46. Perjalanan Terakhir

1K 103 57
                                    

Siapkan mental kalian!

Selamat membaca cerita Leone
🖤🤍

Selamat membaca cerita Leone 🖤🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

46

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

46. Perjalanan Terakhir

"Apa yang baik dari menyelesaikan masalah dengan kematian? Tidak ada selain ketenangan yang semu."

***

Suasana malam semakin mencekam. Clara tidak bisa terus-terusan menggigit bibirnya di tempat persembunyian seperti ini. Mengingat pasukan Cerberious yang sudah kalah telak, ia harus memutar otak memikirkan rencana lain. Ia tidak tahu apa yang harus di hadapinya. Tapi ia tidak bisa tinggal diam.

Clara melebarkan matanya begitu mendapati seseorang berpakaian serba hitam yang ditutupi masker dan kacamata masuk dengan gampangnya ke dalam gedung. "Dia siapa? Kenapa postur tubuhnya sama dengan orang yang gue curigai?"

Jika terus begini, Clara hanya akan termakan rasa penasarannya. Ia harus segera mencari cara agar bisa masuk ke dalam gedung di sana. Tapi apa?

Clara menarik ikat di rambutnya lalu mengikatnya ekor kuda. Ia menarik napas panjang sembari mengepal tangannya kuat-kuat lantas melompat keluar dari persembunyian. Tak ada pilihan lain lagi selain melawan mereka terang-terangan. "LO-LO SEMUA! AYO LAWAN GUE KALAU BERANI!"

Mereka yang mendengar itu mencari sumber suara. Begitu menangkap sosok seorang perempuan dengan tangan kosong yang diduga masih menjadi bagian dari Cerberious membuat mereka tertawa. "PULANG LO! KASIAN ORANG TUA NUNGGU!"

Clara menggeram kesal lalu menaikkan lengan bajunya hingga siku. "Jangan bacot doang! Ayo lawan gue!" Ia menggerakkan tubuhnya persis seperti yang ada di adegan film-film dengan kaki membentuk kuda-kuda.

Lagi-lagi hanya ada suara tawa dan ledekan dari mereka. Clara masih tak gentar, langkah berikutnya membawa ia kepada teman-temannya yang tumbang di aspal, juga Andro dan Elang yang diikat di pohon dengan mulut dilakban. "Gue nggak mungkin lapor polisi lagi, yang ada mereka akan ikut kena tangkap." Clara berbisik lirih sembari menimang-nimang apakah yang dilakukannya ini benar?

LEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang