[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
[2 Part Sebelum End!]
WARNING!!!
Banyak kata-kata kasar dan adegan kekerasan. Tidak untuk ditiru.
***
"Lo udah berhasil bikin gue sembuh dari luka masa lalu. Tapi lo juga yang udah bikin gue luka baru. Seharusnya kita ng...
HAI GUYS! Kembali lagi dengan author di sini setelah 6 bulan menghilang hehehe.Makasihh banyak dan maafin banget-banget udah gantung lamaa.
OHIYA, HAPPY EID AL ADHA!!!
Selamat membaca kisah Leone 🖤🤍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
78. Kepingan yang Terpecahkan
"Orang yang punya dendam selalu gampang dikendalikan asalkan apa yang dilakukannya mencapai tujuan."
***
Karel masih tidak menyangka dengan fakta mengejutkan yang didengar dari Shemira semalam. Fakta yang menyatakan bahwa mama Leone pernah memiliki hubungan istimewa dengan Om Marino.
Malam itu, selesai dari hari persidangan yang dibatalkan, Shemira akhirnya berujung menceritakan kegelisahan yang mengganggunya selama ini.
"Aku lagi kunjungi mamanya Leone di penjara awalnya. Sampai tiba-tiba aku nggak sengaja lihat dan dengar kalau Om Marino mantan pacar Mamanya Leone. Aku kaget, Rel. Karena selama ini yang aku tahu saudara, tapi ternyata mereka memang nggak punya hubungan sedarah."
"Kamu tahu dari mana mereka nggak sedarah?"
"Aku nanya langsung ke mama Leone setelah Om Marino pergi. Mama Leone minta ke aku buat jangan kasih tahu siapa pun tentang ini. Kenyataannya aku malah bikin kamu curiga dan hampir aja tadi pagi Leone tahu aku sembunyiin sesuatu tentang ini. Tapi Karel, ada sesuatu yang bikin aku curiga."
"Apa, Ra?"
"Om Marino kelihatannya nggak suka aku tahu tentang itu. Dia sempat ajak aku ke tempat yang sepi dan mengancam buat jangan sampai ada yang tahu soal ini."
"Dia mengancam gimana?"
"Katanya kalau sampai rahasia itu bocor, Leone akan dalam bahaya."
"Serius dia bilang kayak gitu?"
"Iya, Rel. Setelah itu, ada Atlas yang ternyata denger percakapan kita. Tapi aku nggak tahu sejak kapan dia ada di sana buat dengerin, karena dia langsung pergi gitu aja tutup muka walau aku sempat liat dengan jelas itu Atlas."
Sekilas percakapan antara Karel dengan Shemira terlintas lagi di pikirannya. Ia tak bisa diam saja setelah terjadi pembatalan hari sidang kemarin. Mengetahui fakta dari kekasihnya tersebut ia menjadi berspekulasi bahwa bisa saja motif dari Om Marino karena cemburu kepada almarhum papanya hingga berakhir demikian.
