49. Hampir Tercapai

986 116 42
                                    

Finally update! Maaf ya nunggu lama. Semoga part ini bisa terbayarkan. Ini bagian terakhir puncak konfliknya.

Selamat membaca cerita Leone
🖤🤍

Selamat membaca cerita Leone 🖤🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

49

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

49. Hampir Tercapai

"Satu-satunya ketenangan dalam hidup adalah berdamai dengan diri sendiri."

***

Malam hari ini tampaknya masih belum usai. hatinya tak kunjung mampu mendapat kata damai. Teriakan seseorang dari balik tembok gedung menyadarkan Leone satu hal. Kedatangan Karel kepadanya pasti karena mendengarkan percakapannya dengan Clara.

"Leone!"

Leone mendongak, menangkap sosok yang telah membuat kekacauan ini. "Mau apa lagi? Masih belum puas bikin hidup gue hancur? Gue kalah dan lo menang. Lo butuh pengakuan itu, 'kan?"

"Ini bukan soal menang atau kalah." Karel menggertakan gigi seraya mengatur napasnya yang tak beraturan. "Ini soal pacar lo yang papanya terlibat dalam kasus pembunuhan papa!"

"Penting buat lo sekarang? Hm?" Leone maju selangkah lalu menaikkan sebelah alisnya. "Setelah bertahun-tahun lo menuduh mama gue, masih ada rasa peduli lo?"

"Selama ini kita salah paham!" seru Karel naik pitam. "Lo bisa nggak, sih, ngerti maksud gue? Kita nggak ada bedanya kalau sama-sama terus saling menyalahkan keadaan."

"Terus mau lo apa? Damai sama gue? Cari pelaku pembunuhan papa? Apa? Lo mau ngapain?" Leone memberikan waktu beberapa detik, membiarkan Karel menjawab berbagai pertanyaannya. "Kalo lo dateng ke sini cuma buat nyalahin gue, mending pergi karena urusan gue masih banyak."

Leone pun melengos pergi ketika Karel hanya terdiam mematung di sana. Baru satu kakinya yang melangkah, ia langsung terhenti begitu indra pendengarannya menangkap suara.

"Gue minta maaf."

"Apa lo bilang?" tanya balik Leone menolehkan kepalanya. Ia membalikkan badannya sempurna.

LEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang