Ramaikan dengan komentar ya! Supaya aku rajin update lagi 🤩
Selamat membaca cerita Leone
🖤🤍65. Penuh Sesak
“Perbuatan kita yang bener aja nggak luput dari komentar orang. Apalagi perbuatan kita yang salah.”
***
Leone memarkirkan motornya tepat di tempat biasa. Pandangannya mengedar ke sekeliling area parkir, kemudian beralih ke langit kota Jakarta yang tampak gelap dari biasanya. "Hari ini kayaknya mendung ya, Ra? Pasti nggak upacara."
Clara yang tengah kesulitan membuka tali helm ikut memandangi langit yang memang tidak cerah. "Mendung belum tentu hujan." Ia kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda.
"Dekat belum tentu jadian. Indahnya dunia perghostingan."
Clara semakin sebal dengan pernyataan yang Leone lontarkan. "Bisa, nggak, sih? Kamu peka sebentar? Nggak liat apa aku lagi kesusahan?!"
"Loh, kenapa nggak ngomong?" tanya Leone tak mau disalahkan. Kendati begitu, ia melangkah mendekat, mengulurkan jarinya membuka tali helm. "Lagian, waktu itu bilangnya 'gue kan bukan cewek manja' eh sekarang malah jilat ludah sendiri."
Ceklek!
Clara menyodorkan secara kasar helm di genggamannya. "Nih, ambil!"
"Eh, Clara! Sayang, tungguin dong!" Leone bergerak buru-buru untuk meletakkan helm ke atas motor. Mengambil langkah panjang, ia berhasil menghadang kekasihnya yang pasang raut cemberut.
"Marah, gitu doang marah."
"Helm yang biasa aku pake sama yang tadi beda, jadinya susah. Lagian helm yang biasa aku pake ke mana? Habis dipake cewek lain jadi kamu takut aromanya ketahuan? Kamu boncengin cewek lain ya?"
Leone mengernyit bingung. "Nggak! Kenapa coba tiba-tiba mikir kayak gitu? Aku buru-buru, jadi lupa naruh helm semalem, kan kita pulang malem banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONE
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [2 Part Sebelum End!] WARNING!!! Banyak kata-kata kasar dan adegan kekerasan. Tidak untuk ditiru. *** "Lo udah berhasil bikin gue sembuh dari luka masa lalu. Tapi lo juga yang udah bikin gue luka baru. Seharusnya kita ng...