Prolog

9.7K 782 179
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prolog

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prolog

"Gue bukan pengecut yang lari dari masalah. Gue cuma nunggu waktu yang tepat buat ungkap kejahatan lo."

***

Leone mengacak rambutnya— menggelengkan kepalanya sejenak, berusaha fokus menatap lawan di depan. Sorak-sorai namanya masih terdengar jelas di telinga. Ia mulai bangkit lagi, memasang kokoh kuda-kudanya, seolah menunjukkan bahwa tendangan tadi tidak berpengaruh apa-apa.

"Leooon! Semangat!"

Mundur sesaat. Leone menyeringai ke arah lawannya—meremehkan. Ibu jarinya menyeka peluh secara kasar, ia mulai berancang-ancang mengeluarkan balasan. Sayang, teknik push kick yang ia gunakan tidak berhasil mengenai lawan.

Sambil mengatur napasnya, Leone masih mencari titik lemah dari lawannya. Pasti dia punya kelemahan. Ia berjalan pelan mengelilingi ring. Mencari sudut yang pas untuk membalas lawannya.

Leone mulai bergerak untuk menyerang. Mulai dari tendangan serta tinjuan yang berhasil membuat musuhnya terjatuh mengeluarkan darah.

Saat itu juga Leone mendengar sorak suara kemenangan dari teman-temannya. Namun, tiba-tiba ada yang berbeda. Mereka tak lagi meneriakkan namanya, melainkan berseru bahwa polisi tengah menuju lokasi.

Semuanya mendadak kacau. Leone yang masih berada di atas ring, merasakan ada yang janggal saat musuhnya tidak pergi dari sana. Hingga suara teriakan dan tawa keras berhasil membuat dendam di hatinya semakin membuncah.

"GENG LO PENGECUT LEONE! BARU ADA POLISI AJA PADA CABUT!" Laki-laki yang bernama Karel itu bersorak senang. Sirine yang tadi berbunyi memang sengaja ia bunyikan untuk membuat seluruh anggota geng motor cerberious pergi. Dengan begini, ia akan mudah menghabisi Leone sendiri bersama teman-temannya.

"Habisin dia!" perintah Karel dan langsung dituruti teman-temannya.

"LICIK LO ANJING!" Leone mulai pasang kuda-kuda saat ia mulai dikerubungi.

"SATU LAWAN SATU BANGSAT KALO BERANI! LO YANG PENGECUT KARENA BERANI RAMEAN!"

Karel berhenti tertawa. "Lo pikir gue peduli? HABISIN DIA SEKARANG!!!"

Leone mulai menerima serangan demi serangan. Dari semua sudut, ia diserang hingga ia mulai kehilangan konsentrasi ketika ia kecolongan dan diserang dari belakang. Saat itu juga lah Leone jadi bulan-bulanan musuhnya. Ia terkapar lemah tak berdaya karena tidak kuasa menahan serangan dari dua puluh orang kurang lebihnya.

Sampai pada ketika teman-temannya mendobrak pintu gudang mereka langsung menyerbu musuhnya. Leone merasa ada yang membantunya keluar dari dalam sana. Ya, ia yakin teman-temannya pasti tidak akan meninggalkannya. Leone yakin geng motor yang ia dirikan ini terlahir dari rasa kebersamaan yang kuat.

Cerberious! Pantang mundur sebelum bertarung!

***

Semoga suka ya 🤗

Komen next kalau mau tau kelanjutannya. Terima kasih 🤞

-17 Oktober 2020-

***

Jangan lupa follow instagram :

storyoffadhil

geovanoleone

clarachantikaa

LEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang