Hehe, alhamdulillah bisa nepatin janji buat up lagi. Seneng, kan? Jangan lupa vote 🙌
Nulis adegan ini jadi ingetin aku waktu pemilihan ketua OSIS tahun lalu. Iya aku salah satu calonnya waktu itu. Deg-degan parah pas mau debat gila, mana di prank satu sekolah gara-gara ultah kepsek. Wkwkwk jadi cerita deh, silakan lanjut baca!
Selamat membaca cerita Leone
🖤🤍57. Tak Bisa Jauh
“Putus bukanlah alasan buat seseorang menjadi jauh.”
***
Clara baru saja bergabung bersama pengurus OSIS yang lainnya untuk membantu persiapan acara PILKETOS. Kehadirannya hampir tak terlihat, entah karena tidak diterima atau karena mereka lupa masih memilikinya sebagai anggota.
"Cyn, ada yang perlu gue bantu?" tanya Clara ragu-ragu. Jelas ia merasa canggung, meski Cynthia belum tahu kalau dirinya mendengar perbincangan kemarin sore, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.
Cynthia yang tengah menatap layar laptop di ruang kumpul OSIS tersebut menoleh, mendapati Clara di sana, kurva tipis terukir di bibirnya. "Buat sekarang kayaknya nggak ada. Paling nanti kalo mau buat laporan pertanggungjawabannya."
"LPJ-nya biar gue aja yang ngerjain nanti. Lo lagi ngapain sekarang?"
"Lo yakin bisa ngerjain sendiri LPJ-nya?" jeda Cynthia dengan nada meremehkan, "soalnya gue aja kewalahan urusin proposal sendiri."
"Cyn, sori," ungkap Clara dengan wajah tidak enak.
Cynthia tertawa lepas menangkap raut muka Clara. "Santai, gue bercanda kali. Sekretaris emang kerjaannya nyantai kalau hari H, 'kan? Gue lagi mendata berapa persen persiapannya aja, sih, sambil mantau adik kelas kalau ada butuh apa-apa. Nggak banyak yang perlu dibantu, pemilihan kita juga metodenya online."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONE
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [2 Part Sebelum End!] WARNING!!! Banyak kata-kata kasar dan adegan kekerasan. Tidak untuk ditiru. *** "Lo udah berhasil bikin gue sembuh dari luka masa lalu. Tapi lo juga yang udah bikin gue luka baru. Seharusnya kita ng...