Halo, nih, maaf banget telat update sampe seminggu. Tapi tenang, update kali ini nyampe 3.5k word. Biar kalian puas bacanya, sebagai permintaan maaf aku juga karena telat.
Masih pada nunggu, kan? Penasaran sama end-nya kan?
Selamat membaca cerita Leone
🖤🤍69. Pemecahan Masalah
"Kalau lagi ada masalah, usahain buat bertahan ya? Bertahan dengan hal-hal kecil yang masih pengin kamu rasain. Sesimpel lihat matahari terbit dan terbenam di dunia ini."
***
Leone hanya menatapi sinar matahari yang perlahan sirna dari dalam apartemennya. Dalam hidup Leone, baru kali ini ia merasakan khawatir yang luar biasa. Belum lagi, masalah yang diceritakan Om Marino menambah pening di kepala.
Berkali-kali Leone mengecek ponsel berharap Clara mengabarinya sesuai yang mereka sepakati sebelum kekasihnya pergi. Leone tidak tahu harus bagaimana mengatasi perasaan tidak enaknya karena Clara absen ke sekolah tadi pagi.
Konsentrasi Leone yang tengah menulis di atas potongan kertas akhirnya buyar juga. Ia menyelesaikannya kemudian menggulung-gulung kertas tersebut lalu memasukkannya ke sebuah stoples yang berisi banyak gulungan kertas serupa. Mengulas senyum tipis, Leone berharap nantinya Clara senang mendapati pemberiannya.
Dering ponsel yang berbunyi membuat Leone dengan segera mengambil ponselnya. Harapannya pupus kala mendapati pesan tersebut ternyata dari teman-temannya, bukan dari Clara.
Elang yang selalu terbully
Elang :
Pada berangkat jam brp kawan-kawan sekalian?Andro :
7Kaivan :
Berangkat sekarang aja lo, Lang. Pasti nanti ngaret.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONE
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [2 Part Sebelum End!] WARNING!!! Banyak kata-kata kasar dan adegan kekerasan. Tidak untuk ditiru. *** "Lo udah berhasil bikin gue sembuh dari luka masa lalu. Tapi lo juga yang udah bikin gue luka baru. Seharusnya kita ng...