66. Melawan Rasa

805 93 8
                                    

Selamat membaca cerita Leone
🖤🤍

Selamat membaca cerita Leone 🖤🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

66

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

66. Melawan Rasa

Stop cari-cari kesalahan orang buat dijadikan bahan bullyan. Kalian bukan Tuhan, lebih baik merangkul teman-teman yang membutuhkan.”

***

Jika biasanya di siang hari cuaca kota Jakarta akan terasa panas karena teriknya matahari, kini suasananya berbeda. Gumpalan awan masih hitam, matahari tidak begitu memancarkan sinarnya lantaran tadi pagi hujan mengguyur sekolah cukup lama hingga ditiadakannya upacara. Menyisakan genangan-genangan air di lapangan menjadi becekan.

Raut wajah Chika tidak berubah sedari tadi. Dari yang Clara lihat kini, temannya itu masih tampak khawatir meski ia sudah merasa lebih baik.

"Gue serius nggak apa-apa, Chika."

"Tapi kalo lo digodain lagi kayak tadi gimana?" jeda Chika memajukan bibir, matanya mengedar ke penjuru kelas, "anak-anak kelas juga kayak ngejauhin lo, deh."

"Its okay. Selama lo ada, gue nggak perlu khawatir dunia gue akan berhenti."

"Semoga masalahnya cepet kelar ya, Ra. Gue nggak betah lihat lo sedih terus."

Clara mengulas senyum terbaiknya kemudian menarik Chika berpelukan sejenak. "Makasih, ya."

"Ra," panggil Chika melepas pelukan mereka. "Lo udah ketemu sama Leone lagi?"

Clara menggelengkan kepalanya. "Gue nggak mau dia kena masalah lagi karena bela gue."

Chika menepuk-nepuk bahu Clara, gestur yang memberikan upaya menenangkan temannya. "Ya udah, lo pasti laper, 'kan? Gue mau ke kantin, lo mau nitip apa?"

"Nggak apa-apa?" tanya Clara memastikan.

"Lo kayak sama siapa aja, deh." Chika membuka telapak tangannya. "Asal pake duit lo, sih."

Clara terkekeh sehingga membuat teman yang satunya itu ikut tertawa. Ia merogoh sakunya, mengambil pecahan uang berwarna biru. "Gue nitip siomay aja."

"Minumnya?"

LEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang