27

8.9K 576 65
                                    

Tekan tombol ⭐ sebentar yuk.
Udah?

Terima kasih ❤
&
Selamat membaca ❤

😈🌚😈🌚


"PUTRI!?" Oliv terkejut saat mendengarnya.

"Iya, putriku. Satu minggu setelah kamu pergi. Gia, pelacur itu memberi tau jika ia hamil anakku" kata Fabio.

"Maka dari itu kau tidak mencariku?" tanya Oliv. Fabio tersenyum miring ia menganggukkan kepalanya.

"Seluruh keluarga besarku marah ketika mengetahui jika aku menghamili wanita pelacur. Mereka menghina Gia dan tidak memperbolehkan aku menginjakan kaki di rumah orang tuaku"

"Bahkan mereka menghapus namaku di daftar warisan. Aku tidak mempermasalahkannya. Karena aku juga mempunyai usaha sendiri" ujar Fabio sambil mengusap air matanya. Oliv mengusap bahu Fabio.

"Lalu, sekarang dimana Gia?" tanya Oliv.

"Dia meninggal karena kecelakaan bersama temannya" Oliv bertambah sedih.

"Dan setelah itu mereka mengetahuinya dan menerimaku kembali tapi tidak dengan anakku" lanjut Fabio.

"Siapa nama gadis kecil ini?" tanya Oliv mengalihkan pembicaraannya.

"Aletta Vivien" jawab Fabio. Oliv tersenyum ia mengusap pipi Aletta dengan lembut.

"Hallo Aletta" mata gadis berumur dua tahun itu menatap Oliv dengan riang.

Oliv mengambil alih Andro dari gendongan Isaac. Pria itu hanya terdiam sedari tadi.

"Ini Alexandro. Aletta bisa memanggilnya Andro" ujar Oliv sambil menggerakan tangan kecil Andro pada Aletta.

Aletta tersenyum ia menunjukan gigi-gigi kecilnya.

"Andlo! Andlo!" kata Aletta riang.
Oliv tersenyum melihatnya.

"Jadi, dia anak pertama mu?" tanya Fabio. Oliv terkekeh ia menggeleng. Isaac kesal melihatnya.

"Andro anak Alexander. Aku belum menikah" ujar Oliv.

"Tapi, kami akan menikah" ucap Isaac dengan cepat. Fabio tersenyum masam.

"Bolehkah aku dan Aletta sekali-sekali berkunjung ke rumahmu?" Tanya Fabio. Yang sudah dihadiai tatapan tajam dari Isaac.

Oliv mengangguk sambil tersenyum.

Sudah saatnya ia berdamai dengan masa lalu. Batin Oliv.

😈🌚😈🌚

Diperjalanan pulang. Sedari tadi Isaac terus terdiam.

"Kakek mencium bau kecemburuan" goda Fernandez.

"Siapa yang cemburu kek?" tanya Oliv. Fernandez melirik Isaac. Wanita itu tersenyum mengerti.

"Kamu cemburu?"

"Hmm" Oliv terkekeh. Memang saat bersama Fabio tadi Oliv sedikit mengabaikan Isaac.

"Maaf ya" ucap Oliv. Isaac tidak menjawab perkataan Oliv. Ia hanya diam saja.

Sesampainya di rumah besar. Fernandez turun terlebih dahulu.

"Cerah sekali hari ini" ujar pria tua itu sambil berjalan masuk.

Oliv mencengkram lengan Isaac.
"Maafkan aku jika membuatmu cemburu" Isaac membalikan tubuhnya dan menghadap kearah Oliv.

Pria itu menghela nafas.

Berutung Andro tertidur di gendongan Oliv.

"Aku tidak suka kau berdekatan dengan Fabio itu" ujar Isaac dengan wajah dingin.

Olov tersenyum maklum.
"Kenapa tidak boleh?" tanya Oliv. Isaac menatap Oliv kesal.

"Dia pernah dekat denganmu" ujar Isaac tapi nadanya terdengar seperti merengek. Oliv terkekeh.

"Isaac dia masa lalu ku. Memang benar aku dan Fabio pernah dekat. Tapi, dia hanya masa lalu ku. Aku hanya ingin berdamai dengannya." kata Oliv. Tangan Oliv terangkat ia mengusap lembut pipi pria itu.

"Sudah, ayo kita masuk. Kamu tidak usah cemburu lagi. Aku kan milikmu" goda Oliv. Isaac menahan senyumnya terbit.

Pria itumerengkuh pinggang Oliv dan berjalan masuk dengannya.

Di ruang keluarga ternyata sudah ada seluruh anggota Wellace.

"Oliv!" sapa Georgia. Oliv tersenyum ia menghampiri Georgia dan memeluk sebentar Georgia.

"Aku senang akhirnya mommy sehat" ucap Oliv. Georgia tersenyum merekah.

"Daddy! Bagaimana kalau kita berlibur seperti dua tahun yang lalu?" usul Celine.

Fernandez tampak berpikir.
"Boleh. Kita mengajak Isaac tidak?" tanya Fernandez. Isaac memutar bola matanya malas.

"Ajak saja. Kalau tidak dia akan marah dan tidak masuk kerja berbulan-bulan lagi" ejek Gerald sambil melirik Isaac.

Isaac menatap tajam sepupunya.

"Baiklah dua hari lagi kita berlibur. Urus pekerjaan penting kalian terlebih dahulu" Ujar Fernandez.

"Kemana tujuan kita pergi?" tanya Fernandez.

"Dubai!" usul Lena.

"Italia! Biar Erica mendapatkan jodoh disana"

"Spanyol saja! Pria disana lebih tampan" Chloe tersenyum malu saat mengatakannya.

"Bali! Bali!" Emillio mengangkat tangannya.

Keempat cucu Fernandez itu berdebat.

"Sudah cukup! Kita pergi keempat negara itu" ujar Fernandez.

"Ke Turki juga kek!" ucap Gerald. Fernandez hanya mengangguk.

"Kalian bisa ke lima negara itu. Tapi, selesaikan pekerjaan penting kalian selama dua hari" ujar Fernandez.

Semua orang mengangguk. Lena, Erica dan Chloe beranjak. Mereka menyelesaikan pekerjaan mereka mulai dari sekarang.

Emillio dan Gerald ikut-ikutan.
"Oliv, lebih baik kamu berpindah pendudukan saja" usul Georgia.

Oliv menatap wanita paruh baya itu dengan tersenyum tidak enak.

"Oliv pikirkan nanti mom" ujar Oliv. Georgia tersenyum mengangguk. Lalu, mereka membicarakan tentang rencana liburan mereka.

😈🌚😈🌚

Maaf ya baru update 😭😭 , kemarin sibuk. Dan lupa update.

Tadinya mau update besok. Tapi, aku usahain hari ini. Alhamdulillah bisa.

Btw, mau cerita Alex di update kapan? Setelah Heartbreaks tamat atau besok?

Komen yaa xixixi.

Terima kasih sudah
Vote ❤
Komen 💙
Dan Baca 💚

Terima kasih sudah Vote ❤Komen 💙Dan Baca 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heartbreaks[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang