"

Tut.

Kemudian ia menonaktifkan ponselnya. Dan melanjutkan tidurnya.

Entah berapa lama ia tertidur hingga bunyi bel membuatnya bangun. Tanpa merapikan wajahnya yang khas bangun. Ia membuka pintu apartemennya dan terkejut saat mendapati Fabio didepannya.

Fabio terkejut saat melihat sekertarisnya seperti orang baru bangun tidur. Rambut acak-acakan. Baju tidur yang agak tipis tapi masih sopan. Dan itu menambah kesan seksi di Oliv bagi Fabio.

"boleh saya masuk?" Tanya Fabio saat ia merasa Oliv diam.

"I-iya pak" Oliv membuka pintunya lebih lebar.

"Silahkan duduk pak, mau saya buatin apa?" tanya Oliv.

"Kamu duduk saja. Kata Evan kamu sakit" Fabio menatap Oliv menyelidik.

"Ah iya. Saya kecapekan pak terus tadi pagi agak panas" ujar Oliv. Tiba-tiba telapak tangan Fabio sudah didahinya.

"Mana, kamu gak panas atau anget" ujar Fabio.

"Kan tadi pagi pak" ujar Oliv kesal. .
"Sekarang jam berapa?" tanya Fabio.

"Jam sebelas"

"Kamu telfon kakak saya jam berapa?" tanya Fabio.

"Setengah sembilan"

"Kenapa telfon jam segitu?"

"Karena saya demamnya jam setengah sembilan!" ujar Oliv kesal.

"Kamu bohong" Oliv membelakkan matanya.

"Katanya kamu panas pas pagi. Barusan kamu bilang setengah sembilan demam" Oliv merutuki dalam hatinya. Oliv meringis kearah Fabio.

"Jujur kenapa kamu tidak masuk" tanya Fabio menatapnya dengan tajam.

"Eumm... Saya takut telat. Soalnya saya bangun jam setengah sembilan" jawab Oliv dengan nada pelan. Ia menundukan kepalanya takut melihat wajah Fabio yang garang itu.

Fabio menghela nafasnya kesal . Ia berdiri kemudian berkata "Kamu saya hukum dan hukumnya tidur di apartemen saya selama satu minggu" refleks Oliv mendongakkan kepalanya dan melotot kearah Fabio terkejut.

****

GIMANA OLIV CANTIK GAK 😂

KALAU MUNGKIN ADA YANG TANYA SIAPA NAMA ASLI MEREKA BERDUA NANTI YA. PAS CERITA UDAH SELESAI.

SOALNYA AKU LEBIH SUKA KASIH TAU AKHIR-AKHIR HEHE.

MAAF MUNGKIN SALAH SATU DARI KALIAN ADA KARAKTER LAIN DI IMAJINASI KALIAN .

JANGAN LUPA VOTE KOMEN YA 💙

Heartbreaks[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang