11. Pengakuan

2.5K 272 108
                                    

Selamat malam, sesuai janji, aku Double update hari ini. Maaf ya kalau kemaleman. Wkwkwk

Jangan lupa klik vote dulu sebelum baca supaya aku bisa nulis terus, oke?

Selamat membaca cerita Leone
🖤🤍

Selamat membaca cerita Leone 🖤🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Theresia Della Larasati]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Theresia Della Larasati]

11. Pengakuan

"Hati emang nggak bisa memilih ke mana ia akan jatuh. Tapi cinta nggak akan pernah salah arah memilih rumahnya."

***

Semalaman, pikiran Clara hanya penuh dengan Leone. Laki-laki itu berhasil menyita waktunya untuk berpikir. Seharusnya materi yang sedang diujikan ini dapat dijawab dengan mudah olehnya. Namun, karena kemarin ia tidak bisa fokus belajar, semua materi yang ada di otaknya buyar seketika.

Clara memberikan Chika kode berupa bisikan suaranya. "Ppsstt! Chik."

Chika yang mendengar langsung menoleh. "Apa?" bisik Chika pelan.

"Gue minta jawaban nomor lima dong," bisik Clara lagi seraya memberikan kode Chika dengan menggunakan jari.

"Nomor lima belum."

Hal itu rupanya diketahui oleh guru matematika yang tengah sibuk mengawasi. "Clara, Chika kalau kalian berisik lagi lebih baik keluar dan tidak usah ikut ulangan."

Jantung Clara sontak berpacu lebih cepat. Tentu saja ia takut terjadi apa-apa. Untungnya saja tidak ada tindak lanjut dari Pak Guntur.

Clara menggaruk-garuk tengkuknya. Sumpah demi Tuhan, tidak ada satu pun rumus yang ia ingat sama sekali. Bukannya ia lemah di matematika, tapi setiap kali ia tidak belajar pasti akan seperti ini.

LEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang