Sori telat sampe seminggu. Mendekati ending tuh bener-bener bikin aku mikir, takut ada yang kurang ada yang berlebihan. Struggle tersendiri buat aku, ditambah sebentar lagi udah mau kuliah.
So, aku minta dukungannya dari kalian buat terus vote dan komen cerita ini ya! Kalau bisa sekalian share ke temen-temennya juga oke.
Part ini panjang, menebus rasa kangen kalian, caelah wkwkwk.
Selamat membaca cerita Leone
🖤🤍68. Hari Penuh Kejutan
“Hari ini mungkin kamu tertawa bahagia, tapi nggak ada yang tau kalau menit berikutnya kamu menangis dan terluka.”
***
"Sumpah, cantik banget, tuh, adik kelas, mana gede lagi. Ukurannya pas di tangan pasti."
"Pantes aja nggak laku, mesum, Anjing!" Kaivan mengumpat seraya mengusap kasar wajah Elang yang terus melotot ke arah ujung kantin.
"Tangan lo bau tai, Monyet!" umpat Elang menyingkirkan tangan Kaivan.
Andro menggeleng-gelengkan kepala sewaktu Kaivan dengan polosnya mencium telapak tangan. Ia tidak tertarik dengan obrolan keduanya yang suka secara acak membicarakan ukuran milik perempuan.
Mengembuskan napas berat, Leone memilih menyeruput jus mangga yang dipesannya tadi. Meski raganya berada di sekolah, tapi pikirannya masih penuh akan obrolannya bersama Om Marino pagi ini.
"Stop, mending kita ganti topik," potong Andro menengahi kedua temannya yang mulai adu jotos. "Cerberious, kan, udah dibubarin, gimana cara kita sampein ke anggota lain?"
Leone mendongakkan kepalanya menatap yang berbicara. Masih tertinggal perasaan tidak enak di hatinya sekali pun berulang kali mereka bertiga bilang tidak apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONE
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [2 Part Sebelum End!] WARNING!!! Banyak kata-kata kasar dan adegan kekerasan. Tidak untuk ditiru. *** "Lo udah berhasil bikin gue sembuh dari luka masa lalu. Tapi lo juga yang udah bikin gue luka baru. Seharusnya kita ng...