52. Teka-teki Baru

893 109 23
                                    

Balik lagi, untung bisa nepatin janji buat up sekarang wkwkwk dan untungnya sempet. Masih anget baru banget ditulis. Selamat berpusing ria!

Selamat membaca cerita Leone
🖤🤍

Selamat membaca cerita Leone 🖤🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

52

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

52. Teka-teki Baru

Bicara soal cinta, ini kali pertama bagiku merasakannya. Dimana jantungku berdebar kencang hanya karena lewat tatapan matamu.”

***

Langit cerah di hari rabu bagi Clara hanya membawa pilu. Tidak seperti hari menyenangkan yang lain-lainnya. Tubuhnya masih terasa lemas mengingat-ingat yang baru saja terjadi. Pertanyaan papanya yang ia hindari tadi pagi terus terngiang di otaknya, belum lagi absennya Chika di kursi sebelah membuat ia semakin tidak semangat bersekolah.

Clara mengembuskan napas panjang ketika teman-temannya yang lain masih ramai membicarakan video tentang Leone. Ia pun sampai sekarang masih tidak tahu bagaimana kelanjutan cerita mereka. Baik Andro, Kaivan, Elang atau Chika sekali pun belum memberikan kabar apa-apa. Saat ia mencoba menghubungi salah satu dari mereka pun hasilnya nihil.

"Bu Fitri nggak hadir hari ini! Ayo ganti baju olahraga sekarang!"

Seruan tersebut menyadarkan Clara dari lamunannya. Ia melihat sekitar yang mematuhi perintah sang ketua kelas. Mau tak mau, ia juga ikut menyiapkan seragam olahraganya dan segera pergi ke kamar mandi untuk berganti.

"Jadi gini rasanya sepi waktu ada banyak orang di sekitar?" gumam Clara sendiri di tengah-tengah perjalanannya. Bisa dibilang, Clara memang tipikal orang yang apatis, terlebih saat dirinya masuk pengurus OSIS. Jadi di saat begini, memang hanya Chika yang mampu mengisi kesepiannya.

"Kenapa harus lo, sih, Bi?!" Teriakan disertai isakan tangis tersebut semakin terdengar jelas dalam indra pendengaran Clara kala memasuki toilet wanita. "Kenapa lo nggak bisa suka sama gue?!"

Clara tidak tahu orang yang berada di balik pintu kamar mandi. Suasana toilet cukup ramai karena siswa-siswi kelasnya tengah berganti seragam. Entah siswi mana yang berani menangis sekeras itu di toilet wanita. Ia pun tidak mau tahu, usai salah seorang temannya keluar, ia melangkah masuk dan mulai mengganti seragamnya.

LEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang